Baby Blues dan Kelancaran ASI

Belakangan ini hati saya tergerak untuk menulis mengenai baby blues yang sering dialami oleh para mama yang baru melahirkan.

Sesuai dengan kondisinya, pasca melahirkan memang hormon-hormon dalam tubuh menjadi bergejolak dan tidak stabil. Hal tersebut dapat menimbulkan kegusaran dan perasaan mood terganggu bagi Mama yang baru mengalami proses persalinan, baik normal maupun melalui operasi sesar.

Banyak pasien datang ke saya berkonsultasi mengenai masalah ASI tidak keluar pasca melahirkan. Setelah ditelusuri dan dicari akar masalahnya, ternyata pasien tersebut mengalami baby blues yang berat sehingga produksi ASI jadi terhambat.

Kembali pada konsep ASI bahwa ASI diproduksi oleh hormoni prolactin, di mana hormon tersebut sebenarnya secara alami akan diproduksi seusai ibu melahirkan dengan kaidah 'supply and demand', atau selama payudara disusui, maka hormon prolaktin akan terus diproduksi. Namun untuk ejeksi ASI itu sendiri diperlukan hormon oksitosin, atau yang saya suka menyebutnya dengan hormon kebahagiaan. Hormon oksitosin ini secara natural diproduksi ketika Mama merasa rileks dan bahagia. 

Baby blues sebenarnya adalah kondisi gangguan kejiwaan ringan yang berlangsung saat mama baru melahirkan hingga sekitar 2 minggu pasca melahirkan. Bila baby blues tidak tertangani secara baik, bukan hanya produksi ASI saja yang akan terhambat tetapi juga kesehatan Ibu dan bayi yang dapat berujung pada post-partum depression.

 

depression

Sebenarnya banyak cara yang dapat Mama lakukan untuk melawan baby blues demi kelancaran produksi ASI untuk si buah hati.

Mama berhak untuk meminta suasana pasca melahirkan senyaman mungkin. Jangan takut untuk bilang ke keluarga meminta pengertian bahwa Mama sekarang sedang dalam mood yang tidak stabil dan sangat lelah, sehingga anggota keluarga dapat memberikan kesempatan bagi Mama untuk menenangkan diri dan membantu meringankan kondisi Mama yang habis melahirkan. Keluarga yang terpenting di sini adalah suami, penting untuk berdiskusi mengenai setiap kemungkinan yang terjadi, bahkan sebelum melahirkan. Jadi suami bisa mempersiapkan setiap kemungkinan yang muncul atau mencegah agar baby blues tidak berkembang menjadi post-partum depression.

Buat kondisi Mama senyaman mungkin yang dapat membuat Mama senang dan tenang. Kamar yang rapi dan wangi, makanan dan minuman enak yang tersedia di atas meja. Penting pula untuk Mama mengenali diri apa yang bisa membuat Mama senang dan yang bisa membuat mood Mama memburuk. Komunikasikan hal tersebut ke suami atau keluarga terdekat agar bisa menemukan jalan tengah yang terbaik untuk apa yang Mama rasakan. Mama bisa lho membatasi jumlah tamu yang hadir, meminta untuk diberikan asisten yang dapat membantu merawat bayi, meminta tolong suami untuk menggantikan popok si kecil dan hal lainnya yang dapat membuat beban Mama menjadi lebih ringan sehingga berujung pada ketenangan pikiran dan kelancaran ASI,

Keluarga yang bahagia adalah keluarga yang dapat saling menghargai. Jadi jangan takut dan sungkan untuk berkomunikasi dengan keluarga, terutama suami mengenai situasi pasca melahirkan yang Mama inginkan, agar ASI tetap lancar dan baby blues yang mama alami tidak berlarut-larut berujung pada post-partum depression.

(Gambar: www.freedigitalphotos.net)

10 Comments

  1. avatar
    dieta hadi August 31, 2018 12:30 pm

    terimakasih infonya dok, baby blues memang harus diatasi agar bisa diatasi dengan baik.

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Annisa Bani Salamah December 21, 2016 3:16 pm

    Ahhhh...ini kok ya aku banget ...hhheee
    Makasih sharingnya yah mam

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Maulidania Putri November 21, 2016 1:13 pm

    Trims infonya

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Retno Aini November 18, 2016 5:02 pm

    Terima kasih utk sharingnya ya, Dr. Falla... ini bgt yang aku alami saat dulu abis melahirkan. Dulu malah nggak tahu apa-apa soal babyblues ini, ternyata stress ngaruh langsung ke produksi ASI dan kondisi fisik. Semoga bukan hanya para mama saja yang baca tulisan ini, tetapi juga para suami & keluarga juga jadi terbuka matanya akan kondisi babyblues & lebih berempati dengan kondisi ibu usai melahirkan.

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Ayu Utami November 11, 2016 7:43 am

    Terima kasih Dr. Falla untuk sharenya, semapt kena baby blues juga nih huhuhu... tapi bener banget ya, pasangan punya peran penting untuk mengatasi baby blues :)

    1. avatar

      As .