4 Hal Yang Harus Diperhatikan Agar CV Tidak Masuk Recycle Bin

Imelda Sutarno A working mom with two gorgeous krucils. Suddenly love the outdoor recreations as an impact of married with her scuba diver husband, Bambang. Take the kids from beach to the hill, from forest to the waterfall, will always give her (and her husband) joy and enthusiastic. Cooking isn’t her middle name but always trying to give her family the best food that she can. Now she lives in Jakarta.

Mungkin saat ini ada di antara Urban mama yang hendak melamar kerja, terutama kerja kantoran. Apa saja yang sangat perlu kita siapkan? Selain persiapan utama yaitu mempersiapkan mental untuk beradaptasi dengan dunia kerja, yang tak kalah pentingnya adalah mempersiapkan Curriculum Vitae yang baik agar perusahaan mau melirik dan menerima kita menjadi pegawainya.

 




Berikut beberapa tips yang dapat Urban mama lakukan untuk membuat Curriculum Vitae yang tidak akan berakhir di recycle bin HRD perusahaan yang dituju.

1. Buatlah CV dengan ketikan yang rapi dan teratur, tanpa banyak embel-embel warna-warni dan permainan layout teks dan gambar yang memusingkan.
Kecuali jika Urban Mama memang melamar untuk posisi kreatif seperti designer atau social media specialist. Untuk posisi-posisi lain semisal bagian marketing, administrasi atau web programmer, buatlah CV dengan format MS Word, warna teks hitam, fontsize standar semisal 10-12 size serta format rata kiri. CV yang mudah terbaca akan membuat mood HRD juga baik dalam menerima CV tersebut.

2. Pisahkan kategori dalam CV secara jelas.
Bedakan paragraf yang memuat personal detail (nama, tanggal lahir, alamat, no.kontak, agama, tinggi berat badan, dll), riwayat pendidikan formal, pendidikan non formal, organisasi yang pernah diikuti, skills atau keahlian khusus, pengalaman kerja, dan achievement yang pernah diraih (jika ada). Di luar personal detail, jangan lupa cantumkan attended year masing-masing agar info kapan kita kerja di perusahaan X dan kapan kita bersekolah di universitas Y dapat dibaca dengan jelas.

3. Cantumkan foto resmi terbaru. 
Mencantumkan pas foto dengan pakaian formal itu lebih baik. Kalau mau foto kekinian sebenarnya sah-sah saja, sepanjang tidak terlalu berlebihan misalnya memasang foto dengan ekspresi duck face.
Foto diri juga sebaiknya yang terbaru, gar HRD tidak salah persepsi terhadap penampilan kita. Sebagai contoh, seorang pria melamar menggunakan foto dua tahun lalu dengan rambut klimis sekali untuk posisi Marketing. Ketika hadir pada interview, yang bersangkutan rupanya sudah berambung gondrong tak beraturan, memelihara jenggot dan kumis lebat. Padahal biasanya posisi Marketing membutuhkan pegawai dengan penampilan yang rapi dan sedap dilihat klien, bukan?

4. Selain foto, informasi pun harus terbaru.
Seringkali karena malas, kandidat lupa memperbaharui isi CV. Akhirnya terjadi salah persepsi dari pihak HRD. Contoh:

  • CV dua tahun lalu ketika  kandidat belum lulus S1, masih dengan keterangan “2012-present, studying at University of ABCD” masih saja dikirimkan ketika melamar kerja di tahun 2016. Bisa jadi pihak HRD berpikir: wah anak ini belum lulus, nanti kalau kerja di sini sedikit-sedikit minta izin buat kuliah, dan lain sebagainya.
  • Surat lamaran kerja yang dikirim bukan ditujukan untuk perusahaan yang bersangkutan. Misalnya, surat lamaran yang dua bulan lalu ditujukan untuk perusahaan XYZ dengan kata-kata pembuka “Kepada Yth Ibu/Bapak HRD PT XYZ”, malah dipakai dan dikirimkan ke HRD perusahaan lain. Tentu hal ini menjadi catatan tersendiri dari HRD bahwa kita kurang teliti dan kurang menghargai perusahaan yang dituju.

5. Perilaku saat mengirim CV lewat e-mail.

Karena sekarang sudah era digital, sudah jarang kandidat yang mengirim CV lewat surat biasa. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengirim CV lewat e-mail:

  • Alamat e-mail pribadi.
    Gunakan username nama sendiri yang mudah dibaca dan diingat orang. Ini juga akan membuat image kita terlihat profesional. Misalnya nama saya Imelda, akan lebih baik usernamenya: [email protected]. Hindari penggunaan alamat email berdasarkan kemauan pribadi dan sulit diingat, misalnya [email protected]. Siap masuk dunia kerja, berarti siap untuk menjadi profesional, bukan?
  • Subjek e-mail subject yang jelas.
    Subject 'CV for Marketing Position' akan jauh lebih membuat HRD tertarik ketimbang 'Why You Should Hire Me?'
  • Gunakan kalimat yang sopan dalam pesan e-mail.
    Jangan mengosongkan e-mail body samasekali dan hanya melampirkan CV saja. Ini tidak sopan. Gunakan kata-kata pengantar. Kalau masih bingung apa yang harus ditulis, ada banyak contoh CV yang dapat dibaca lewat googling. Walaupun pesan e-mail terlihat berbasa-basi dan sebenarnya tujuan utamanya adalah memberikan lampiran CV kandidat, namun dari situ HRD dapat menilai bagaimana karakter pelamar pekerjaan.
  • Satu CV satu kiriman.
    Artinya: jangan kirimkan satu CV ke 10 email perusahaan sekaligus yang diincar. Ini kurang sopan dan hanya memperlihatkan karakter yang malas.
  • Perhatikan besar/beratnya lampiran dokumen (attachment).
    Kalau melamar posisi designer atau posisi kreatif lainnya yang harus mencantumkan portfolio berupa rancangan/gambar/contoh tulisan yang sudah pasti file-nya berukuran besar, tidak apa-apa. Namun kalau cuma melamar untuk posisi seperti Admininstrasi yang hanya cukup melampirkan dua lembar CV standar sebaiknya kirimkan attachment yang tidak berat. Periksa kembali apa yang membuat file CV berat? Biasanya foto diri seringkali lupa dikecilkan ukurannya sehingga memperberat ukuran file secara keseluruhan. Hal kecil seperti ini penting untuk diperhatikan, karena bisa jadi akan membuat HRD meninggalkan CV kita karena terlalu lama diunduh sebelum sempat dibaca.
  • Terakhir, sebelum klik tombol SEND, cek ulang apakah attachment CV kita udah terlampir dengan baik. 

Itulah beberapa tips yang dapat saya bagikan untuk panduan membuat CV. Semoga bermanfaat ya, Urban Mama.

Related Tags : ,

10 Comments

  1. avatar
    Atiqoh Djuhdi November 15, 2016 3:00 pm

    Terima kasih atas info dan tipsnya. sangat bermanfaat banget

    1. avatar
      Imelda Sutarno November 30, 2016 1:06 pm

      halo mbak Atiqoh, sama-sama ya :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  2. avatar
    Ayu Utami November 11, 2016 7:41 am

    Makasih mama imelda untuk sharenya, mau di share ke kerabat ya mau ngelamar ahhh...

    1. avatar
      Imelda Sutarno November 11, 2016 1:07 pm

      wah semoga bermanfaat ya mbak Ayu Utami :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  3. avatar
    ninit yunita November 10, 2016 10:55 am

    nice tips mama imelda!!!
    pasti berguna deh buat urban mama yang saat ini sedang membuat CV-nya.

    1. avatar
      Imelda Sutarno November 10, 2016 3:48 pm

      makasih mbak ninit. Mudah-mudahan bermanfaat ya. Oiya mbak, kalau ada komen dari artikelku yg dimuat kok sekarang sudah gak ada notifikasi masuk ke emailku ya? Jadinya ya cari tau pake cara manual alias nengok2 ke webnya TUM deh, hehe. Kira-kira kenapa ya mbak?

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  4. avatar
    hanana fajar November 10, 2016 9:37 am

    wah makasiiii tips dan infonyaa mama Imelda...berguna buat nih buat para job seeker:)

    1. avatar
      Imelda Sutarno November 10, 2016 3:47 pm

      iya insya Allah berguna ya mbak :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  5. avatar
    zata ligouw November 9, 2016 5:02 pm

    Makasih tipsnya mba Imelda. Langsung aku forward ke saudara yang kebetulan lagi sibuk ngelamar pekerjaan :)

    1. avatar
      Imelda Sutarno November 10, 2016 3:36 pm

      wow, semoga bermanfaat untuk sodaramu ya mbak. amiin....

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .