Mom... Please Ask Me
Radit sekarang sudah bersekolah TK. Seperti anak TK pada umumnya, sehari-hari Radit suka sekali menggambar, mewarnai, melipat kertas, atau menggunting kertas.
Saya dan suami selalu menyediakan krayon dan kertas gambar di rumah. Suatu hari saya sedang asyik memasak untuk makan siang dan ketika masuk ke ruang tengah, saya melihat Radit sedang asyik mematah-matahkan krayon dan pensil warna barunya.
Saya sempat marah melihat tingkah lakunya itu dengan mengumpulkan semua krayon dan pensil warnanya ke dalam plastik dan akan saya berikan kepada orang lain. Mengapa saya marah? Karena saya tidak mau Radit menjadi anak yang suka merusak barang-barangnya dengan alasan nanti kalau habis atau rusak kan bisa beli lagi.
Setelah sempat saya tegur dengan keras, alias saya marahi, Radit sempat menangis dan tidak mau lagi menggambar atau mewarnai. Sehabis makan siang Radit langsung tidur.
Pada sore harinya ketika sedang santai, saya bertanya kepada Radit, mengapa ia merusak krayon dan pensil warnanya? Jawabannya, "Radit ingin tahu apakah di dalam pensil warna atau krayon ada rayapnya atau tidak. Kalau tidak dipatahkan, rayapnya akan sembunyi dalam krayon atau pensil warna."
Deg, saya ingat sehari sebelumnya saya baru saja membacakan buku cerita pengetahuan tentang bermacam-macam serangga, dan salah satunya adalah rayap. Saat itu Radit sempat bertanya-tanya tentang rayap dan saya menjelaskan bahwa rayap suka bersembunyi dalam kayu. Kebetulan dalam buku ada ilustrasi seorang bapak yang mematahkan kayu untuk memberantas rayap.
Wah ternyata saya terlalu cepat mengambil kesimpulan. Ternyata saya kurang memberikan pemahaman dan seharusnya sebelum bertindak saya selalu membiasakan diri untuk bertanya alasan mengapa ia melakukan hal itu. Bukan tidak mungkin pada setiap tindakan yang dilakukan seorang anak, kita sebagai orangtua memiliki kontribusi di dalamnya walau hanya sedikit.
Maafkan Ibu, Nak... Ternyata saya masih perlu belajar banyak lagi dari seorang anak TK.
huaaa artikelnya nampar saya banget inih huhu salam buat radit si anak pintar ya mba nikaa :)
mbaaa....aku juga pernah kejadian serupa...marah-marah dulu, sebelum denger cerita sampai tuntaaas...sekarang diupayakan untuk selaluuu ingat dan dengar sebelum komentar or marah :I..makasih diingetin ya mbaa..hugs hugs buat radit...
Hai Nika.. Bagus banget artikelnya, jadi pelajaran buat aku supaya bisa selalu sabar dan bijaksana menghadapi "kepolosan" anak nantinya.. TFS! :)
Makasih ceritanya, Nika. Pelajaran bgt buat aku untuk bisa jd ortu yg lbh bijaksana, walaupun anakku baru 5m..
#peluk radit
yeap thal..kadang kita lgsg ngejudge kan,palagi klo pas lagi rempong2nya ngurus ini itu..hiks nyeselll deh:(