Tips Hadapi Mompetition di Media Sosial dengan Bijak

Duh barusan lihat di instagram, kenapa sih anaknya sudah bisa jalan di umur segitu, sedangkan anak aku belum? Apa jangan-jangan ada yang salah ya dengan pola pengasuhanku selama ini ya?

 

Apakah Urban mama pernah merasa pusing atau ingin mematikan ponsel setelah melihat perkembangan anak teman di media sosial? Apalagi kalau anaknya sebaya dengan si kecil di rumah. Atau mungkin pernah langsung khawatir berlebihan saat melihat anak orang lain sudah lancar berbicara sementara anak kita masih belum bisa? 

Pernahkah?

Atau bahkan sering?

Atau malah selalu? 

 

Jangan sedih, karena Urban mama tidak sendirian. Perkembangan dunia media sosial merupakan tantangan baru yang kita hadapi di era sekarang. Tantangan ini yang tidak dirasakan beberapa dekade lalu oleh angkatan orangtua kita saat membesarkan anak.

Jika dulu orangtua kita cukup menebalkan telinga saat menghindari arisan atau kebetulan berpapasan dengan tetangga, para mama zaman sekarang menghadapi tantangan yang ada di genggaman tangan sendiri. Selain menghindari tatap muka secara langsung, terpaan informasi di internet dan media sosial yang ada di "tangan kita" juga harus disikapi dengan bijak. 

Jangan sampai "hanya" karena melihat media sosial, hidup kita jadi tidak tenang, suasana hati jadi berantakan, dan kesal sendiri melihat perkembangan anak. 

 

Berikut ini ada beberapa tips untuk 'menenangkan diri' agar kita bisa lebih bijak melihat mompetition di media sosial:

  1. Tenangkan pikiran. Tidak perlu panik apabila si kecil belum bisa melakukan apa yang dilakukan anak orang lain di media sosial. Percayalah, anak memiliki tumbuh kembang yang berbeda. Berpatokanlah kepada grafik tumbuh kembang anak yang Mama miliki di KMS. Jika memang masih sesuai semuanya, tidak usah panik. Bersabarlah sebentar lagi. Namun jangan lupa untuk berkonsultasi ke DSA ya.
  2. Unduh saja aplikasi seperti PRIMA, yaitu aplikasi resmi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia. Isinya sangat membantu orangtua untuk melihat perkembangan anak, seperti apa saja yang seharusnya sudah bisa anak lakukan saat usia sembilan bulan. Dalam aplikasi tersebut juga ada beberapa daftar pertanyaan apabila kita ingin ke dokter.
  3. Jangan pernah bebankan hal-hal tersebut kepada anak. Hindari kalimat bernada membandingkan, “Ayo nak, si A sudah bisa jalan. Masa' kamu belum bisa?”. Ubahlah dengan kalimat yang lebih positif tanpa bernada tendensius, seperti “Belajar jalan yuk, nak... kamu pasti ingin bisa melihat si kucing lucu di luar rumah, kan?”. Siapa sih yang suka dibanding-bandingkan? Ingat, anak kita juga sudah memiliki perasaan.
  4. Percayalah bahwa ada kejadian yang tidak sempurna di balik foto-foto keren di media sosial. Pada akhirnya, hanya yang terbaik dan bagus-bagus saja yang diunggah. Tentunya kita tidak tahu bahwa setelah mengunggah foto anak yang jago makan sendiri, ada mama yang lelah membereskan meja makannya. Ada juga puluhan video yang dihapus karena si kecil malah memainkan makanan dan bukan dimasukkan ke mulut seperti video yang baru saja kita tonton. 
  5. Jika masih meresahkan, berhenti saja mengikuti foto-fotonya. Menjalani kehidupan di media sosial adalah pilihan kita. Untuk apa pusing sendiri karena postingan orang lain? Jika itu tidak menyehatkan jiwa dan raga, Urban Mama berhak untuk berhenti dulu mengikuti akun tersebut agar kehidupan kita tidak dibuat pusing karenanya.
  6. Terakhir, percayalah bahwa anak merupakan anugerah, titipan dari Tuhan yang dipercayakan untuk kita asuh. Menjadi seorang ibu adalah anugerah yang tak terhingga.


(Photo by Tracy Le Blanc from Pexels)

 

Urban mama, mari kita sama-sama menghadapi mompetition dengan bijak. Tidak perlu panik membanding-bandingkan anak sendiri dengan anak orang lain di instagram. Apalagi sampai membanding-bandingkan diri kita dengan orangtua yang lainnya. Tidak perlu iri dengan kehebatan anak orang lain. Unggahlah foto buah hati kita seperlunya saja, segala sesuatu yang berlebihan tentunya juga tidak baik. Kita juga perlu ingat bahayanya jika terlalu berlebihan mengunggah foto anak. Jangan sampai karena ingin "pamer" kehebatan anak, ternyata malah membahayakan si kecil. Percayalah bahwa si kecil akan bertumbuh dan berkembang dengan baik, asalkan Urban mama dan papa juga berusaha memberikan pengasuhan yang terbaik untuk anak.

16 Comments

  1. avatar
    Audia Inasa January 6, 2018 3:21 pm

    Couldn't agree more, Lizta ❤️ keren banget tulisannya. Saya cukup 'kenyang' deh merasakan anak dibanding-bandingkan dengan orang lain, atau merasa anak kita kok 'kurang begini/begitu' yaa. Dan pada akhirnya emang kudu kita sendiri yang memfilter apa yang kita lihat/baca, banyak-banyakin liat yang bikin happy aja deh!

    1. avatar
      lizta permata January 7, 2018 5:51 pm

      Hi Mommy Audy!

      Setujuuu bangeeettt
      Sampe pengen"muntah" yaa kadang saking "kenyangnya" liat sosmed buibu lainn hihihihihi..
      Pokonya at the end kita sendiri yang bisa milih, dan bakalan milih yang selalu bikin happy, bukan keki!
      :D

      Thanks for comment Mommy!

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  2. avatar
    Eka Gobel January 5, 2018 8:34 pm

    Setuju mam!
    Sosmed bagi saya adalah salah satu sarana utk membuka wawasan dan menyenangkan hati. Yang difollow adalah mereka yg memberikan positive vibes utk saya, juga teman2 dan keluarga. Jadi kalau mereka sedang bahagia, atau memposting sesuatu yg bagus, tentunya saya akan ikut bahagia, toh mereka teman dan kekuarga saya, jadi tidak perlu melihatnya sebagai kompetisi. Ikut senang aja atas kebahagiaan orang lain, dan mendoakan bila ada yg posting tentang kesedihan. Sedangkan utk yg suka posting konten negatif ya diunfollow saja, atau di-skip. Lagi pula waktu kita utk bersosmedpun terbatas, jadi digunakan hanya utk yg hepi2 aja.

    1. avatar
      lizta permata January 7, 2018 5:53 pm

      Hi Mommy Eka!

      Iyaaa setuju bangeeet..
      Pilihan di unfollow kan ada di tangan kita, daripada BT sendiri dan berdampak negatif buat kitaa..
      Follow yang bikin happy jangan bikin kekiiii..

      Thanks for comment Mommy
      :D

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  3. avatar
    Imelda Sutarno January 5, 2018 11:43 am

    Artikelnya gak bisa dilike ya? Mau like 100x nih. Keren euy tulisannya. Izin share di FB saya ya mama Lizta.

    1. avatar
      lizta permata January 7, 2018 5:54 pm

      Halo Mommy Imelda!

      Ahahah terharu loh bacanyaaa
      Silahkan Mommy,
      Thanks for sharing Mommy, i believe sharing is caring!

      :D

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  4. avatar
    dieta hadi January 5, 2018 11:19 am

    yes setuju, mama mudah sekarang banyak terpengaruh akan kehidupan sosial media dan buntut-buntutnya menuntut banyak ke anak. Kalo saya pribadi yakin bahwa setiap anak punya cara sendiri dan kesiapan sendiri dalam tumbu kembangnya, jika anak siap semua akan mudah dan bisa dengan sendirinya.

    1. avatar
      lizta permata January 7, 2018 5:49 pm

      Hi Mommy Dieta

      Iya bangettt secara ga sadar kita jadi seakan "menuntut" yaa ke anak kalo kita terlalu mikirin sosmed buibu lainnn..
      Setuju sama Mommy!
      Anak kita pasti tumbuh dan berkembang dengan baik pada waktunyaa yaa

      Thanks for comment Mommy
      :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  5. avatar
    ninit yunita January 5, 2018 9:02 am

    there is always a different story in every parenting style :)
    semoga kita semua selalu bersyukur dan bisa mengambil hal yang baik di social media tanpa harus segalanya dianggap kompetisi.

    1. avatar
      lizta permata January 5, 2018 9:39 am

      Hii mommy ninit!

      Benar banget Mommy..
      Bersyukur selalu jadi nomor satu ya Mommy,,
      :)

      Thanks for your comment Mom

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .