Si Landak Daun Kering

Anak saya, Alika, senang sekali dengan aktivitas yang berkaitan dengan seni seperti tempel-menempel, mewarnai, menggambar, dan lainnya. Saya selalu menyempatkan diri mencari di social media untuk ide-ide art and craft yang menarik, bahannya mudah didapat serta mudah untuk dikerjakan oleh Alika.

Kebetulan bulan ini di Melbourne sudah masuk musim gugur. Saya pun mencari ide yang berkaitan dengan  musim gugur, selain bisa membuat kreasi yang unik juga mengenalkan musim gugur kepada anak. Walaupun anak usia 2 tahun seperti Alika mungkin belum sepenuhnya mengerti tentang musim, tetapi tidak ada salahnya diawali sejak dini. Buktinya ia bisa menyebut  “autumn mama” ketika melihat daun kering di rumput.

Salah satu aktivitas musim gugur yang saya sudah berikan adalah si landak daun kering. Bahannya mudah sekali didapat:

• Daun-daun kering, kebetulan di halaman rumah banyak pohon jadi tinggal ambil saja.


• Gambar landak, kali ini saya cari dari internet agar praktis. Biasanya saya minta bantuan suami untuk membuatkan sketsanya.


• Lem. Di sini saya menggunakan lem siap-pakai yang aman untuk balita. Terkadang saya buat sendiri lemnya dari  1 sendok makan maizena dan 1 sendok makan air dingin yang diaduk rata, lalu sedikit demi sedikit dituangi 1 cup air panas sampai jadi pasta kental.

Untuk cerita si landak, Alika menambahkan hiasan stiker sebagai matahari dan sedikit coretan warna biru untuk langit serta hijau untuk rumput. Setelah selesai, Alika selalu minta hasil karyanya dipajang karena kebiasaan saya sebelumnya selalu memajang hasil karya Alika sebagai bentuk apresiasi. Tips agar hasil karya anak mudah dipajang adalah bagian belakangnya ditempeli kardus bekas yang digunting sesuai ukuran kertasnya. Bisa juga dengan membeli cardboard atau kertas karton.

Mudah sekali bukan, Urban mama? Selamat mencoba!