Love Letters Saat Ibu Pergi
Awal Mei lalu saya dan teman-teman kantor mendapatkan kesempatan untuk melakukan Euro Trip ke dua negara yaitu Austria dan Czech Republic selama 6 hari, dan bersama teman teman dekat berlima kita juga memutuskan untuk extend ke Istanbul 3 hari. Sebelumnya kita semua sangat excited menyambut perjalanan ini, tetapi makin dekat ke hari keberangkatan ternyata kami mulai bingung mau meninggalkan si kecil, berpisah dengan mereka sejauh lebih dari 10.000 km dalam waktu yang bisa dibilang adalah waktu terlama bagi sebagian besar dari kita untuk berpisah dengan si kecil.
Jauh-jauh hari saya sudah mulai memberitahu Oia (5 thn 11 bln) bahwa saya hendak pergi "sebentar" bersama teman kantor, awalnya ia hanya bertanya "Austria di mana sih, Bu? Tidur di mana Bu? Salju gak Bu?" lalu makin dekat pertanyaannya mulai bertambah "Bu itu perginya liburan atau kerja? Ada yang bawa anak gak, Bu? Ada mainan apa yang bisa dibawa pulang, Bu?" Beda dengan kepergian saya 2 tahun sebelumnya ke Paris yang hanya 5 hari, Oia yang waktu itu berumur 3 tahun tidak banyak bertanya dan hanya kelihatan senang begitu tahu Ibu pulang membawa mainan sebagai oleh-oleh.
Kali ini Oia juga membantu saya packing, sambil packing saya bercerita bahwa di sana sedang musim semi, berapa perkiraan suhu di sana, dan mengapa saya memakai boots di sana. Oia kelihatan excited sekali, ia bahkan berulang kali mencoba boots saya dan berkata "sepulang dari outing, boots itu buat Oia ya, Bu". Beda dengan Oia yang kelihatan excited makin dekat dengan hari keberangkatan saya makin bingung, saya rasanya tidak sanggup menahan kangen dengan Oia yang sedang bawel-bawelnya itu. Mulailah saya browsing berbagai tip untuk orangtua yang akan meninggalkan anaknya berpergian, dari situ saya tertarik dengan ide memberikan "Daily love letter" buat Oia yang tujuannya agar ia tahu bahwa setiap hari saya memikirkan dirinya walaupun saya tidak ada di sisinya.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengumpulkan image dari tokoh-tokoh kesukaan Oia seperti Simba dan The Avengers. Lalu saya buat template untuk Love Letter itu di powerpoint dengan menaruh imagedi pojok kanan tiap suratnya. Saya membuat Daily Love Letter itu dalam versi mini dengan pesan yang singkat dan tidak bertele-tele agar Oia yang baru saja mulai suka membaca tidak kesulitan dan mudah mengerti apa yang saya sampaikan. Totalnya ada 9 Love Letter yang saya buat dimulai dengan versi 1 yang diberikan ke Oia pada saat ia hendak tidur di malam saya berangkat. Di surat itu saya sampaikan bahwa kita akan tidur di saat yang bersamaan hanya saja bedanya Oia tidur bersama Ayah sedangkan Ibu akan tidur di dalam pesawat. Selain itu saya juga meninggalkan sticker yang akan diberikan pada hari-hari tertentu sesuai dengan pada saat yang saya sebutkan di surat, dan juga meninggalkan uang untuk dia membeli mainan favoritnya saat weekend saya tidak bersamanya itu.
Saat menuliskan surat itu jadi momen yang cukup emosional buat saya, membayangkan hari hari tanpa Oia untuk dipeluk dan dicium membuat saya hampir meneteskan air mata, namun membayangkan betapa dia senangnya membaca surat saya nantinya menguatkan saya untuk menyelesaikan Love Letter saya itu. Tak lupa saya menitipkan pesan ke suami dan Ibu untuk membantu menyukseskan rencana saya ini, sekaligus mengabadikan momen momen saat Oia menerimanya dan mengirimkan ke saya via whatsapp sebagai pengobat rindu.
Hasilnya... Oia selalu menantikan "Daily Love Letter" dari Ibu dan tak disangka saya mendapatkan kejutan manis berupa surat balasan yang ditempel di depan pintu kamar pada saat saya tiba di Jakarta.
sweetttttbangettttt *glek*
superterharruuuu bacanyaaaaaaa...
sweet ibu & abang oia :)
dewi, romantis banget... dan abang oia nya juga so sweet :')
So sweet............gak bisa ngebayangin berjauhan dengan our baby
Sejauh ituuuuu..........Cerita amat sanagt menginspirasi kita semua mom......
sampe nangis bacanya.....
jadi inget anak yang ditinggal di rumah :(
tapi idenya bagus juga.. siiip!!
terharu titik.
good idea, TFS mom.