Menumbuhkan Minat Membaca Buku Pada Anak

Sejujurnya, beberapa hari yang lalu saya baru tahu kalau Indonesia punya Hari Buku Nasional setiap tanggal 17 Mei. Seru juga ya, kita selalu diingatkan untuk meningkatkan minat membaca kita dan orang-orang di sekitar kita. Setidaknya, dimulai di rumah untuk keluarga kecil kita.

Miris rasanya mengetahui tulisan di beberapa media nasional bahwa survei yang dilakukan Central Connecticut State University di New Britain yang bekerja sama dengan sejumlah peneliti sosial menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara terkait minat baca

Memang gampang-gampang susah sih ya, untuk menumbuhkan dan memupuk minat membaca di rumah. Untuk keluarga di kota besar, akses dan fasilitas mendapatkan buku berkualitas lebih mudah tetapi orang tua nyaris sulit mencari waktu untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dengan mendampingi anak duduk membaca buku. Untuk keluarga di daerah terpencil, orang tua memiliki waktu banyak tetapi akses dan fasilitas mendapatkan buku bacaan berkualitas lebih sulit.

Hey, no excuse. 'Kan katanya kalau jadi orang tua itu harus lebih pintar-pintar putar otak. Saya dan suami pun berkomitmen untuk menghadirkan buku sebagai pihak ketiga di dalam rumah tangga.

(kredit gambar: www.pexels.com)

Ketika Aqif, anak pertama kami berusia satu tahun, kami membelikan satu paket diskon buku cerita anak sebagai hadiah ulang tahunnya. Setiap malam, saya dan suami bergantian membacakan cerita. Kalau kami kerja, nenek (ibu saya) yang membacakan buku cerita. Bosan? Tentu saja. Saya hapal isi ceritanya tanpa perlu melihat teks di buku karena buku tersebut sudah dibaca berulang-ulang.

Aqif mengerti isi ceritanya? Tampaknya tidak. Bukunya malah disobek atau kertasnya dikunyah-kunyah. Kami menyerah? Tentu tidak. Kami terus saja membacakan buku cerita yang semakin hari semakin tipis karena lembar demi lembarnya disobek. Dua buku pertama Aqif habis tak berbekas. Namun kami tahu, menumbuhkan kebiasaan membaca buku pada anak itu bukan proses yang instan. 

Time flies. Ketika kami beranggapan dia tidak mengerti isi ceritanya, ternyata otak anak bekerja, sinapsisnya berkembang dan tumbuh cepat. Entah kapan tepatnya, Aqif mulai duduk tenang ketika dibacakan cerita. Tidak lagi sibuk bolak-balik halaman dan menyobek kertasnya.  Dia mulai menikmati gambar yang ada di buku, dia mulai memahami alur ceritanya, dan dia mulai hapal isi ceritanya dengan baik. Kalau Aqif tantrum, obat yang paling mujarab menghentikan tantrumnya adalah mengajaknya membaca cerita. 

Sekarang di usianya yang ketiga, kemampuan story telling Aqif mulai cukup baik. Aqif sudah bisa menceritakan isi buku untuk adik bayinya. Apakah adik bayinya tampak mengerti? Persis seperti Aqif dahulu, adik bayi sibuk kunyah-kunyah kertas.

Urban mama, mari kita luangkan waktu di rumah membaca buku bersama anak-anak. Bukan hanya mama saja atau papa saja yang membacakan, tetapi keduanya ikut membacakan buku untuk anak. Sedikit-sedikit, kita mulai dari rumah, dari keluarga kita. Mari kita bantu Indonesia 'naik kelas' terkait minat membaca.

Related Tags : ,

4 Comments

  1. avatar
    Gabriella F May 29, 2017 12:57 pm

    Setuju banget, dengan konsisten melakukan ini mudah-mudahan anak-anak akan suka membaca.

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    dieta hadi May 29, 2017 10:57 am

    bener banget, anak sekarang susah kalo disuruh membaca, orang dewasa pun begitu. saya juga berusaha untuk mengajak anak anak saya untuk bisa cari tahu apapapun dari membaca, susah memang awal.awalnya, tapi yakin kl dibiasakan akan menjadi kebiasaan yang menarik dan seru. tfs mama

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    ninit yunita May 29, 2017 10:12 am

    nahhh...
    bener banget. tugas orangtua nih untuk mengajak anak untuk rajin membaca, kuncinya sih konsistensi yaa... ahahaha iya tuh sampai bosan dan hafal ceritanya gimana, tapi dampaknya baru bisa kita lihat beberapa tahun kemudian. memang tidak instan.

    seneng deh Aqif rajin baca dan kemampuan story telling-nya meningkat pesat. semangat Aqif!

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Cindy Vania May 29, 2017 8:46 am

    Terima kasih sudah mengingatkan supaya membacakan buku untuk anak2 ya ma..

    Soalnya semenjak membiasakan anak2 baca buku sendiri biar lancar baca, aku jadi jarang bacain buku buat mereka. Paling sedikit-sedikit aja.
    Lagi bingung atur waktu buat baca buku sendiri, bacain buku anak dan waktu baca bukunya mereka :)) masih newbie nih.. heheheh

    1. avatar

      As .