Attic Playroom for Children

Falling in love for the first sight. Ruang attic ini adalah salah satu alasan saya menetapkan hati untuk memilih apartemen ini sebagai tempat tinggal kami di Praha. Apartemennya sendiri tidak baru, bahkan terkesan tua, tetapi homy dan hangat. Pertama kali melihat, saya sudah ketok palu bahwa ruangan ini akan saya jadikan kamar bermain untuk anak-anak dengan pertimbangan cukup luas, bentuknya yang unik, dan terletak di lantai atas apartemen kami alias tidak berbatasan langsung dengan tetangga di bawah. Kalau berbatasan langsung, wah bisa-bisa saya terus khawatir digedor tetangga bawah jika anak-anak bermain terlalu heboh. 

Apartment ini semi furnished, jadi alhamdulillah kami tidak terlalu pusing mengisi banyak barang karena sudah tersedia, tinggal mengakali saja bagaimana agar barang-barang yang ada bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan kami. Contohnya adalah rak putih panjang tempat buku dan mainan dinosaurus yang bertengger, nah rak itu sebetulnya adalah bagian dari lemari di lantai bawah yang kami angkut ke lantai atas dan diletakkan mendatar. Seharusnya sih raknya tegak berdiri, tetapi kami tidurkan saja supaya sisi atasnya bisa dipakai untuk tempat menata mainan anak-anak dan saya pun lebih tenang anak-anak terhindar dari resiko tertimpa lemari. Furnitur yang ada di ruang main ini pun minimalis saja, cukup rak mainan, karpet, meja belajar, lemari TV serta dua kursi milik Landlord plus dua kasur tipis untuk kami tidur-tiduran bersama.

Beberapa tips untuk mengatur kamar main:

• Kadang anak-anak memiliki ide yang bagus dan ajaib untuk penataan ruangan main mereka, jadi tidak ada salahnya bernegosiasi dengan keinginan mereka.


• Tidak perlu banyak furnitur, tidak perlu semua baru dan tidak perlu mahal untuk furnitur isi kamar bermain - terkadang kita bisa memanfaatkan furnitur yang sudah ada.


• Pisahkan barang-barang sesuai kategorisasi yang anak-anak (dan kita juga tentunya) sepakati bersama; misalnya ada kontainer untuk boneka, kontainer untuk lego, kontainer untuk barang bekas yang mereka bisa gunting dan pernak-pernik untuk prakarya, dan lainnya. Dengan pengategorian ini, kamar main walaupun berantakan tetapi tahu ke mana barang-barang harus dikembalikan. Pengategorisasian ini selain memudahkan anak belajar membereskan juga membantu saya lebih 'waras' karena kontainernya tinggal ditutup saja sudah tidak terlalu keliatan lagi berantakannya. 


• Memajang hasil karya anak-anak bisa menjadi alternatif dalam mendekorasi ruangan, selain agar ruangan terasa lebih homy juga memacu mereka untuk berkreasi.


• Jangan mudah membuang mainan. Kadang kita membuang mainan dengan alasan 'anak sudah tidak mau' padahal mungkin anak anak hanya bosan. Bisa dicoba dengan 'menyembunyikannya' selama beberapa waktu kemudian 'mengeluarkannya' kembali. Jika setelah disembunyikan dan mereka sudah benar-benar tidak mau, barulah kita pertimbangkan untuk dibuang atau dihibahkan.


• Perhatikan alur bermain dan kegemaran anak anak. Pada anak yang sudah lebih besar dan suka berprakarya, ada baiknya meletakkan meja, tempelan hafalan alfabet atau perkalian, kontainer printilan untuk krayon, cat, gunting dan barang bekas pada satu sisi kamar. Ingat juga untuk menyediakan tempat sampah.