Perawatan Penyakit Kawasaki setelah Pulang dari RS

Urban Mama tentunya masih ingat cerita Gaia yang terkena penyakit kawasaki di sini? Sekarang saya ingin melanjutkan sharing tentang perawatan penyakit kawasaki sepulang dari rumah sakit.

Setelah Gaia dinyatakan benar terkena penyakit kawasaki, saya bergabung dengan grup WA POPKI (Perkumpulan Orangtua Penyakit Kawasaki). Teman-teman di grup ini sangat membantu dan mau menjawab pertanyaan-pertanyaan kami dengan sabar.

Sepulang dari rumah sakit, saya langsung membuat janji untuk berkonsultasi dengan Dr. dr. Najib Advani, Sp.A(K), MMed(Paed) yang praktik di RS Premier Bintaro. Menurut dr. Najib, untuk mendeteksi kelainan arteri koroner dan gangguan fungsi jantung, setiap penderita KD (Kawasaki Disease) harus diperiksa elektrokardiografi (EKG) dan ekokardiografi (EKO).

Secara fisik, sekarang Gaia terlihat seperti sudah normal kembali. Perbedaannya, ia jadi lebih mudah capek dan sering marah-marah. Ternyata ketidakstabilan emosi memang salah satu fase penderita KD. Berdasarkan informasi dari grup POPKI, kira-kira inilah fase-fase yang akan dilalui oleh anak KD:

1. Akan terjadi pengelupasan pada kulit tangan, kaki, atau di selangkangan pada minggu kedua atau hari ke-14.
2. Anak tidak boleh keluar rumah itu relatif. Kalau semua baik biasanya 2-3 minggu boleh sekolah, tapi tergantung saat kontrol.
3. Pada hari ke-40 akan ada garis putih di jempol tangannya, itu artinya KD sudah keluar dari tubuh.
4. Jangan dekat orang sakit, dianjurkan untuk memakai masker jika ada yg sakit agar tidak menular.
5. Jangan sampai jatuh atau terbentur karena anak sedang minum Aspilet (obat pengencer darah).
6. Jika dalam masa pengobatan (konsumsi Aspilet) anak sakit flu atau lainnya, dianjurkan untuk konsultasi dengan dr. Najib.
7. Kadang terjadi keluhan dalam persendian (kaki atau tangan sakit) dan emosi anak agak tinggi jadi suka marah-marah.
8. Jangan minum soda, teh, atau kopi. Dianjurkan agar makan banyak sayur dan buah untuk meningkatkan stamina.
9. Tidak boleh vaksin Campak, MMR, dan Cacar selama 1 tahun sejak sakit. Vaksin lainnya bisa setelah minimal 3 bulan.

Gaia mengalami fase 1, 2, 4, 5, dan 7. Yang paling terasa adalah poin ketujuh. Kalau sudah kesal, Gaia akan membanting-banting dan memukul-mukul. Padahal penyebabnya hal kecil seperti mau mengeluarkan mobil-mobilan dari tas, tetapi tidak bisa. Saya hanya bisa pasrah setiap kali Gaia mengamuk, sambil mengingat betapa sedihnya saat ia hanya berbaring sakit dan tak berdaya. Biasanya kalau Gaia sedang marah, saya peluk sambil berpikir cepat mencari hal lain yang bisa mengalihkan perhatiannya.

Apalagi biasanya Gaia bersekolah tiga kali seminggu. Setiap sore bermain di taman. Berarti Gaia biasa bertemu orang lain, sekarang tidak lagi. Perubahan jadwal ini juga mungkin membuatnya bosan. Saya berusaha mencari berbagai cara agar ia tidak bosan, mulai dari sewa mainan, membelikannya mainan baru, sampai minta tolong agar salah satu guru sekolahnya mau datang ke rumah. Paling tidak agar ada variasi kegiatan untuk Gaia.

Sekarang kondisi Gaia sudah jauh lebih baik. Kami masih harus berhati-hati dengan jantungnya yang diperiksa secara rutin dan mengusahakan agar ia terus mengonsumsi makanan sehat. Terima kasih kepada banyak orang yang telah membantu kami dan mendoakan Gaia. Semoga anak-anak kita bisa tetap sehat dan bisa beraktivitas dengan baik.