Serunya Terlibat di Pemecahan Rekor Pijat Bayi Nasional

Pernahkah Mama terlibat dalam sebuah pemecahan rekor? Saya baru saja mengalaminya dan ternyata sangat mengesankan! Saya menjadi salah satu peserta Gerakan Pijat Bayi Nasional yang digagas oleh PT Johnson & Johnson Indonesia, melalui merek unggulannya JOHNSON’S® yang juga dikenal sebagai pemimpin global untuk merek produk bayi, pada 7 Juli 2018 di The Hall Senayan City.

Gerakan yang juga didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) ini melibatkan 565 ibu-ibu Indonesia, termasuk para ibu dengan bayi berusia maksimal 9 bulan serta ibu hamil. Alhasil, kami telah memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Gerakan Pijat Bayi Nasional dengan Peserta Terbanyak.

Sebenarnya acara ini menjadi pelatihan pijat bayi kedua bagi saya. Sebelumnya, saya juga mengikuti pelatihan serupa di Gudang Gudang Yoga Studio pada Juni lalu. Tapi, pelatihan kali ini lebih berkesan. Bagaimana tidak, saya bersama ratusan peserta lainnya mempraktikkan langsung cara memijat bayi sembari menyimak penjelasan  detail dari dr. Fitri Hartanto, SpA (K), Instruktur Utama Pelatihan Stimulasi Pijat Batita dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)  di layar panggung yang besar!

Teknik Pijat Bayi JOHNSON’S®Teruji Secara Ilmiah

Teknik pijat bayi yang disosialisasikan oleh JOHNSON’S® ini telah terverifikasi secara ilmiah, lho, Urban Mama. Selain itu, seluruh rangkaian pijat tersebut merupakan satu-satunya teknik pijat bayi yang disahkan resmi oleh UKK Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial dan IDAI. Teknik yang sama juga diterapkan dalam modul pijat bayi oleh Kemenkes RI.

Saya sebenarnya sudah lama mengenal teknik pijat bayi JOHNSON’S®. Saya ingat betul, rumah sakit tempat saya bersalin dulu menghadiahkan hampers produk JOHNSON’S® beserta VCD pijat bayinya. Saya pun mempelajari cara memijat bayi yang benar lewat VCD tersebut.

Wawasan Pijat Bayi dari Narasumber Kompeten

Gerakan ini pula yang semakin menyadarkan saya betapa pentingnya pijat bayi bagi tumbuh kembang anak-anak di Indonesia. Menurut dr. Fitri, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan bayi dari pijatan yang diberikan oleh orangtua.  

“Apalagi, periode neonatal 0-28 hari merupakan masa yang sangat penting bagi kelanjutan perkembangan bayi. Pada periode ini, pijat bayi yang dilakukan secara rutin dapat membantu bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” jelas dr. Fitri.

Selain dr. Fitri, para peserta juga mendapatkan wawasan bermanfaat seputar pijat bayi dari Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes , Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes RI dr. Eni Gustina MPH , dan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes RI dr. Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH. Kes. Oh ya, Ibu Ina merupakan pionir penelitian manfaat pijat bayi di Indonesia, lho. Tepatnya tahun 1999, Beliau meneliti manfaat pijat bayi bagi tumbuh kembang pada 40 bayi cukup bulan di Indonesia. Jadi, saya merasa beruntung mendapatkan penjelasan ilmiah seputar pijat bayi dari Beliau langsung.

Lalu, wawasan apa saja yang saya peroleh dari acara ini?

Pijat bayi itu sederhana dan murah, tapi manfaatnya begitu besar. Menurut para narasumber, pemijatan rutin oleh orangtua dapat membuat si kecil tumbuh dan berkembang secara optimal. Ini karena pemijatan bayi memberikan berbagai macam stimulasi mulai dari sentuhan, gerak, pendengaran, penciuman, sampai penglihatan. Penelitian saja membuktikan, bayi-bayi yang dipijat selama lima belas menit dengan frekuensi empat kali sehari memiliki perkembangan saraf yang lebih optimal.

Lebih jelasnya, berbagai manfaat pijat untuk kesehatan dan kecerdasan anak adalah:

• Menimbulkan rasa aman dan nyaman karena bayi mendapatkan perhatian penuh juga stimulasi multisektor.
• Membuat tidur bayi lebih nyenyak.
• Meningkatkan nafsu makan juga penyerapan makanan sehingga memengaruhi peningkatan berat badan anak.
• Melancarkan saluran pencernaan dan pernapasan bayi.
• Memperlancar sirkulasi darah dan meningkatkan kekebalan tubuh.
• Mempererat ikatan (bonding) emosional antara ibu dan anak.
• Menurunkan hormon stres sehingga bayi lebih ceria.
• Komunikasi nonverbal terjalin karena orang tua menjadi tahu persis tangis bayi ketika lapar, tidak nyaman, atau sakit. Kepekaan itu tidak dapat diketahui tanpa stimulasi dan komunikasi nonverbal pada anak.

Sementara dari sisi ibu, rutinitas memijat bayi dapat meredakan stres pasca-melahirkan dan meningkatkan produksi ASI.

Waktu yang Tepat untuk Memijat Bayi

Bayi akan mendapatkan manfaat terbesar dari pemijatan setiap hari dari 6-7 bulan pertama dalam hidupnya. Pemijatan dapat dilakukan saat pagi dan sore hari sebelum mandi selama kurang lebih 15-20 menit dengan minyak bayi atau losion bayi. Sementara, kondisi terbaik untuk memulai pemijatan adalah ketika bayi dan orang tua siap dari segi waktu, perhatian, dan komunikasi. Dengan begitu, hubungan emosional akan terbangun saat pijatan berlangsung.

Selain itu, perhatikan pula kenyamanan anak. Hindari waktu-waktu seperti ketika bayi ingin atau tengah tidur, sehabis makan/disusui, rewel, dan sakit. Sebab, kondisi-kondisi tersebut tak nyaman bagi bayi untuk menerima pijatan.

Dos and Don’ts Pemijatan Bayi

Persiapan berikut ini perlu Mama lakukan sebelum memijat bayi:

• Ruangan yang nyaman, misal di kamar
• Alas rata dan lembut
• Minyak tidak menyebabkan iritasi
• Kuku pendek untuk menghindari bayi terluka
• Lepaskan aksesori seperti cincin dan gelang
• Bersihkan dan keringkan tangan
• Posisi pijat yang nyaman 

Lalu, hal-hal yang harus dihindari selama pemijatan, antara lain:

• Memijat daerah kepala dan ubun-ubun
• Pemakaian minyak di sekitar mata dan selaput lendir
• Memaksakan posisi stimulasi pijatan tertentu
• Memijat anak dengan paksa, dan
• Membangunkan anak hanya untuk dipijat

Tata Cara Stimulasi Pijat Bayi

Lakukan hal-hal ini selama pemijatan berlangsung, ya, Ma.

• Lakukan kontak mata dengan bayi
• Mengajak berbicara atau bernyanyi untuk memberikan stimulasi multisensori yang optimal
• Kecuali pemijatan wajah, gunakan minyak pada kedua telapak tangan sebelum pemijatan
• Pemijatan dimulai dengan sentuhan ringan
• Selalu perhatikan respon bayi saat pemijatan
• Bila bayi menangis saat dipijat segera hentikan pemijatan dan cari tau penyebabnya

Setelah pemijatan, jangan lupa mandikan bayi dengan air hangat.

Perlu kita ketahui juga, teknik pijat bayi itu bervariasi. Bayi yang lahir cukup bulan dan kurang bulan menggunakan teknik pijat yang berbeda pula. Jadi, sebelum memijat, konsultasikan dulu hal tersebut kepada dokter anak Mama.

Idealnya, durasi pijat berlangsung sekitar 15 menit dengan pengulangan tiap gerakan 5-10 kali. Stimulasi pijat sebaiknya diberikan secara rutin 3-5 kali seminggu. Jika memungkinkan, pijatlah semua bagian tubuh di bagian kanan dan kiri yang kaya pembuluh darah. Meski begitu, menurut dr. Fitri, pijat bayi tak harus berurutan namun disesuaikan dengan kondisi anak. Misal, bila anak lebih suka bila kakinya dulu yang dipijat, lakukan saja. Frekuensi pemijatan juga tidak baku dan menyesuaikan kondisi anak.

Informasi di atas penting sekali buat para ibu baru, ya. Berkaca dari pengalaman saya dulu, anak-anak sempat beberapa kali dibawa ke terapis pijat bayi tradisional yang tak jarang mengabaikan ketentuan di atas.

Pemecahan Rekor MURI Pijat Bayi

Tak hanya belajar memijat bayi yang baik dan benar, di acara ini saya juga mengamati proses pemecahan sebuah rekor. Mulai dari penghitungan mundur pelaksanaan pemecahan rekor sampai pengumuman hasilnya. Pelaksanaan pemecahan rekor berlangsung selama 45 menit oleh peserta yang jumlahnya 565 orang tadi. Saya juga baru tahu, ternyata perwakilan MURI benar-benar menghitung jumlah peserta secara manual di penghujung acara untuk membuktikan rekor baru. Wah, pokoknya pengalaman yang tak terlupakan karena saya menjadi belajar banyak hal.

Last but not least, terima kasih JOHNSON’S® atas konsistensinya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pijat bayi. FYI, Johnson & Johnson sudah memperkenalkan hasil penelitian Touch Therapy dengan pijat bayi sejak 1994, lho. Perusahaan ini juga terus mendukung perkembangan penelitiannya di Asia Pasifik.

Selain itu, JOHNSON’S® secara berkelanjutan mengadakan kegiatan edukasi di berbagai instansi kesehatan dan masyarakat. Misalnya, lewat kampanye “Sentuhan Cinta.” Yakni, program yang mendorong para ibu di Indonesia untuk mendukung pentingnya sentuhan cinta ibu bagi kesehatan dan perkembangan bayi. Salah satu kegiatannya adalah edukasi ritual pijat dan mandi bayi untuk para ibu yang tinggal di pelosok-pelosok Indonesia seperti Borong-borong (Sumatera Utara), Sumba, dan Ambon. Untuk kampanye Sentuhan Cinta , JOHNSON’S® bekerja sama dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Mitra Save the Children di Indonesia), Tokopedia dan Alfamart. Salut!