Mengurus Paspor Anak Sendiri

Setelah Kartu Keluarga selesai dibuat, saya tiba-tiba saja terpikir untuk mengurus paspor Raufa. Buat jaga-jaga saja. Pengalaman saat membuat paspor Amina yang mendadak banget, harus jadi sehari dan kami harus mengeluarkan dana yang terlalu dalam, makanya mumpung sedang senggang, saya mengurus paspor Raufa.

Tepat pukul 7 pagi dari rumah, saya memutuskan untuk pergi kekantor imigrasi. Hari itu, anak-anak semua sudah rapi, sudah mandi, dan sarapan. Kami berangkat dengan perlengkapan yang super lengkap, membawa nasi dan lauk pauk untuk makan siang, membawa cheese cake, susu UHT untuk Amina, sampai jambu biji pun ada (sudah kayak mau piknik lah, tinggal bawa tikar aja). Bermaksud menghindari macet, akhirnya saya mengambil jalan ke arah Pasar Minggu. Meski nggak macet, cuma ternyata jauh juga, ya gitu deh jadi sopir musiman yang nggak hapal jalan. Jadinya kami sampai di kantor imigrasi pukul 08.20 dan sudah ramai.

Seperti cerita diposting sebelumnya, kantor imigrasi Jakarta Selatan kan sedang direnovasi, jadi pindah ke jalan TB. Simatupang. Kantornya lebih kecil daripada kantor yang lama dan tempat parkirannya juga dikit banget, akhirnya saya memutuskan untuk parkir di Hotel Sakura, pas sebelah kantor imigrasi. Dan ternyata banyak juga orang-orang yang ada urusan di kantor imigrasi parkir disitu karena parkiran di kantor imigrasi sudah penuh.

Begitu masuk, saya mengambil nomor antrean dan mendapat nomor 260. Lalu saya langsung ke koperasi karyawan untuk membeli map kuning, formulir, dan surat pernyataan orang tua. Berikut berkas yang harus dilengkapi untuk mengurus paspor anak dan dilampirkan di dalam map kuning tersebut:


  1. Fotokopi Akta kelahiran Anak, 1 lembar.

  2. Fotokopi Kartu Keluarga, 1 lembar.

  3. Fotokopi Akta kelahiran orang tua (Ayah dan Ibu), masing-masing 1 lembar

  4. Fotokopi KTP orang tua (Ayah dan Ibu), masing-masing 1 lembar.

  5. Fotokopi Paspor Orang Tua (Ayah dan Ibu), masing-masing 1 lembar.

  6. Fotokopi Surat Nikah, 1 lembar.

  7. Surat Pernyataan dari orang Tua yang sudah ditanda tangani oleh kedua orang tua (Ayah dan Ibu) diatas materai Rp. 6000. Awalnya saya sudah membuat sendiri surat pernyataan orang tua, ternyata saat di kantor imigrasi ada dijual suratnya lengkap dengan materai seharga Rp. 10.000.

  8. Formulir data diri yang bisa didapat beli dikantor imigrasi seharga Rp. 5000, jangan lupa dilengkapi formulirnya.


Semua berkas harus difoto kopi ukuran kertas A4, jadi meski dokumen kecil pun seperti KTP harus di fotokopi di kertas A4 dan tidak boleh digabung, misalkan KTP ayah dan ibu, fotokopi terpisah, KTP ayah selembar, KTP ibu selembar.

Adapun berkas asli yang harus diperlihatkan:


  1. Akta Kelahiran Anak.

  2. Kartu Keluarga.

  3. Akta Kelahiran Orang Tua.

  4. Paspor Orang Tua.

  5. KTP Orang Tua.

  6. Surat Nikah Orang Tua.


Berikutnya, tunggu sampai nomor antrean dipanggil. Bersabarlah karena ramai. Selain itu ruangannya cukup panas. Nomor 260 dipanggil pukul 10.30. Setelah dipanggil, saya menyerahkan berkas-berkasnya, lalu petugas imigrasi juga mengecek dokumen aslinya. Setelah itu saya diberi tanda terima berkas, untuk foto dan wawancara hari Kamis.

Kamis pagi, dengan segala persiapan, untuk mengantisipasi kemacetan dan lain-lain, kami datang pagi. Anak-anak diboyong langsung dari tidurnya, nggak pakai acara mandi. Alhamdulillah sampe dikantor imigrasi jam 5.50. Parkiran jelas masih lengang, meski ada beberapa mobil sudah ada di tempat parkir. Saya langsung masuk dan melihat situasi. Setahu saya, nomor antrean dimulai pukul 08.00. Ternyata di dalam sudah ada beberapa orang yang duduk menunggu dibuka nomor antrean. Di loket nomor 4, loket pengembalian berkas, sudah ada slip tanda terima yang ditumpuk, supaya nanti begitu loket dibuka bisa langsung diambil sesuai dengan kedatangan. Setelah menumpuk slip tanda terima berkas diloket 4, saya segera ke lantai 2 untuk mengambil nomor antrean foto. Dan ternyata udah ada setumpuk slip lagi di sana. Setelah saya cek, rupanya itu slip bukti pembayaran paspor. Intinya nomor antrean buat foto baru boleh diambil bila sudah melakukan pembayan di kasir lantai 1, dan kasirnya itu sama, baru buka pukul 8. Sudah dateng pagi dan semuanya baru bisa dilakukan pukul 8. Tapi tetep nggak rugi dateng pagi, bisa dapet parkiran di kantor migrasi (bawa-bawa anak gitu lho!), bisa tumpukin slip tanda terima berkas (Alhamdulillah saya mendapat urutan kedua), dan bisa santai menyiapkan segalanya tanpa terburu-buru.

Pukul 08.00. Di dalam kantor Imigrasi sudah penuh. Semua kursi tunggu sudah terisi (pantas saja saya datang pukul 8.30 sudah ramai). Nama Cut Raufa baru dipanggil pukul 8.30, langsung antre di kasir. Biaya untuk pembuatan paspor adalah Rp. 255.000, setelah dibayarkan, saya langsung menuju lantai 2 untuk mengambil nomor antrean. Alhamdulillah dapet nomor A25. Leganya, akhirnya saya sudah mendapat nomor antrean. Saya langsung kembali ke mobil untuk menyusui Raufa. Pukul 09.45, Cut Raufa baru dipanggil untuk foto. Sebelum Raufa masuk ke kantor imigrasi, di mobil dia tidur, hanya saat masuk, dia mulai rewel karena ruangannya penuh sekali. Jadi lantai 1 dan 2 benar-benar sesak. Jadinya saat Raufa dipanggil dan masuk ke ruang foto dia sudah mulai nangis. Ditambah lagi saat foto Raufa harus digendong depan dan badan kita yang menggendong harus ditutupi kain putih.

Dulu saat membuat paspor Amina, kain putihnya digelar diatas meja, lalu Amina terbaring. Nah ini kalau didudukkan kan yang namanya bayi lenggak lenggok nggak bisa diem, jadi susah diambil foto. Lama kelamaan Raufa benar-benar menangis. Sudah lama nunggu antrean, saat dipanggil menangis. Akhirnya Raufa saya bawa keluar tepatnya ke mobil untuk saya susui. Suasananya memang sangat crowded. Setelah Raufa tenang, akhirnya sambil menggendong, kami langsung ke ruang foto lagi. Alhamdulillah, setelah dua kali diambil fotonya sudah ok. Setelah foto selesai, saya diminta melihat data-data lagi, lalu selesai. Untuk pengambilan paspornya, nanti tinggal menunjukkan slip pembayaran paspor tadi. Berarti tinggal datang sekali lagi untuk mengambil paspor. Biasanya paspor selesai 7 hari kerja, tapi untuk lebih pasti sebaiknya kita sms dulu untuk mengetahui status paspornya, berikut caranya:


  1. Layanan SMS Gateway ke nomor 08118113456.

  2. Ketik PASPOR(SPASI)NO PERMOHONAN.

  3. Ketik INFO untuk mengetahui info paspor dan SARAN untuk menyampaikan saran.

Jadi saya menganjurkan sebelum ke kantor imigrasi sebaiknya SMS dulu, daripada sudah capek-capek kesana paspornya belum jadi.

Meski melelahkan, rasanya lebih puas kalau mengurus sendiri melalui jalur resmi.

*foto paspor: Rinjani.

Related Tags : ,,

19 Comments

  1. avatar
    Desvita F May 13, 2014 11:50 am

    Halloo bun...salam kenal...
    mau tanya dong bun...kebetulan lg butuh bikin paspor anak dgn cepat..itu saya lihat prnh pengalaman bunda bikin paspor sehari jd dmn ya bun? dan habis biaya brp??
    Trims sblmnya bun...

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    farah monza August 1, 2012 8:55 am

    iya mba, Alhamdulillah klo infonya berguna buat semua. Untung bgt udah bikin paspor adek raufa, bbrp bulan kemudian kami harus ke luar. Syukur bgt deh,klo kantornya udah kelar, thanks bgt ya shinta, salam kenal

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Shinta Daniel July 4, 2012 3:55 pm

    oiya, waktu antri foto & wawancara kadang2 petugas kasih priviledge untuk peserta balita dan manula (> 60 tahun) didahulukan antriannya, jadi setelah bayar di kasir Baron bisa langsung foto deeeh... yeeaaay, trimikisi paaak =)

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Shinta Daniel July 4, 2012 3:16 pm

    Mbak Farah,
    thanks banget ya tipsnya.. untung sempet baca2 artikel mbak Farah dulu di TUM jadi pagi ini sekseeeeiiiisss deh bikinin paspor baru utk Baron (1y8m) di imigrasi Jaksel - Warung Buncit... awalnya sempet kirim dokumen secara online tapi pas klik daftar untuk wawancara & foto di Imigrasi Jaksel kok tabel tanggal yang keluar di bulan Desember 2012, walaaah... kok lama amat yaa, jadi ragu2.. akhirnya anter dokumen manual langsung ke kantor imigrasi deeeh beberapa hari yang lalu

    Urus paspor sendiri sama sekali ga ribet kok, hanya butuh kesabaran untuk antri aja dan 3x bolak balik:
    1. penyerahan dokumen (bisa diwakilkan, dhi saya
    diwakilkan oleh ibu & adik saya)
    2. bayar, foto, wawancara (ybs harus datang sendiri)
    3. ambil paspor (bisa diwakilkan)

    FYI, kantor imigrasi cab. Jaksel di Warung Buncit sekarang gedungnya sudah selesai renovasi, baru gres! sistem antrian pake otomasi mesin dan loketnya pun banyak. Antrian untuk penyerahan dokumen, pembayaran dan foto/wawancara terpisah dan berurutan jadi gak ada bottle neck.. kita juga nunggunya duduk di ruangan ber-AC... so far nyaman banget terutama kalau dateng pagi karena belum banyak yg dateng...

    Tipsnya untuk yg mw urus paspor di Imigrasi Jaksel:
    - Datang pagi hari sebelum jam 8 supaya dapet nomor antriannya masih awal2 dan dapet parkir di dalem (tempat parkirnya kecil/daya tampung mobil sedikit) atau parkir di gedung sebelah/seberangnya
    - Jangan lupa asli dokumen anak dibawa pada saat wawancara untuk validasi data

    Pengalaman saya urus paspor sendiri:
    1. Penyerahan dokumen (29.06.12): dtg jam 7.45 dpt nomer
    30, jam 9 selesai proses
    2. Foto & wawancara (04.07.12 atau maks. 30 hari sejak
    penyerahan dokumen): dtg jam 8.15 sdh dpt antrian 75
    s.d 79 dan selesai semuanya kira2 jam 10.30. Itu juga
    agak lama karena dokumen ibu saya sempet ketlisut
    padahal sudah foto, tinggal tanda tangan..
    (tipsnya: jangan enggan tanya2 ke petugas)
    3. Tinggal nunggu hasil jadinya deeh 7 hari lagi & siap
    jalan2... hehehe...

    Selamat mencoba....

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    azita febriani September 23, 2011 12:01 pm

    saya biasa kebagian ngambil foto bayi atau anak kecil ni kalau tiba giliran anaknya takut atau rewel ga mau difoto pas bikin paspor. Jadi di ruangan foto harus selalu siap sedia boneka atau mainan untuk pengalih perhatian bayi :)

    1. avatar

      As .