Masak Hemat dan Sehat, Ini Caranya!

Memasak dan mengonsumsi masakan rumahan itu perlu komitmen dari seisi rumah. Karena percuma kalau di rumah sudah masak, namun ujung-ujungnya tetap beli jajanan di luar. Malah jadi boros. Kalau sudah diniatkan masak, ya harus dimakan dan dihabiskan bagaimanapun hasilnya. Bila perlu, masakan di rumah dibuat bekal juga untuk makan siang. Ada yang masih malu bawa bekal dari rumah?

Beda ceritanya kalau memang sudah diniatkan akan jajan di luar. Biasanya saya dan suami kalau lagi bosan makan masakan rumah, kami akan merencanakan untuk beli makan di luar. Entah itu pesan-antar, mencoba tempat makan baru, atau makan kenyang di warteg. Kalau sudah begitu, berarti saya akan libur masak sehari. Hitung-hitung sebagai penyegaran lidah juga. 

Tentunya, episode jajan ini tak terlalu lama ya. Frekuensinya paling sebulan sekali atau dua kali, dan ketika ada momen spesial. Mengurangi jajan dan lebih sering masak makanan rumahan adalah cara kami untuk memulai hidup sehat dan hemat. Apalagi kami punya anak yang harus dibiasakan dengan masakan rumahan sejak dini.

Kalau masak sendiri, di rumah kami dengan budget kurang dari 1 juta sudah bisa untuk makan tiga kali sehari selama sebulan. Bandingkan kalau makan di luar yang hitungannya 2 kepala dewasa dan 1 anak kecil, atau anggap saja si kecil masih nebeng makan hidangan yang sama dengan orangtuanya. Paling tidak bisa keluar 100 ribu lebih sekali makan. Dengan budget yang sama, hanya bisa untuk 5-10 kali makan. Kalau sehari makan 3 kali, berarti kita cuma bisa makan di luar selama 3 hari. Beda jauh, bukan?

Selain itu, masak sendiri di rumah juga lebih sehat karena semua bahannya bisa kita pilih sendiri, dan peralatan yang dipakai pun lebih higienis. Bagaimana soal hematnya? Berdasarkan pengalaman, kalau masaknya asal masak, jatuhnya bisa lebih boros. Apalagi kalau doyan belanja di tukang sayur dan tergoda beli bahan-bahan yang tak dibutuhkan. Beberapa bahan makanan seperti lauk protein bisa langsung dibersihkan atau diolah dulu lalu disimpan dalam freezer. Tetapi tidak untuk sayur-mayur dan buah-buahan yang lebih baik segera dikonsumsi selagi segar. Kalau asal beli dan tak segera diolah, bisa-bisa menumpuk dan membusuk di kulkas. Ujung-ujungnya jadi dibuang. 

Agar masak-masak tidak berujung mubazir sekaligus bisa betulan hemat, ada beberapa tips yang mama dapat cobakan di dapur masing-masing. Yuk simak!

1. Siapkan budget

Buat patokan budget atau anggaran sebelum berbelanja. Kalau perlu, bawa uang pas. Contohnya untuk tiga kali makan, dua dewasa dan satu anak usia 1 tahun. Kalau anggaran belanja per hari maksimal Rp.30.000,- dikali sebulan (asumsi 1 bulan= 30 hari), maka totalnya menjadi Rp.900.000,-. Ini hanya hitungan kasar saja, Urban mama dapat menyesuaikan dengan budget masing-masing. Namun intinya, buat patokan budget sebelum berbelanja bahan-bahan makanan. Bisa berhemat dengan budget? Oh bisa banget. Kalau sekedar beli telur, tempe atau tahu dan sayur, habisnya bisa kurang dari budget harian. Namun ada kalanya saya belanja melebihi budget harian juga. Kelebihan belanja ini saya ambil dari sisa uang belanja kemarin-kemarin, biasanya untuk selang-seling beli daging sapi, bakso, udang, ikan, atau ayam di lain waktu, karena kisaran harga lauk protein hewani per 500 gram saja bisa lebih besar dari budget harian. Paling tidak dalam sebulan kami bisa beberapa kali makan lauk protein hewani dari bahan yang segar dan sehat.

 

2. Buat daftar menu

Menyambung tips sebelumnya, menyusun menu ini selain agar tidak bosan dengan masakan rumah, ini juga supaya ada gambaran selang-seling antara lauk protein hewani dan nabati. Mulainya bagaimana? Awal-awal saya suka membuat menu selama satu minggu, disusun di excel file, lalu dicetak dan ditempel pintu kulkas sebagai reminder menu apa yang akan dan sudah dimasak. Biar tidak masak itu lagi dan itu lagi. Selain menghindari menu yang membosankan, juga untuk merencanakan belanja bahan apa saja yang dibutuhkan. Misalnya mau masak soto ayam, eh masih ada kubis dan daun bawang di kulkas sisa belanjaan kemarin. Berarti tinggal beli ayamnya saja. Selain itu Urban mama dapat menyusun menu makanan sesuai bahan-bahan makanan yang sedang musim karena biasanya jadi lebih murah.

Kalau sekarang sih saya sudah tidak membuat menu-menu tersebut. Karena sudah terbayang di luar kepala, mau masak apa. Tiap bangun tidur, langsung ting...muncul ide mau masak A, B, C, D. Mungkin karena akhirnya sudah terbiasa juga dengan pola dan perencanaannya. 

 

3. Buat daftar belanja

Setelah menyusun menu dan tahu mau masak apa, langkah selanjutnya adalah membuat list atau daftar belanjaan. Misalnya mau masak soto ayam, bahan-bahannya su'un, daun bawang, jeruk nipis, ayam, serta bumbu dapur. Periksa dulu persediaan di kulkas dan lemari dapur, bahan apa saja yang belum kita punya. Setelah itu baru buatlah list belanjanya. Yang terpenting: belanjalah sesuai dengan daftar list yang sudah dibuat. Kalau mau berhemat, tahan diri ya, jangan sampai tergoda beli ini-itu yang tidak tertulis dalam list belanjaan.

 

4. Bersahabat dengan Lijo Sayur

Saya selalu berusaha untuk akrab dengan para lijo sayur di sekitar rumah, karena mereka memberikan banyak informasi salah satunya info sayuran dan buah yang sedang musim, bagaimana memasak yang enak dengan bumbu-bumbu rahasianya. Dan poin terpenting setelah akrab dengan lijo sayur adalah jadi sering dikasih bonus atau diskon! Misalnya beli cabe, dapat bonus tomat. Beli bawang, dapat bonus bumbu dapur. Atau yang harusnya total belanjaan 23 ribu kadang dibulatkan jadi 20 ribu. Lumayan, bukan?

tukang sayur

Setiap langganan dengan lijo sayur, mintalah nomor ponselnya agar bisa memesan bahan makanan yang dibutuhkan saja. Ini ternyata ngaruh lho, mengurangi tergoda beli bahan ini-itu dan hanya beli yang dibutuhkan saja. Misalnya kalau mau masak soto ayam, semalam sebelumnya saya tinggal SMS titip bahan-bahan soto ke bapak lijo sayur. Besok paginya tinggal menghampiri lijo atau saat lijo sayur lewat depan rumah, saya ambil pesanan yang sudah di-SMS. Belanjanya jadi fokus dan tepat sasaran!

 

5. Aplikasi resep masakan

Bagi saya, aplikasi resep masakan seperti Cookpad berguna sekali untuk mencari inspirasi masakan baru. Selain itu ada perkiraan juga, kira-kira masaknya repot atau tidak. Setelah dapat resepnya, baru dipraktikkan. Untuk takaran bahan-bahannya, saya pakai ukuran sendiri.

reseo

 

6. Jangan buang kelebihan masakan

Setiap hari, saya berusaha untuk menyediakan hidangan yang berbeda. Namun ada kalanya hidangan yang dimasak hari itu masih bersisa. Kalau makanan ini sisa, biasanya saya hangatkan, masukkan ke dalam wadah kedap udara, simpan di kulkas dan keesokan harinya dihangatkan lagi untuk bekal makan siang. Atau misalnya saat membuat lauk isian arem-arem, kalau ada sisanya ya saya hangatkan lagi dan makan dengan nasi. Atau ketika masak ayam goreng dan ada sisa dua potong, ayam goreng sisa ini disuwir-suwir untuk isian nasi goreng hidangan sarapan. Jadi, tak ada makanan sisa yang terbuang percuma.

 

Tak sulit bukan, menyiapkan hidangan dengan masak sendiri di rumah? Ayo mari kita galakkan kembali makan masakan rumah. Sudah terbukti lebih sehat, lebih bersih, dan lebih hemat pula. Adakah Urban Mama yang menjalankan tips serupa? Atau Urban Mama punya tips tambahan lainnya yang memudahkan untuk berhemat masak di rumah? Silakan berbagi di kolom komentar, ya!

5 Comments

  1. avatar
    Retno Aini January 5, 2018 2:31 pm

    Sama, ibuku di Indo juga save nomor hpnya lijo sayur yg lewat depan rumah. Besok mau masak sop ayam, sore ini tinggal sms aja pesan bahan2nya. Praktis & handy :D kalau di sini, lijo sayur digantikan posisinya oleh promo mingguan dari supermarket terdekat. jadi saya hanya masak makanan yang bahan2nya sedang promo atau sedang musimnya, biar bisa hemat :D

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Honey Josep December 28, 2017 6:33 pm

    wah keren lijo sayur! Urban mama kebantu banget nih kalau mau belanja sayur apalagi sayuran itu kudu fresh :)

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    dieta hadi December 28, 2017 3:45 pm

    wah sama nih handy, aku juga bersahabat dengan para ijo sayur atau ke pasar langsung. Hepi banget deh kalo di ijo sayur masih banyak bahan yang bisa dibeli apalagi kalo ke pasar. Selain murah juga menyenangkan

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Cindy Vania December 27, 2017 9:39 pm

    Aku nih masih suka bingung tiap pagi mau masak apa.
    Soalnya bukan tipe yg nyetok bahan2 gitu :p selalu failed dari dulu. Heheh

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    ninit yunita December 27, 2017 7:47 am

    wih handy banget itu bisa pesan-pesan sama lijo sayur :) praktis banget yaaa! hari gini pasti semua udah memanfaatkan teknologi termasuk lijo sayur! keren!

    1. avatar

      As .