Bermain dan Berwisata Alam di Studio Alam TVRI

Saat tiba di sini, kami memutuskan untuk langsung mengikuti jalan besar dan terus masuk ke dalam hutan. Deretan pohon pinus berdiri tegak menyapa, terus ke dalam kita juga akan menemukan hutan bambu. Dalam hutan bambu ini juga terdapat banyak bangunan tempat shooting dilaksanakan, namun sayang sekali karena tidak terawat dan diabaikan sehingga beberapa bangunan terlihat kotor dalam kondisi reyot. Sebenarnya seru juga kalau jogging dan bersepeda di hutan ini, kalau tidak merasa terganggu dengan adanya beberapa kotoran kuda yang berserakan di jalan. Dan ternyata dengan memutari hutan, kita akan kembali ke bagian depan taman yang bersebelahan dengan pinggir Setu baru atau dikenal juga dengan sebutan Setu Sidomukti milik Pemerintah Kota Depok. Di pinggir danau ini juga terlihat beberapa orang sedang asyik memancing.

Memasuki kawasan Studio Alam TVRI, pengunjung disambut oleh dua patung kameramen, pohon yang tinggi dan rindang pun menemani kita menapaki jalan. Jibril dan Jihan pun sangat senang berlari-larian di sekitar sini.

Tidak jauh dari situ terdapat arena pertunjukan menyerupai balairung rumah Jawa, lengkap dengan deretan kursi duduk. Bila tidak ada pentas, lantai tengah difungsikan sebagai tempat bermain bulutangkis. Di depan arena pertunjukan ini juga terdapat kolam teratai, hanya saja saat itu kondisinya tidak terawat juga. Lagi-lagi, patut disayangkan sebenarnya.

Di dekat arena pertunjukan ini juga terletak gapura replika gerbang pusat kerajaan Majapahit yang dilengkapi dengan dua patung macan. Tempat yang sangat bagus sebenarnya untuk lokasi pemotretan, hanya saja kondisinya saat ini penuh dengan coretan tangan jahil.

Di atas bukit di samping gapura, kami sempat duduk-duduk manis menikmati pemandangan dan semilir sejuk angin. Beberapa kambing ikutan datang untuk merumput. Dari atas sini, pemandangannya indah menghadap ke arah Setu Baru.


Dekat dari bukit ini, turun sedikit ada bangunan mushola. Kemarin Jibril dan ayahnya menyempatkan diri untuk sholat dzuhur di sana, dan kata mereka musholanya cukup bersih.

Kami mencoba sedikit masuk dan berjalan ke dalam area hutan yang tidak jauh dari sini, tetapi belum terlalu jauh melangkah badan sudah dihinggapi banyak nyamuk. Karena saat itu kami tidak menyiapkan obat oles penangkal anti nyamuk, jadi kami memutuskan untuk kembali ke bukit tadi.

Dan memang kami belum banyak menjelajahi bagian dalam Studio Alam ini karena hanya bermain di lokasi depan dekat tempat pentas pertunjukan, bukit di samping gapura, dan pinggiran danau. Pasti akan seru jika bisa jalan kaki menelusuri hutan tadi dan tentu saja lain kali harus mengoleskan obat anti nyamuk terlebih dahulu.

Di Studio Alam ini terdapat warung makan, tetapi kami tidak sempat mampir sehingga kurang tahu warung ini menjual apa saja. Kalaupun berminat datang piknik ke Studio Alam, rasanya akan jauh lebih baik membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah. Dan ingat-ingat selalu ya untuk membuang sampah pada tempatnya, atau sekalian membawa kembali sampah piknik kita agar menjaga lingkungan ini tetap bersih, mengingat masih sangat sedikit sekali tong sampah yang tersedia di area Studio Alam ini.

Kalau ingin bermain sepeda air di Setu baru, kita bisa mengambil arah sebelah kiri dari danau. Permainan sepeda air dikenakan biaya Rp 10.000,- per 20 menit. Lumayan sekali-sekali sambil olahraga dan seru-seruan bersama keluarga.

Lokasi yang sejuk dan pemandangan hijau ini sebenarnya sangat bisa digunakan sebagai lokasi pemotretan pre-wedding atau bahkan resepsi. Semoga saja dengan makin banyaknya keluarga yang berkunjung ke Studio Alam, akan membuat potensi lokasi ini lebih dikembangkan lagi konsep wisata alamnya dan menjadi ruang hijau terbuka yang nyaman bersih untuk warga.