Liburan Ke Garut

Cita-cita kami dulu ingin berbulan madu ke Kampung Sampireun, sayangnya tidak kesampaian. Alhamdulillah akhirnya liburan ke Garut terlaksana November lalu, walaupun judulnya bukan berbulan madu, karena mengajak 3 anak lengkap dengan kakung utinya.

Kami berangkat dari Depok sekitar pukul 5 pagi, sempat dua kali berhenti, dan sekitar pukul 09.30 kami sampai di Garut. Karena belum bisa check in, pertama-tama kami menuju ke Candi Cangkuang.

Candi Cangkuang

Lokasinya memang sebelum masuk kota Garut, jadi mampir ke sini memang lebih baik sebelum sampai atau waktu perjalanan pulang ke Jakarta. Untuk menuju ke Candi ini harus melewati sebuah danau kecil dengan menggunakan getek. Wah pengalaman baru bagi anak-anak, mereka sangat menikmati naik getek ini, bahkan berani jalan ke ujungnya untuk berfoto.


Di Candi Cangkuang ini (candinya hanya satu dan kecil) ada makam Arif Muhammad, yang konon menyebarkan agama Islam di Desa Cangkuang. Kalau candinya sendiri sudah dibangun sejak zaman kerajaan Hindu dahulu.




Sebelum masuk kawasan candi, kami melewati Kampung Pulo, kampung ini hanya berisi 6 rumah adat, yang berjejer dan berhadapan. Ada juga sebuah masjid kecil. Jumlah rumah ini tidak boleh ditambah dan hanya dihuni oleh 6 keluarga saja. Secara turun-temurun mereka menempati rumah adat itu. Kalau anak mereka sudah menikah,  harus meninggalkan Kampung Pulo. Setelah selesai berkeliling, kami menuju Kota Garut, untuk menuju ke Kampung Sampireun. Petunjuk arah ke Kampung Sampireun sangat jelas ditemukan walaupun letaknya agak jauh dan masuk ke perkampungan.

Taman Mawar Situ Hapa

Sebelumnya kami makan siang di Kebun Mawar Situhapa. Letaknya 3 km di atas atau setelah Kampung Sampireun, jadi searah dengan tujuan kami. Saat sedang browsing tentang wisata Kota Garut, saya menemukan informasi tentang taman ini. Wah, saya merasa langsung jatuh cinta dengan keindahan alamnya, dan kenyataannya memang sangat indah tamannya.



Bermacam-macam bunga, tidak hanya mawar ada di Situ Hapa ini, bahkan ternyata ada penginapannya juga. Tamannya bagus buat sekali untuk berfoto-foto, bahkan di sana juga menerima acara pesta pernikahan.

Kampung Sampireun

Akhirnya setelah selesai makan kami menuju ke Kampung Sampireun. Dulu kami mengira untuk menuju ke vila-vilanya harus menggunakan perahu, ternyata di sekeliling danaunya itu ada jalan setapak, jadi kalau tidak berani naik perahu bisa jalan kaki di sekeliling danaunya.


Anak-anak sangat senang, maklum pengalaman pertama menginap di atas danau. Belum apa-apa sudah mengajak naik perahu. Di setiap vila memang disediakan perahu, bila tidak mau mendayung sendiri bisa minta tolong ke petugasnya untuk membantu mendayungkan.


Di Kampung Sampireun, selain naik perahu, memberi makan ikan (ada jatah makanan ikan di setiap vila, dan ikannya sangat banyak dan besar-besar membuat Dik Reefa tidak mau berhenti memberi makan), ada area bermain bola, berenang, atau sekadar jalan-jalan mengelilingi danaunya. Setiap sore ada musik kecapi/angklung yang dimainkan di  panggung utama danaunya, ada snack sore juga di restorannya. Kalau malam hari sewaktu kita makan juga akan dihibur dengan musik tradisional Sunda dan tarian jaipong. Setiap malam pukul 9 juga mendapat minuman hangat (sekoteng) yang diantar memakai perahu dan diiringi musik kecapi. Konon musik ini adalah musik pengantar tidur.


Pagi hari juga mendapat surabi yang diantar keliling memakai perahu. Anak-anak sangat menantikan sekoteng di waktu malam dan serabi di waktu pagi. Cuaca yang dingin dan kadang hujan membuat perut cepat lapar.

Sungguh pengalaman yang tak terlupakan untuk anak-anak, bahkan sampai mau check out pun Kakak dan Mas masih mengajak mendayung keliling danau.

Hari kedua kami ke Puncak Darajat. Puncak Darajat, semacam daerah Puncak-nya Garut. Di sana ada water boom dan tempat outbound. Untuk anak-anak balita masih water boom ini masih cukup menyenangkan, tapi buat anak yang sudah agak besar agak membosankan.



Sepertinya Puncak Darajat akan nanti menjadi tujuan wisata di Garut, karena banyak pembangunan restoran dan tempat wisata yang masih berlangsung.

Kami lalu ke Kampung Sumber untuk makan siang (makanan khas Sunda), serta berendam air panas. Sengaja memilih di sini karena di Sumber Alam ada kamar-kamar tertutup yang kita bias berendam air panas. Memang sangat menyenangkan sehabis beredam air panas, rasanya pegal-pegal di badan hilang semua. Kakak Shafa yang mempunyai alergi kulit yang awalnya menolak tidak mau berendam, ujung-ujungnya ketagihan tidak mau berhenti.

Masjid Agung dan Alun-Alun Garut

Kami sengaja ke alun-alun karena sekalian mau sholat Jumat. Sambil menunggu yang sholat jumat, di alun-alun banyak sekali area permainan anak-anak. Kereta api yang jalurnya cuma seputaran, naik andong yang ditarik domba Garut, mini becak, ondong-ondong, dan berbagai mainan sejenis. Harga tiketnya sangat murah untuk ukuran warga ibu kota dan bagi Dik Reefa, yang penting naik kereta, itu sudah menyenangkan sekali.



Di pinggir alun-alun ini juga dijual berbagai macam makanan. Kami mencoba membeli cireng goreng, yang ternyata membuat ketagihan Mas Hafiz. Jangan lupa juga membeli es goyobod, sejenis es teler khas Garut. Konon yang terkenal di depan penjara samping alun-alun, dan kami membuktikan kelezatan dan kesegarannya.

Oleh-oleh Khas Garut

Garut terkenal dengan dodol dan kerajinan kulit berupa jaket, tas, sepatu dan semacamnya. Untuk kerajinan kulit bisa dijumpai di Jalan Ahmad Yani. Untuk dodol beserta segala macam oleh-oleh Garut juga banyak dijumpai di jalan-jalan utama kota Garut. Kami mencoba membeli Chocodot, yaitu cokelat dodol. Namanya lucu-lucu, ada Chocodot Galau, Enteng Jodoh, Gawat Darurat, Badai Tsunami, dan lain-lainnya. Chocodot ini bisa didapatkan di Jalan Otista no 2 Garut.

16 Comments

  1. avatar
    poppylangsing August 5, 2014 9:06 am

    wah .., mantaff nh .., mau disegerakan nh agenda wisata ke Garut .., dengar2 ada rumah makan enak jg di sana, kata hubby yg pernah dinas utk CSR companynya, namanya "Sari Cobek" enak .., TFS mama Lilik ...

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Desie Maulani Charman January 30, 2014 2:17 pm

    Baru tau klo di Garut banyak tempat wisata menarik selain kampung sampireun. selama ini selalu ragu mau kesana karena mikirnya cuma ada kampung sampireun aja, ternyata bisa jalan2 ke banyak tempat lainnya yaa...
    Langsung masuk list salah satu daerah wisata yang wajib di kunjungi nih...thx untuk infonya yaa mbak Lilik...

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    wisata kakaroeth September 24, 2013 1:46 pm

    buat perjalanan keluarga anda menyenangkan selama liburan di garut kami menawarkan paket yang istimewa cukup dgn 600rb/org kami akan mengajak wisata pantai, gunung dan pemandian air cipanas serta FREE video dokumentasi yg diedit dgn tenaga ahli .untuk lebih jelasnya silakan klik link dibawah ini
    https://www.facebook.com/pages/Paket-Wisata-Garut-Hemat-Wisata-Kakaroeth/201046470073725

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    wiwihu June 19, 2013 12:16 pm

    mba lilik....saya weekend ini rencana mau nginep di kampung sampireun...mau nanya....apakah anak' kena charge ya? berapa per orang en usianya diatas brp tahun ? Thanks

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    lilik January 8, 2013 1:45 pm

    hai mamas, maaf baru sempet reply nih :)
    ternyata banyak dulu pengen honeymoon or liburan ke Garut yaaa ...

    mudah2an bisa terlaksana honeymoon end liburannya yaaa ...
    Indonesia sangat luas utk diexplore (kenceng2in celengan :))

    1. avatar

      As .