Yuk! Jujur Nak
Saya termasuk orangtua yang berpendapat bahwa sangat penting untuk menanamkan kejujuran pada anak sedini mungkin. Alhamdulillah, anak-anak saya bisa menerapkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kecil, kami hanya memperbolehkan anak-anak untuk bermain gadget pada akhir pekan saja selama 2 jam. Bila waktu bermainnya sudah habis, maka mereka akan berhenti sendiri meski kami sedang tidak ada di rumah. Konsistensi itu sangat penting dan yang paling penting, kita sebagai orangtua pun memberikan contoh.
Kejujuran harus datang dari dalam, bukan karena faktor eksternal (ada yang melihat). Ini selalu kami tanamkan pada mereka disertai dengan contoh-contoh ringan. Selaku orangtua, kami juga selalu mengingatkan bahwa agama juga mengajarkan pentingnya kejujuran dan harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya teori.
Ketika saya membaca hasil survey litbang KPK atas 402 keluarga yang dilakukan di Jogja dan Solo pada tahun 2013, saya sangat kaget karena ternyata hanya 4% keluarga yang menerapkan kejujuran untuk diinternalisasi dan 40% keluarga tidak menerapkan nilai kejujuran dalam keseharian. Karena itu, sebagai urban Mama, kami merasa terpanggil untuk mendukung KPK dalam menyukseskan kampanye, “Yuk! Jujur, Nak!” Saya termasuk yang percaya bahwa segalanya dimulai dari rumah. Maka sangat penting bagi orangtua untuk kembali diingatkan untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran di rumah kepada anak-anak.
Pada 19 April lalu, kami bekerjasama dengan KPK mengadakan TUMLuncheon dengan tema Yuk! Jujur, Nak! Di acara ini ada Ibu Basaria Panjaitan (salah satu Pimpinan KPK) dan Ibu Najelaa Shihab (Praktisi Pendidikan) sebagai nara sumber. Ibu Basaria Panjaitan sangat menekankan pentingnya kita, Ibu, dalam keluarga untuk mengajarkan dan sekaligus menerapkan nilai-nilai kejujuran pada anak karena hal ini akan terus terbawa sampai anak-anak dewasa kelak.
Menurut Ibu Najelaa Shihab, masalah pengasuhan (parenting) termasuk penerapan nilai-nilai kejujuran bukan sesuatu yang personal melainkan menjadi tanggung jawab kita semua, secara bersama-sama. Apa yang kita ajarkan/lakukan terhadap anak-anak kita, akan mempengaruhi anak-anak yang lain, keluarga yang lain, lingkungan, dan bahkan negara ini. Lingkungan pada akhirnya akan memberikan pengaruh yang besar pada anak kita. Pengasuhan ini adalah tanggung jawab sosial. Oleh karena itu mari kita sebagai orangtua, sama-sama belajar. Kalau ada teman yang kita nilai metoda pengasuhannya baik, mari kita belajar darinya. Mari sebagai orangtua, kita saling menguatkan. Semua murid, semua guru. Kita terus belajar untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik, termasuk dalam masalah pengasuhan ini. Tidak ada yang bilang mudah menjadi orangtua. Tidak ada yang bilang, mudah menjadi jujur. Tapi kalau kita bekerjasama, maka akan lebih mudah untuk mencapai tujuannya.
#TUMLuncheon TUMxKPK lalu dilanjutkan dengan Brush Lettering Class dengan instruktur Asti Husain (ilustrator).
Urban Mama dengan antusias mempelajari bagaimana menggambar huruf. Tidak mudah tapi lama-lama, para peserta mulai memahami. Ternyata, mengikuti Brush Lettering Class ini sangat relaxing sekali. Urban Mama yang membutuhkan me-time, harus mencobanya deh. Setiap peserta mendapatkan kertas sekaligus frame untuk memajang hasil karya-nya di rumah. So much fun!
Tunggu #TUMLuncheon selanjutnya ya, Mama!
Memang masalah kejujuran ini penting banget ya dikenalkan kepada anak sejak masih sangat-sangat kecil, biar lebih mudah dan mereka tahu bahwa itu adalah hal yang harus diingat.
Setuju kalau kita sebagai orang tua saling bekerjasama, maka akan lebih mudah mencapai tujuan :)