Bali Marathon
Bagi urban Mama dan Papa yang menyukai olah raga lari, tentu sudah mendengar tentang Bali Marathon yang akan diadakan pada Minggu 22 April 2012. Bali Marathon adalah sebuah marathon race dengan standard internasional. Yang menarik, tidak hanya dewasa yang mengikuti Bali Marathon ini, tetapi ada juga anak-anak yang berpartisipasi.
Widodo dan Martin
Martin (mengenakan kaos hitam) dan Widodo (mengenakan kaos abu) akan berpartisipasi di Bali Marathon. Martin akan duduk di kursi roda sementara Widodo akan berlari sekuat tenaganya. Mereka sangat antusias!
Martin (12 tahun) berasal dari daerah terpencil di dekat Danau Toba. Martin merupakan anak ke 2 dari 7 bersaudara, ayahnya seorang petani miskin. Pada usia 4 tahun, Martin mengidap polio. Martin jatuh sakit dan selama setahun tidak dapat berjalan. Sampai akhirnya Martin bisa belajar untuk kembali berjalan. Polio telah merusak otot-otot dan tendons di kakinya. Martin menderita malnutrisi yang disebabkan kalori yang dibutuhkannya untuk berjalan cukup banyak sementara makanan yang tersedia sangat terbatas. Pada tahun 2011, sebuah High School club dari Singapore American School (1X1) mendanai Martin untuk datang ke Singapore untuk membantunya berjalan dengan menggunakan alat. Mereka juga memberikan vitamin dan susu bagi Martin. Martin telah menderita scoliosis yang diakibatkan kurangnya otot kaki dan beban yang cukup berat dari otot punggungnya.
Sekarang, Martin dapat berjalan dengan lebih baik setelah menggunakan penguat di kakinya dan menggunakan 2 tongkat penopang. Jarak tempuh menuju sekolah Martin adalah 1km. Martin membutuhkan waktu 1 jam 10 menit untuk sampai di sekolah dimana anak lain hanya membutuhkan 10-15 menit. Saat berjalan, tidak jarang Martin terjatuh. Perlu urban Mama Papa ketahui, Martin menduduki peringkat 1 di kelas dan sangat suka membaca. Wow! Luar biasa sekali ya semangatnya.
Widodo (10 tahun) berasal dari Sumatera. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang guru. Widodo terlahir dengan clubfoot atau CTEV.
Saat usia 9 tahun, The Singapore American School 1X1 Club mendanai Widodo untuk terbang ke Singapura untuk membantu penyembuhan clubfoot tanpa operasi. Dr. Kevin Lim mendedikasikan waktunya dan KK Children's Foundation membantu prosesnya. Widodo sebelumnya berjalan dengan menggunakan bagian atas kakinya, sekarang Widodo mampu berlari, bermain bola, dan menikmati kakinya yang normal. Widodo sangat senang dengan kondisi kakinya dan kini sangat suka berolahraga.
Theophile Girardot
Theo adalah salah satu peserta yang akan berpartisipasi di kategori 10K. Theo baru berusia 9 tahun. Beberapa waktu yang lalu, Theo berlari dengan jarak tempuh 19.3K dalam waktu 2 jam 11 menit. Mengagumkan ya?
Semoga kisah anak-anak yang berpartisipasi di Bali Marathon ini menjadi inspirasi bagi kita sebagai urban Mama Papa untuk mengajak anak-anak mengembangkan hobi dan kemampuannya di bidang olah raga. Bagaimana semangat mereka yang begitu tinggi dan antusias bisa menjadi inspirasi. Saya yakin tentu untuk mencapai ke titik ini, orangtua mereka sangat hebat dalam memberikan motivasi.
merinding bacanya, TFS teh ninit
very insiring :)
wah, hebaaat! bener, inspiring banget... jadi malu, yang udah dikasih kemudahan masih suka ngeluh, hu hu hu.
sooo inspiring :)...
semangat terus yaaaa...kalian bisa dan kalian hebat...happy running! ;)
:')
Walau mereka terbatas namun semangat mereka menjadi inspirasi buat kita semua :)
Selamat berjuang Widodo, Martin dan Theo! Semangat!!
Tfs Teh Ninit :)
inspiring banget..
Good luck Martin, Widodo, Theo..
semoga larinya ok pas marathon!