Manfaat Memasak Bersama Si Kecil

Dalam keseharian mengurus keluarga, memasak adalah salah satu jobdesc yang tampak monoton, namun sebetulnya penting untuk memastikan seluruh anggota keluarga mendapatkan makanan sehat dan nutrisi yang cukup. Tetapi tahukah urban mama, kalau memasak bersama anak tak kalah pentingnya? Kegiatan memasak dapat menjadi family bonding time dan mengajarkan banyak life skill untuk anak. Salah satu kegiatan favorit kami sekeluarga di rumah adalah memasak. Biasanya saya atau suami suka mengajak Alma memasak bersama. Masak-masak yang sederhana saja seperti membuat hidangan sarapan, pasta, sup, membuat roti, atau hidangan camilan. Ternyata, memasak adalah salah satu daily life skills yang bermanfaat untuk anak. Tidak hanya mengajarkan kemandirian, banyak manfaat yang anak dapatkan dari kegiatan masak-memasak ini. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:


  • Cooking give kids happy memories.


Salah satu memori masa kecil yang saya ingat adalah waktu ayah saya mengajak saya memasak. Saat itu yang dimasak sih hanya sayur kukus, telur dadar dan nasi, tetapi sangat menyenangkan. Meskipun makanannya sederhana, rasanya gembira sekali saat berhasil membuat makanan sendiri. Sekarang setiap saya sedang memasak dan Alma meminta ikut bantu-bantu di dapur, saya iyakan saja dan diberi tugas yang dapat dia kerjakan seperti mengaduk dan menuangkan adonan, membersihkan sayur, atau menyiapkan alat dan bahan makanan dan mengembalikannya ke lemari atau freezer. Alma tampak gembira dan antusias saat ikut membantu & mengerjakan tugas-tugasnya. Yang mana ini juga akan bermanfaat untuk...


  • Membangun rasa percaya diri anak.


Saat anak mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, ada kebanggaan dan rasa percaya dirinya bertambah. Kuncinya, berikan tugas yang sesuai dengan umur dan kemampuan anak. Bisa dimulai dengan meminta anak untuk mengambilkan dan mengembalikan bahan-bahan makanan, lalu menyiapkan peralatan memasak seperti mangkuk plastik, measuring cups, sendok, garpu, dan pengaduk adonan. Kalau anak sudah terbiasa, dapat dilanjutkan dengan memintanya menakar bahan, mengaduk adonan dengan spatula atau sendok, serta menuangkan adonan ke dalam cetakan kue. Anak usia 5-6 tahun sudah bisa diberikan kepercayaan untuk membersihkan sayur dan buah serta mengupas dan memotong-motongnya. Untuk yang satu ini, pastikan sayur dan buahnya cukup mudah untuk dipotong (tidak terlalu besar atau terlalu keras) dan berikan pisau dan alat pengupas yang aman digunakan anak.  Anak-anak yang sudah lebih besar (usia sekolah dasar) dapat diajari cara memasak di kompor, memanggang dengan oven atau toaster, serta menggunakan mixer dan blender. Saat anak ikut membantu di dapur, pastikan harus selalu berada di bawah pengawasan urban mama dan papa ya.


  • Melatih keterampilan motorik halus dan koordinasi tubuh.


Koordinasi mata dan tangan anak dapat dilatih saat memasak. Kegiatan seperti memecahkan telur, menakar dan menuangkan bahan makanan ke dalam mangkuk bagus manfaatnya untuk melatih koordinasi mata dan tangan anak. Kadang anak juga 'kagok' saat memasak di tempat yang agak sempit seperti di kitchen pantry dan tidak jarang malah menyenggol sana-sini. Dapat dimaklumi, toh tidak semua dari kita punya area dapur yang luas, bukan? Biasanya ini saya akali dengan mengijinkan Alma menakar bahan dan mengaduk adonan di meja makan, atau sambil duduk di lantai. Meskipun begitu, sabar saja ya mama papa, kalau anak-anak masih belum rapi benar mengerjakan tugas-tugasnya. Pasti ada saja bahan yang berceceran atau tumpah di sana-sini. Lama-lama anak akan terbiasa dan tidak lagi berantakan. Ajak juga anak untuk bersama-sama membersihkan dapur dan alat masak setelah beres memasak. Sediakan selalu lap tisu dan wipes untuk membersihkan bahan makanan yang tercecer,  dan minta anak untuk meletakkan peralatan memasak yang kotor di tempat cuci piring.




  • Mengasah imajinasi


Ini bagian yang paling seru saat memasak. Kegiatan memasak mengajarkan anak untuk menggunakan imajinasi mereka dan memperkirakan seperti apa hasil makanan mereka nanti. Bebaskan anak saat menghias makanan dengan topping yang mereka inginkan, urban mama dan papa cukup menyediakan bahan-bahannya dan mengawasi mereka. Sambil memasak bersama, urban mama juga dapat mengajak anak untuk bermain role play. Seru sekali bukan, kalau main masak-masakannya betulan memasak di dapur dan menghasilkan hidangan enak? Atau setelahnya, makanan tersebut bisa 'pura-pura' dijual seperti role play makan di restoran. Bisa juga daripada repot membuat edible playdough, sekalian saja si kecil diajak menguleni adonan roti untuk dibuat bermacam-macam bentuk pizza.


  • Mengajarkan bahwa semua hal ada langkah-langkahnya dan butuh proses


Bayangkan kalau setiap kali hendak makan, anak mengandalkan beli jajanan atau makanan siap saji. Bisa jadi ini akan menjadi kebiasaan yang terbawa hingga dewasa, dan bukannya tidak mungkin nantinya mereka tidak terbiasa menjalankan sesuatu yang butuh langkah-langkah pengerjaan, dan kesusahan saat harus mengerjakan tugas-tugas from scratch. Saat anak memasak, anak Selain itu, anak juga belajar bahwa makanan mentah akan lebih menyehatkan setelah dimasak. Ada proses dan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan hidangan yang enak dan edible. Urban mama-papa juga dapat bercerita (sembari mengajarkan) kepada anak bahwa dengan memasak sendiri makanan di rumah, kita dapat mengawasi langsung prosesnya dan memastikan bahan-bahan yang digunakan lebih bersih dan lebih sehat. Mana kita tahu jajanan di luar sana diolah dengan cara yang benar dan bersih?


  • Membiasakan anak untuk menghargai makanan dan membangun kebiasaan makan sehat.


Daripada bolak-balik berseru "Ayo habiskan sayuranya!" setiap kali makan bersama si kecil, ajak saja anaknya masuk dapur ikut mengolah sayur-mayur ke dalam makanan kesukaannya. Awalnya sayur-mayur tersebut saya blender jadi puree atau diparut, lalu dimasak bersama adonan sup, telur dadar, serta kuah pasta. Saat makanannya dihidangkan, Alma tentu saja lahap dan makanannya sukses dihabiskan. Begitu saya beri tahu kalau makanannya dimasak bersama sayur, dia kaget. Selanjutnya saya ajak Alma untuk membuat cupcake yang diberikan parutan wortel, banana bread, dan brownies dengan puree bayam. Setelah dia cicipi sendiri dan suka, barulah kami 'naik kelas' membuat pizza dan pasta dengan topping sayuran, sop sayur, nasi goreng, bahkan pastel isi sayur. Secara bertahap anak-anak akan belajar kalau bahan makanan yang rasanya tidak enak dapat diolah menjadi makanan lezat dengan dimasak.


Masih banyak lagi manfaat yang si kecil dapatkan dengan diajak berkreasi di dapur. Tidak perlu repot mencari resep yang sulit-sulit, semua dapat dimulai dan dilakukan di rumah dengan bahan-bahan dan alat yang sudah ada di dapur. No matter how messy it gets, when you cook up something together, everybody wins!

8 Comments

  1. avatar
    hanana fajar May 24, 2016 3:54 pm

    seru banget masak bareng anak mama Ai! Walaupun berantakan tapi memori dan kebahagiaan anak tidak tergantikan.. Kakak Alma cantik banget:)

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Gabriella F May 22, 2016 9:45 am

    Setuju banget... sekarang hampir selalu ngajak Al masak bareng. Kadang malah dia yang minta... bikin puding yuk, bikin kue yuk, bikin mi goreng yuk. Walaupun lebih berantakan dan ribet, tapi ya dinikmati aja...

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Retno Aini May 22, 2016 3:44 am

    @teh ninit iya teh, happy memories itu salah satu yg tak tergantikan ya :D

    @Honey sama2 Hon :D

    @Cindy betul bgt yah...salah satu memori bahagia masa kecil itu di seputaran dapur & wangi aroma masakan mama ya. Ah aku jadi kangen ibukuuu

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Cindy Vania May 20, 2016 12:31 pm

    Setuju banget Teh Aini,dulu aku suka ikutan mama masak/baking dan emang jadi memori terkuat aku. Tapi rada menyesal kenapa jaman sekolah nggak tanya-tanya resep sama mama,sekarang 3 anak ngga ada yang tau resep mama :(

    Trus bener banget kalo anak jadi percaya diri dan yang jelas ngga bakal ngga mau makan masakannya sendiri yang isinya banyak sayur ituu :P

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Honey Josep May 20, 2016 10:35 am

    Almaaaaa... *salah fokus*

    Setuju banget, memasak punya banyak manfaat buat anak-anak :)

    Tfs Ai!

    1. avatar

      As .