Body Rafting di Air Terjun Sri Gethuk

Salah satu kegiatan yang kami lakukan saat road trip minggu lalu adalah mencoba body rafting di Air Terjun Sri Gethuk. Sejak mengunjungi Gua Pindul dan mengikuti tur Merapi tahun lalu, Albert selalu menagih untuk melakukan kegiatan berpetualang saat liburan. Kali ini yang menjadi pilihan kami adalah berkunjung ke air terjun Sri Gethuk yang terletak di desa Bleberan, kecamatan Playen, sekitar 2 jam dari kota Yogyakarta. Jalanan menuju ke sana cukup menantang karena menanjak dan berkelok-kelok, bahkan di satu titik ada imbauan untuk mematikan AC dan menggunakan gigi rendah karena akan ada tanjakan yang berbelok dengan cukup tajam. 

Saat tiba di sana, kami masih harus berjalan agak jauh dari tempat parkir mobil ke lokasi. Urban mama sebaiknya langsung membawa baju ganti karena pasti akan basah terkena air. Ada dua pilihan untuk menikmati keindahan air terjun Sri Gethuk ini, naik semacam rakit dengan biaya Rp10.000,- atau mengikuti kegiatan yang dinamakan body rafting dengan biaya Rp35.000,- yang dilengkapi dengan pelampung serta didampingi oleh seorang pemandu. Kami memilih ikut body rafting. Setelah berganti pakaian dan siap berbasah-basahan, kami pun mengenakan pelampung yang disediakan. Albert kami pakaikan baju renang sementara saya mengenakan kaus theurbanmama dan celana pendek berbahan dri fit. Tas, pakaian ganti, dan alas kaki bisa dititipkan di tempat pembelian tiket.

Kami berangkat naik rakit ke lokasi air terjun. Keseruan pun dimulai. Kami mengikuti arahan pemandu menyusuri jalur air terjun dan berfoto di tempat-tempat yang diminta oleh pemandunya.

Beruntung sekali karena sudah beberapa hari tidak hujan, jadi air di sungai Oya dan di air terjun cukup jernih. Setelah puas bermain-main di percikan air terjun, kami diminta loncat ke sungai Oya. Seru sekali!

Saya sih cukup sekali saja mencoba loncat, kalau Albert sempat bolak-balik sampai hampir 10 kali. Untuk kembali ke titik awal, ada dua cara, bisa ikut rakit lagi atau berenang. Seluruh foto-foto kami selama mengikuti kegiatan ini diambil menggunakan kamera ponsel oleh pemandu kami. Lumayan, kan hasilnya!

Seperti sudah bisa ditebak sebelumnya, pengalaman ini menurut Albert menjadi salah satu yang paling top dari rangkaian perjalanan kami. Sejak itu Albert tak henti-hentinya bercerita tentang air terjun Sri Gethuk.