Pojok Nakal / Time Out


Penetapan disiplin pada anak sebenarnya tidak harus selalu dengan punishment, ada juga caranya dengan selalu memuji kelakuan anak sekecil apapun itu. Pujian ini bermaksud agar anak mengerti bahwa yang dilakukannya adalah benar. Sebaliknya, jangan pernah menceritakan kesalahan atau perilaku nakal anak kepada orang lain di depan anak, hal ini justru akan menambah rasa bangga pada anak, dan merasa bahwa kelakuan nakalnya adalah suatu yang hebat, terbukti dengan orang tuanya meneritakan kepada orang lain.


Kebetulan waktu Nanny Stella dari Nanny 911 datang ke Jakarta, saya datang ke seminarnya. Nanny Stella pun membeberkan segala hal tentang Time-Out atau pojok nakal.


Berikut pertanyaan - pertanyaan yang sering saya temukan seputar Time-Out dan jawabannya saya telaah dari berbagai sumber.


1. Kapan sebaiknya diberlakukan time-out?



Ada sebagian ahli yang mengatakan time-out efektif dilakukan saat anak berusia 4 tahun dimana di usia ini anak sudah mengerti tentang sebab - akibat. Tapi sebagian lagi berpendapat di saat batita, time-out sudah bisa diterapkan untuk menghindari trouble area, misalnya memukul, menjatuhkan barang, dan lain-lain. Karena batita belum bisa mengontrol amarahnya, sehingga dengan time-out kita bisa mengamankan si anak dari hal-hal yang tidak diinginkan yang telah disebutkan tadi.



2. Bagaiman cara yang benar menetapkan time-out?



  1. Berikan peringatan. Ketika anak sudah mulai kehilangan kendali untuk marah atau bahkan tantrum, beri dia peringatan dengan sura yang tegas, agar anak mengerti bahwa anda sedang tidak main-main. Tentunya peringatan beserta penjelasan mengapa anak berbuat demikian.

  2. Jika kelakuan buruknya tidak segera dia hentikan, katakan padanya dia harus berhenti bermain. Dan jika anak masih melakukan hal yang sama, bawa dia ke pojok nakal yang sudah anda tetapkan di rumah, pastikan tidak ada barang-barang yang dapat melukainya atau menarik untuk dibuat mainan.

  3. Para ahli menerapkan per menit per tahun usia anak, misal 1 menit = 1 thn. Pengalaman teman saya menerapkan 5 menit untuk anaknya yang berusia 3 tahun, dan anak mulai stress. Bahkan Nanny Stella menganjurkan orang tua menggunakan timer.

  4. Ketika anak sudah tenang, ajak dia berbicara dengan tatapan sejajar matanya, biarkan dia kembali dengan permainannya.


3. Apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam penerapan time-out?



  1. Melakukan time-out terlalu lama, justru akan membuat anak stress dan time-out tidak akan efektif.

  2. Lakukan time-out sebagai hukuman. Jangan berikan hukuman tambahan setelah anda melakukan time-out, jika anda melakukannya dengan konsisten, anak pun akan mengerti bahwa ini adalah sebuah hukuman, pastikan anda melakukannya dengan tegas.

  3. Tidak konsisten menerapkan disiplin, saya seorang ibu pekerja, jika saya tidak di rumah, saya menyerahkan pada pengasuh yang saya percaya, saya, suami dan pengasuh anak saya pun harus kompak dalam menetapkan disiplin.


Bahkan Nanny Stella mengatakan, tidak hanya anak yang membutuhkan time-out, kita sebagai orang tua yang seringkali stress karena dihadapkan oleh suatu masalah, juga bisa menerapkan time-out, segera pindah ruangan. Untuk waktunya, tentu kita sudah bisa mengontrol sendiri, kapan emosi mulai redam.

26 Comments

  1. avatar
    Mutya naru January 20, 2011 3:16 pm

    aduh seneng baca cerita bunda-bunda semua :D art of a motherhood ya ..

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Sessy Diandra August 28, 2010 9:51 am

    @Fisa: selama kita memberikan penjelasan yang jelas mengapa dia di time out, insyaallah gak menumbuhkan dendam (syeren juga ya denger kata satu ini xixixixixi)
    Sharing sedikit tentang metode time-out ini, aku udah nerapin ke anakku dari usia dia 2 tahun 3 bulan (sekarang sudah 2 tahun 8bulan). Awalnya sama kya enzo tuh ka, senyum2 aja..tapi lama-kelamaan dia tahu klo disuruh duduk dipojok itu berarti bunda marah, dan dia akan nangis minta maaf (jadi gak pernah lama tuh dia duduk dipojok, hitungannya detik!!). Selama ini siy aku gak pernah maksa caira duduk kalau memang dia sudah minta maaf, seringnya aku peluk lagi dia sambil dijelasin prilaku keliru apa yang dia lakukan dan kenapa bunda marah/tidak suka. Tapi kemarin, waktu caira pukul dan cubit sepupunya (for silly reasons~hanya karena mau foto berdua, tapi sepupunya gak mau), aku time out dia 1 menit. Dan Caira duduk diam selama 1 menit sambil tanya,"..Bunda, udah beluum? Caira mau salim Audy(sepupunya).." :)

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Dini Restiani August 12, 2010 12:44 pm

    Nia...how r u...
    wah kita ktm disini..
    duh..zieboy lg dihukum ya..
    utk time out ini blm bisa gw terapin ke afraz,krn masih 1.5 bln..hehe..
    tapi gw jg berencana akan menerapkan itu nanti utk mendisiplinkan anak..klo jaman dlu ortu2 kita (ortu gw siy yg jelas..) klo nakal dikurung dikamar or kamar mandi..jd teknik nya uda dikenal dr jaman dulu,cuma mgkn caranya aja ya..krn anak jaman skrg ga bisa dilarang klo ga sambil diberi pengertian..
    btw salam utk nata n kintan..

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Fisa June 23, 2010 2:05 pm

    kadang sy berpikir, mungkin time out mengajarkan anak akan sesuatu hal yg baik or tdk, bisa membedakan yg benar dan salah dsb. Tapi, saya suka merenung, apakah time out bisa memberikan efek buruk pd anak, misal jd pendendam krn mamanya suka memberikan hukuman? share dong...

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Eka Gobel April 19, 2010 9:57 pm

    tfs ya nandra. So far enzo (26mo) masih bisa dibilangin aja kalo mulai misbehaves. Pernah sih, nyobain pojok nakal. Tapi enzo malah happy dan Senyam senyum tengil gitu, belum ngerti kali ya. Yg paling susah adalah konsisten, soalnya enzo udah punya jurus 'senyum manis dan cium2 mama/papa' kalo ngeliat kita udah mulai bicara tegas.. :-P

    Btw, kenzie lucu banget sih itu lg disetrap..hayo abis ngeberantakin setrikaan mama ya? Hihihi..

    1. avatar

      As .