TUM Runners SG Running Date
Sebenarnya lari bukan hal yang baru untuk saya, sewaktu berusaha menghilangkan baby fat selepas melahirkan Zlatan Aufarrayhan Pradono, atau Zee (2 tahun 5 bulan), saya berusaha menormalkan kembali jarum timbangan yang terlalu bergeser ke kanan dengan cara diet dan berolahraga. Jadi member fitness club bukan opsi saya karena keterbatasan waktu, pada saat itu saya masih menjadi Working Mom untuk Zee, dengan rutinitas berangkat pukul 7 pagi dan sampai di rumah (thanks to Jakarta traffic) pukul 8 malam lebih, sedangkan weekend adalah waktu absolut untuk keluarga. Kapan bisa ke gym-nya?
Akhirnya saya mencoba untuk joging di pagi dini hari, kebetulan daerah rumah pada saat itu menunjang untuk berolahraga, ada danau yang bisa diputari untuk lari pagi, dengan jarak kira-kira 2,5 – 3 km satu putaran. Diet dan olahraga kemudian sukses, saya turun hampir 17 kg dalam waktu 6 bulan. Hilang sudah babyfat + bonus lebih ‘kurus’ daripada sebelum hamil. Tapi lari pada saat itu bagi saya hanya sekedar olahraga tanpa pengetahuan mengenai pose lari, pernapasan atau cara landing yang benar, apalagi apparel dan aksesoris. Yang saya tahu saat itu, beli sepatu lari paling gaya, pakai iPod, lalu lari.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal itu, karena lari adalah olahraga paling sederhana, siapa saja bisa melakukannya. Namun sewaktu saya memutuskan untuk back on track di Singapura ini, saya mulai memahami bahwa lari untuk jangka panjang tidak bisa asal-asalan.
Terinsipirasi dengan para TUM Runners yang selalu sharing keberhasilan mereka lari di social media, dan juga melihat semangat orang-orang di Singapore mengenai lari yang seperti tidak kenal waktu, saya lantas "memberanikan diri" untuk kembali lari. Motivasi saya lari sekarang bukan karena saya mau kurus, tapi karena saya mau sehat! Bagian paling susah bagi saya adalah saat mengumpulkan niat untuk mulai, banyak sekali pertimbangannya, dari soal waktu, sampai soal anak, apalagi saya di sini hidup tanpa ART dan Zee belum sekolah. Beruntung suami saya sangat mengerti, bahkan dia terus mendukung saya untuk memulai hobi berlari ini, mulai dari beli keperluan lari (karena menurutnya, ini akan membantu semangat saya di awal-awal sampai sekarang saya menemukan berlari ini menjadi suatu kebutuhan), serta bertugas menjaga dan mengurus Zee sewaktu saya lari pagi.
Lari pertama saya bukannya tanpa halangan, kehabisan napas, kaki kram sampai side stitch sering kali menyerang, kemudian saya browsing dan baca-baca soal lari di forum TUM. Sampai suatu saat saya diajak untuk bergabung ke grup Urban Mama Runners SG, oleh Shinta dan Thalia. Sampai sekarang, sudah ada 10 orang yang bergabung ke dalam grup ini. Chatroom kami juga menyenangkan sekali, kami saling tukar race info, diskon aksesoris olahraga serta janji lari bareng. Kami juga saling terkoneksi di social media, di mana kami saling cheering satu sama lain melalui aplikasi nike+ dan path.
Pada suatu hari Sabtu kami akhirnya berjanji untuk bertemu di East Coast Park untuk Running Date, kebetulan disitu ada track untuk bermain skates, berlari, dan bersepeda sepanjang 15 km dengan pemandangan pantai Singapore. Kami bertemu pada pukul 7 pagi, sewaktu saya datang di meeting point sudah ada Rani yang sudah duluan lari pagi-pagi, Shinta, Thalia (dengan Aina), Sara, Yana, Erlia dan Ajeng. Kami kemudian bersama-sama menuju titik start dan langsung berlari dengan pace masing-masing. Shinta dan Sara langsung "hilang" dari pandangan, Yana, Thalia dan Ajeng lanjut dengan powerwalk karena sedang cedera kaki (get well soon!), sedangkan saya dan Erlia saling menjadi pacer satu sama lain. Dea datang belakangan karena sudah berlari dari Indoor Stadium menuju East Coast Park. Setelah selesai lari, kami kembali bertemu di titik start tadi pagi dan melanjutkan Running Date dengan sarapan bersama, sembari bertukar cerita mengenai olahraga ini.
Senang sekali dengan kegiatan semacam ini, selain bertemu dengan teman-teman baru, juga sehat dan banyak dapat ilmu, terutama bagi pelari pemula seperti saya, banyak sekali tips yang didapat. Kebetulan juga sebagian besar dari Urban Mama Runners SG ini juga mengikuti event Run Happy 9K pada tanggal 24 November 2012 di Marine Barrage. It’s like having one healthy and positive support groups di mana semua saling menyemangati! Yang kebetulan tinggal di Singapore dan mau ikut juga lari bersama kami, silakan bergabung.
*photo credit to Thalia
mbak woro, saya baru nyadar ternyata suami saya itu temen suami mbak, satu angkatan di I-sat dulu :)
whoooa, seru banget!
*toyor diri sendiri yg udah di penghujung 2012 kagak lari-lari*
Meta : gue lari di Bintaro aja, met.. ke Lotte buat nyalon. Hahahahahha... See you lah nanti kalo gue pulang :p
Erlia : sekarang udah surplus lagi gueeee, yuk lari lagi abis lo SCMS :D
Keblug : Iya, saya juga ketularan lari karena sering lihat sharing di @theurbanfit, jadi termotivasi gitu. Pelan2 pasti bisa, ngga ada target waktu, yang penting sehat dan biasa dulu :)
Olahraga memang penting! kebetulan saya diwajibkan dokter(bukan dianjurkan lagi) untuk olahraga kalau mau sehat. tapi malesnyah
Syukur urbanmama di sini suka sharing, jadi deh nyobain lari, sedikit banyak badan mulai ada perubahan.
Cuma kalau dibandingkan sama senior2 runner kece di sini, saya yang cuma kuat lari 20 menit pastinya langsung tereak WOW 9K!!! kalian super keren2 dah. jempol empat!!
bagi rahasia staminanya dong, ditunggu sharing2 berikutnya :)
HADIIIIIR WOOOOR :lol:
Gue suka artikelnyaaaa. Ayok kita lari-lari lagi. semoga gue juga ntar bisa turun 17kg! AMIN! *salah fokus*