Sisa Lebaran
Lebaran telah usai.
Adakah yang tersisa ?
Momentum silaturahmi masih tersisa.
Baju baru lebaran masih ada di lemari.
Kue-kue lebaran masih tersisa di toples...
Dan oops, kenaikan berat badan beberapa kilo pun masih tersisa di bagian perut
Bagaimana dengan sisa uang THR?
Masihkah ada sisanya? Untuk persiapan membeli hewan qurban di Idul Adha nanti?
Atau habis, licin, tak bersisa?
Tulisan ini dibuat bukan untuk membuat urban Mama Papa menyesal dan merasa berdosa telah menghabiskan seluruh uang THRnya untuk keperluan lebaran karena kebanyakan Mama yang saya temui dan ajak ngobrol, pasti bilang uang THRnya lenyap tak bersisa. Wajar apabila THR habis karena pengeluaran saat Lebaran amat lah banyak. Namun alangkah baiknya apabila kita tahu kemana hilangnya uang tersebut. Karena kita akan bertemu kembali dengan Lebaran tahun depan. Untuk melakukan perbaikan, setidaknya kita membuat daftar pengeluaran Lebaran.
Nah, mumpung Lebaran baru seminggu berlalu, pasti masih teringat biaya apa saja yang dikeluarkan selama suasana Lebaran kemarin. Saya akan menuliskan salah satu contoh pengeluaran Lebaran yang dibuat oleh seorang ibu rumah tangga yang mudik ke Bandung dan kondisi sanak saudara yang tidak terlalu besar.
1. Zakat mal = Rp 3.500.000
Sebaiknya dibayarkan di bulan ramadhan sebesar 2,5% dari total aset lancar yang dimiliki (posisi 1 tahun yang lalu).
2. Zakat fitrah = Rp 200.000
Memperhitungkan semua anggota keluarga, termasuk para pekerja rumah tangga
3. THR pekerja + ongkos mudik + bingkisan lebaran = Rp 1.500.000
4. Kue Lebaran = Rp 300.000
5. Masak Lebaran = Rp 500.000
6. THR untuk orang tua + mertua = Rp 2.000.000
7. Uang untuk para keponakan = Rp 1.000.000
8. Biaya admin mengambil infal = Rp 250.000
9. Biaya infal selama 1 minggu (@ 100.000 per hari x 7 hari) = Rp 700.000
10. Biaya admin mengambil ART baru sehabis Lebaran karena ART lama tidak pulang kembali = Rp 500.000
11. Bensin + tol untuk mudik ke Bandung (pp) = Rp 300.000
12. Biaya cek kondisi mobil ke bengkel sebelum mudik = Rp 300.000
13. Rekreasi dengan keluarga besar saat di Bandung = Rp 500.000
Pengeluaran di atas hanyalah contoh yang mungkin bisa membantu urban Mama Papa mengingat kembali apa saja pengeluaran Lebaran. Mengapa menuliskan pengeluaran uang THR penting? Agar kita ingat dan dapat mengevaluasi untuk pengeluaran lebaran tahun depan. Apabila ada yang masih bisa dikurangi, mungkin bisa dicoba tahun depan. Atau ada ingin ditambah (misalnya menambah jumlah sedekah/infaq/dll) pun bisa dilakukan, selama semuanya sesuai dengan uang THR yang kita terima.
Alangkah lebih baik apabila ternyata uang THR urban Mama Papa masih tersisa. Sehingga urban Mama Papa bisa menabung dan menyimpannya untuk keperluan membeli kambing beberapa bulan lagi, menyambut suasana Idul Adha.
Selamat mengingat dan mencatat ;)
karena gw Nasrani, THR dipake buat STNK, THR ART, ulang tahun Darren sama liburan akhir tahun bareng keluarga besar :)
suka dengan point 8 dan 10. pos pengeluaran yg penting banget, trims artikelnya mamas
senasib sama mba shinta lestari...*hiks* jadi saya menyisihkan sendiri gaji setiap bulan untuk persiapan THR :D
info yang berguna banget Fit.. tapi gak apply di gue nih, secara ga terima THR :( *curcol*
Waaa mbak Fit, request dong taun depan posting macam ini sebelum terima uang THR..hiks..hiks.. sdh ludes nih