Mengurangi Rasa Takut Anak Saat Giginya Akan Tanggal

“Mama, gigiku goyang!” teriak anak nomor dua.

Anak dengan gengsi tinggi itu mulai panik saat melihat dan memegang giginya, ketika sedang bercermin. Mungkin membayangkan, betapa menyeramkan jika suatu saat giginya benar-benar tanggal, ia akan diejek oleh teman-teman sekelasnya, seperti yang dialami oleh kakaknya.

Saya mengerti kekhawatiran Herbie, karena ini pertama kali ia merasakan giginya goyang. Saya senang, tetapi juga khawatir sekaligus bingung. Kalau gigi tetapnya tumbuh lebih dulu sebelum gigi susunya tanggal, maka saya harus mengajak Herbie ke dokter gigi untuk mencabut giginya. Saya yakin, dengan sifat yang Herbie miliki, akan lebih sulit baginya.

Lalu saya memikirkan bagaimana cara mengatasi kekhawatiran berlebih yang dialami Herbie. Saya juga berharap kalau giginya akan segera tanggal, tanpa rasa sakit dan tanpa drama. Berikut tips yang saya lakukan untuk anak saya:

• Ceritakan pengalaman orangtua, teman, atau saudara saat sedang mengalami masalah yang sama dengan anak. Dalam kasus ini, masalah gigi goyang dan gigi tanggal.
• Beri pengertian ke anak, kalau hal ini adalah fase yang harus dilalui oleh semua anak. Ini adalah tanda kalau anak sedang bertumbuh.
• Sering-seringlah menggoyang gigi dengan lidah atau jari yang bersih, supaya proses tanggal gigi lebih mudah. Sehingga tidak begitu terasa sakit dan tidak terlalu banyak mengeluarkan darah.
• Kenalkan karakter baru seperti “peri gigi” agar anak tidak terlalu fokus dengan rasa takut akan giginya yang segera tanggal.
• Berikan camilan seperti buah dingin atau es batu saat gigi sudah tanggal, sehingga meminimalisir rasa sakit.

Saat gigi anak goyang, ingatkan pada anak supaya jangan sembarangan mencabut giginya. Menurut Dr Gerald Ferretti dari University of Kentucky, "Menarik paksa gigi bisa menimbulkan infeksi dan gusi berdarah. Terutama jika akar gigi tetap tertinggal di gusi.”

Ceritakan juga hal ini kepada guru di sekolah anak, agar sejalan dengan pemikiran dan rencana yang sudah dipersiapkan oleh orangtua. Saya mendapat ide ini, setelah mengetahui kalau guru kelas Herbie mengajak murid-murid untuk memberikan selamat dan tepuk tangan karena Herbie sudah melewati masa-masa sulit dan memiliki penampilan baru sebelum masuk SD.

Herbie merasa senang, karena telah melewati masa-masa sakit saat makan dan saat sikat gigi. Menurutnya, tanggalnya gigi susu tidak semenakutkan yang dibayangkan, apalagi jika teman-teman tidak mengejeknya.