Merencanakan Keluarga Bahagia
Menikah dan memiliki anak pasti menjadi impian hampir seluruh wanita. Namun demikian, ada baiknya jika kita tetap memiliki perencanaan dalam berkeluarga. Ya, inilah yang beberapa tahun lalu saya lupakan. Setelah melahirkan anak pertama, saya seperti berleha-leha tidak memiliki perencanaan dalam berkeluarga dengan menunda penggunaan kontrasepsi. Alasan saya sebenarnya sepele, semata karena saya memiliki informasi dan edukasi yang minim mengenai alat kontrasepsi. Rasa takut dan khawatir akan proses pemasangan dan efek sampingnya membuat saya mundur teratur dari penggunaan alat kontrasepsi.
Akibat dari rasa takut dan kekhawatiran yang ternyata tidak pada tempatnya, saya pun kembali hamil saat anak pertama saya baru berusia 18 bulan. Rasanya seperti kecolongan besar. Saya pun menjalani awal kehamilan kedua dengan mellow. Rasa bersalah saya kepada anak pertama tidak terbendung lagi, karena pada saat usianya yang masih 2 tahun nanti, saya akan membagi perhatiannya kepada adiknya. Sudah terbayang juga akan serepot apa saya nanti saat adiknya lahir.
Saat anak kedua masih dalam kandungan, saya sudah teguh untuk menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan nanti. Saya mulai mencari informasi dan banyak bertanya sana-sini mengenai pilihan alat kontrasepsi yang beragam. Tidak lupa saya banyak berkonsultasi dengan dokter kandungan saya yang senyum-senyum melihat pasiennya belum melahirkan tapi sudah semangat memilih kontrasepsi apa yang nanti akan digunakan. Setelah saya rangkum semua informasi yang saya dapat, saya berkonsultasi dengan suami. Saya dan suami sepakat untuk menggunakan IUD (IntraUterine Conceptive Device).
Pertimbangan saya dan suami dalam memilih IUD sebagai alat kontrasepsi adalah:
- IUD (Intra Urine Device) tidak bersifat hormonal. Saya dan suami tidak akan khawatir mengenai gangguan kesuburan.
- Penggunaan IUD aman untuk jangka panjang dan aman untuk ibu menyusui.
- Penggunaan IUD adalah yang paling efisien. Tidak terikat jadwal rutin seperti minum obat atau berkunjung ke bidan dan rumah sakit. Setidaknya kita hanya berkunjung ke RS untuk kontrol IUD per 6 bulan saat tahun pertama pemasangan, dan satu tahun sekali di tahun berikutnya.
- IUD tidak mengganggu siklus menstruasi. Kita akan tetap rutin mengalami menstruasi, hanya memang siklusnya menjadi lebih panjang.
- IUD adalah kontrasepsi yang paling efektif. Menurut dokter kandungan saya, IUD memiliki tingkat efektivitas lebih dari 98% dalam mencegah kehamilan.
Saya pun mengumpulkan keberanian dan mulai meneguhkan hati. Berhubung saya melahirkan anak kedua secara SC, dokter kandungan menawarkan saya untuk langsung memasang IUD sebelum perut dijahit kembali. Saya langsung mengiyakan dan alhamdulillah hingga sekarang IUD masih terpasang sempurna di rahim saya. Tidak lupa, saya tetap melakukan kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.
Dengan IUD terpasang di rahim, saya merasa aman dan nyaman sekarang. ASI eksklusif sudah saya tuntaskan, saatnya menabung untuk masa depan anak-anak, merencanakan liburan, mencurahkan perhatian kepada Affan dan Kianna secara maksimal dan oh, saatnya bersenang-senang dengan dua anak dulu sekarang!
Gw ko ga berani2 yaaaa..
Plis tularin nyamiihh...
Aku dari jaman anak kedua maju mundur banget masalah IUD ini. Kadang mantep, tapi ga langsung "di garap", jadi kayak jiper lagi.. hahaha
tfs Dyta!
Memang kebanyakan urban mama galau mau pilih kontrasepsi apa ya tapi lewat artikel ini pasti deh semakin mantap memilih kontrasepsi yang aman dan efektif :)
Betul mbaa akupun dulu galau dan berujung ga jadi pasang. Lalu berujung kebobolan, oh noo jangan sampai dua kali haha
masih maju mundur mau pake iud, semoga nanti ada keberanian buat milih alat kontrasepsi, tfs ya mom.
Ayoo semangat mama Dieta Hadi. So far so good kok IUD ini hehe
dytaaa... kayaknya semua mama galau yaaa kalau udah memikirkan alat kontrasepsi. aku pun pernah kayak gitu. baca-baca di forum akhirnya mantap milih IUD. alhamdulillah so far baik-baik aja dan nyaman. jadi tenang malah :)
dyta keren deh udah langsung IUD setelah melahirkan, berarti memang udah direncanakan dengan matang. keren dyt!
Iyaa alhamdulillah teh Ninit, diteguhkan rencana dan hati demi masa2 berkualitas bareng anak-anak