Mari Kita Lawan Inflasi Pendidikan!
Topik tentang biaya sekolah yang tinggi mulai naik daun. Media massa menyoroti hal ini, meliput berbagai artikel mengenai sekolah dan biayanya, tentang dana BOS, sekolah negeri pun mahal, dana pendidikan dari pemerintah yang tidak transparan, dan banyak hal lainnya. Sebenarnya apabila kita cermati, hal ini memang sudah terjadi sejak lama. Fakta bahwa biaya pendidikan di negara kita tercinta, Indonesia, sangat tinggi, sudah tidak bisa dipungkiri. Sudah saatnya untuk peduli dan mulai bergerak untuk melawan inflasi pendidikan yang semakin melambung.
Fakta yang saya peroleh dari sebuah artikel KOMPAS (sumber dari Badan Pusat Statistik). Bahwa indeks inflasi pendidikan di berbagai negara Asia sejak thn 2000-2009 adalah sebagai berikut:
- Thailand = indeks thn 2000 [100] - thn 2009 [89] ---> (menurun)
- Malaysia = indeks thn 2000 [100] - thn 2009 [117] ---> (naik sedikit)
- Korea = indeks thn 2000 [100] - thn 2009 [155] ---> (lumayan naik)
- Filipina = indeks thn 2000 [100] - thn 2009 [190] ---> (naik)
- Indonesia = indeks thn 2000 [100] - thn 2009 [327] ---> (naik sekali)
Indonesia JUARA nya, kenaikan biaya pendidikan dari tahun 2000-2009 sangat fantastis. Dari pertemuan saya dengan banyak orang tua, saat mereka mengetahui hal ini, berikut adalah berbagai reaksinya:
Ibu A: Hah? Sekolah di Indonesia itu mahal sekali ya? Ehm... kalau gitu, mending sekolahin ke luar negeri aja deh.
Bapak B: Waduhh untung sejak anak saya baru lahir, langsung saya siapkan asuransi pendidikan untuk biaya sekolahnya.
Mama C: Tenang saja, saya sudah punya tabungan pendidikan 10 buah, untuk persiapan masing-masing jenjang pendidikan anak saya.
Bunda D: Paling aman ya simpan uang sekolah dalam bentuk emas, dong! Udah paling top deh. Kan harga emas ga pernah turun.
Ibu E: Eits, saya sudah belajar banyak, saya sudah memiliki program unitlink yang bisa memberikan 1M saat anak saya kuliah nanti.
Papa F: Tiap bulan sudah selalu menyisihkan di tabungan, asuransi, dan reksa dana ko. Sudah benar kan?
Ayah G: Ahhh .. rejeki anak itu sudah ada yang mengatur. Ga usah pusing-pusing dan sibuk-sibuk siapin. Pada saatnya tiba, pasti ada.
Mama I: Ih, Mama Papa nya kan pintar. Dulu selalu masuk sekolah negeri dan dapat beasiswa. Pasti anak saya akan seperti Mama-Papa nya. Jadi tidak usah khawatir dengan biaya mahal. Anak pintar, masuk sekolah negeri, pasti murah.
Ibu J : Alhamdulilah, kakek dan neneknya berjanji akan siapkan uang sekolah untuk cucu nya. Jadi tidak usah panik. Kakek nya punya simpanan banyak sekali, kok.
Mungkin reaksi urban Mama Papa sama dengan salah satu reaksi di atas?
Coba cek persiapan dana pendidikan yang telah urban Mama Papa lakukan.
Bulan depan, di artikel berikutnya, saya akan menceritakan apa jawaban saya terhadap reaksi para orang tua di atas.
hiks... ga sabar menanti jawaban... anakku 2 (8 & 2) sudah saya siapkan tabungan cash & LM tapi masih dirasa kurang maksimal, apalagi dengan rentetan kebutuhan hidup keluarga. Gizi anak, gadget, rumah, kendaraan. wow.
asli lemeees banget waktu menyimak IG story urban mama. saya selama ini santai banget belum mempersiapkan dana pendidikan buat anak. anak saya baru 2 tahun. masalah keuangan kayaknya masih hura-hura, paycheck to paycheck. asli liat ig story TUM jadi ketampar banget.
wah saya baru invest sedikit banget buat Sabrina. Tahun depan dia mulai masuk KB sih. Semoga masih ada waktu buat tambahin dana
setiap tahun pendidikan di Indonesia biayanya makin mahal yaa.. memang sih ada juga yang biayanya masuk akal bahkan gratis. Tapi menyiapkan yang lebih tentu gak ada salahnya.
Aku malah baru mulai menyiapkan dana pendidikan kid4 *duh*
Baru nabung di tabungan rencana aja sejak kandungan 8 bulan...(yang tiap bulan didebet dari rekening biasa).diperhitungkan buat masuk playgroup n TK dulu... atau kalo langsung TK sukur2 nyisa buat biaya masuk SD.