Puding Jayam
Dari umur 8 bulan (usia aman untuk mengonsumsi makanan yang mengandung nitrat), Dita sudah saya perkenalkan dengan bayam. Namun Dita selalu tidak mau. Bayam sudah dirajang kecil-kecil pun, Dita selalu menolaknya, sampai sekarang. Entah kenapa. Waktu itu belum kepikiran untuk "menyembunyikan" bayam ke dalam makanan kesukaannya. Karena kecuali bayam, Dita suka sebagian besar sayuran seperti brokoli, buncis, wortel, kacang panjang, kol dll.
Nah, setelah Dita lepas 1 tahun, Dita makin menyukai yang namanya puding. Awalnya saya membuat puding jagung yang merupakan camilan favorit suami. Ternyata Dita juga suka. Baru sekarang setelah Dita berusia 2,5 tahun, saya kepikiran untuk mencoba menambahkan bayam ke dalam puding jagung. Menurut informasi yang saya baca, bayam mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin, dan vitamin (A, B dan C) yang bagus untuk pencernakan dan berkhasiat untuk obat disentri.
Maka mulailah saya mencoba membuat puding jagung untuk suami dan puding Jayam alias Jagung Bayam untuk Dita. Sekali mendayung, 2 macam puding terlampaui.
Bahan-bahan:
- 2 bungkus bubuk agar-agar warna putih
- 3 buah jagung manis
- 7 untai bayam merah
- 50 ml santan
- 200 gr gula jawa
- 20 ml susu kental manis (encerkan menjadi 50 ml)
- setengah sendok teh garam
- 2 lembar daun pandan
Saya sengaja memakai gula jawa untuk memunculkan cita rasa yang berbeda dan karena suami tidak suka puding yang terlalu manis.
Cara membuat:
- Setelah jagung dicuci bersih, dipipil, diblender kemudian disaring (kira-kira menjadi 2,5 gelas/250 ml). Sisihkan.
- Bayam merah dicuci bersih, diblender kemudian disaring (kira-kira jadi 0,5 gelas/50 ml). Sisihkan.
- Masak gula jawa sampai larut, saring (kira-kira menjadi 1 gelas/100 ml). Sisihkan.
- Siapkan panci, larutkan agar-agar dengan 2 gelas (200 ml) air, kemudian masukkan jagung saring, gula jawa, susu kental, garam, daun daun pandan. Aduk supaya tercampur rata.
- Masak hingga mendidih.
- 2/3 bagian masukkan kedalam loyang/cetakan besar.
- 1/3 bagian yang masih tersisa didalam panci dicampur dengan bayam merah saring. Didihkan lagi sebentar, kemudian masukkan kedalam cetakan lebih kecil.
- Tunggu hingga dingin.
- Masukkan ke-2 cetakan puding ke dalam kulkas sampai dingin.
- Siap disantap. :-)
Gambar puding saat masih di cetakan:
Gambar puding siap santap.
Setelah jadi, puding jagung warnanya kuning, sedangkan puding Jayam warnanya agak kehijauan. Rasanya? Dua-duanya sama-sama lezat. Tidak ada rasa bayam di puding Jayam, jadi Dita suka banget. Setiap kali disuapi dan suapan di mulut habis selalu bilang, "Lagi Bun....". Lama-lama karena tidak sabar, Dita ingin makan sendiri.
Jadi, mari kita "sembunyikan" sayuran yang tidak disukai si kecil ke dalam makanan favoritnya. Cara yang paling mudah supaya anak mengkonsumsi sayuran. Dijamin zero rejected!
Selamat mencoba. :-)
menu untuk anak aku yg GTM nih, makasih mamasss sharingnya :)
trims bundit,akhirnya ada pencerahan bwt menu aqila yg lg susah makan....
sama-sama mam Trias :-)
Waah ide yg sangat menarik, lsg dicontek buat bikin wiken ini. TFS Bundit.
Wah idenya oke juga nih, blom pernah nyoba puding sayuran begini. TFS :)
sama-sama mam :-)