Rekreasi ke Hutan Mangrove Pasir Mendit
Saat pulang kampung lebaran tahun ini, kebetulan ada objek wisata yang tergolong baru, yang letaknya tidak jauh dari rumah keluarga di Kulonprogo, yaitu kawasan wisata hutan mangrove Pasir Mendit.
Pasir Mendit adalah nama sebuah dusun di daerah Pantai Congot Kulonprogo, Yogyakarta. Kawasan ini memiliki hutan mangrove, sejumlah tambak udang yang dikelola warga setempat, dan berbatasan langsung dengan Pantai Pasir Kadilangu dan Pantai Congot. Kedua pantai ini langsung berbatasan dengan Laut Selatan yang berombak ganas dan bukan pantai yang bisa dipakai untuk berenang atau main air.
Lokasi hutan ini, kebetulan cukup dekat dari rumah keluarga besar kami. Jadi di suatu sore, kami pun jalan-jalan ke sini. Kalau mau mencari koordinatnya di Google Maps, bisa ketik dengan kata kunci “hutan mangrove pasir mendit”.
Nah ini adalah pintu masuknya.
Dan ini adalah beberapa dari tambak udang milik warga.
Walau jalannya kecil, tapi mobil bisa masuk. Setelah parkir, kami yang kebetulan 2 dewasa dan 3 anak kecil hanya perlu membayar Rp12.000,- oleh petugas parkir. Itu sudah biaya parkir plus tiket masuk ya.
Wisata mangrove ini memang menyediakan keindahan untuk dipandang mata. Ada beberapa jembatan yang disediakan bagi pengunjung untuk menyeberangi kawasan hutan dan semuanya terbuat dari kayu. Tidak ada perahu/sampan yang bisa disewa berkeliling mangrove seperti layaknya hutan mangrove di Jakarta. Tidak ada pula wahana permainan untuk anak-anak.
Kawasan ini memang memang hanya untuk refreshing sembari menikmati hijaunya tanaman bakau, dan lebih banyak menyediakan spot foto/selfie terutama bagi para muda-mudi. Oleh pemda setempat pun, konsep wisatanya dibuat sedikit berbau romantisme. Di sini, kita akan banyak menemui banyak terpasang plang yang berisi tulisan yang tidak jauh-jauh dari patah hati maupun sebaliknya yaitu semangat untuk para jomblo agar move on. Di beberapa spot foto pun ada bentuk hati yang dirangkai dari bunga-bunga. Oh ya,sebaiknya kalau ingin berkunjung ke sini bisa pagi-pagi sekali atau sore. Kalau siang dijamin terik sekali.
Sayangnya, beberapa tempat yang selayaknya dijadikan tempat istirahat berupa saung…. hanya terdiri dari bambu-bambu yang disusun sekedarnya dan ditutupi plastik hitam sebagai atap atau terpal ala kadarnya. Penampakannya tidak terawat. Kurang sedap juga dipandang mata. Saya sampai tidak tega untuk memfotonya.
Mudah-mudahan ke depannya Pemda Kabupaten Kulonprogo semakin merawat dan menghias kawasan ini menjadi lebih bagus dari segi sarana dan prasarananya. Agar mata dan hati semakin nyaman dan sejuk tiap kali berkunjung ke sini.
Eka...iya indah ya ka. Adem hati rasanya ngeliat pemandangan desa kayak gini. Alhamdulilah kalo baca tulisanku jadi berasa ikut jalan-jalan juga :) You're welcome ya Ka :)
Seneng deh baca2 tulisan imel
Berasa ikut jalan2. Tfs yaa mel!
Imel, indahnyaaa pemandangan di desa!
halo mbak aini...iya aku hadir kembali nih hehe. Nanti insya Allah aku cerita-cerita lagi deh tentang travellingku yg lain. Btw yang hutan mangrove pantai indah kapuk aku malah belum pernah masuk, tapi dapat info dari teman-teman yg udah pernah ke sana aja dan sepertinya keren. Apalagi ada sampan yang kita bisa dayung-dayung sendiri ya katanya.
Plang buat para jomblo banyak euy di sini. Kalo ke sini dijamin ketawa ketiwi sendiri loh mbak bacanya hihihi....
Mudah-mudahan ya Pemdanya cepat-cepat mbenahin kawasan ini supaya semakin asik buat liburan keluarga. Amiiin....
Horee mba Imelda kembali hadir dg cerita jalan-jalannya :D Potensi daerah banget ya Hutan Mangrove Pasir Mendit ini. Semoga Pemda segera membenahinya ya, biar makin aman & enak buat tempat outing keluarga. Kayak yg di pantai indah kapuk keren tu ya. Kocak banget ituuu spot2 penyemangat para jomblo hahaha!