Can’t Never Get Enough of Books!
Sudah banyak sekali bukti bahwa kebiasaan membaca buku bagi anak-anak memberikan manfaat yang luar biasa. Saya sendiri merasakannya. Mengasyikkan! Saya sudah mulai memperkenalkan buku kepada Joshua, sejak ia masih bayi. Pertama-tama saya memperkenalkan soft book, yaitu saat Joshua berusia sekitar 6 bulan. Karena terbuat dari bahan kain, soft book ini tidak berbahaya. Mata bayi tidak akan tercolok ujung buku yang kadang lumayan tajam dan tangannya yang aktif meremas tidak akan merusak buku. Warna soft book yang terang sangat menarik perhatian bayi dan tentu saja gambar-gambar yang penuh warna dan lucu-lucu membuat Joshua betah membolak-baliknya (membolak-balik versi bayi, kadang diremas, kadang digigit, dan ditarik-tarik).
Setelah soft book, saya lalu memberikan Joshua hardboard book. Ukurannya saya pilih yang kecil agar mudah dibawa ke mana-mana. Lumayan untuk membuat Josh tetap sibuk selama perjalanan, misalnya. Tapi ada juga ukuran hard book yang besar. Biasanya dipakai untuk membaca di rumah. Hardboard book adalah buku dengan sampul dan halaman buku yang dibuat tebal sekali, dari bahan semacam karton tebal. Satu bukunya hanya terdiri dari beberapa halaman saja, antara empat sampai lima halaman. Walaupun tebal, berat hardboard book ini ringan kok. Biasanya ujung buku juga dibuat agak melengkung, untuk menghindari bahaya anak tergores atau tertusuk ujung buku dan dengan halaman berpelapis khusus sehingga tidak mudah rusak karena ketumpahan air atau air liur misalnya. Isi hardboard book bermacam-macam. Untuk usia yang lebih muda, biasanya isinya hanya terdiri dari gambar dan kata. Bagus untuk memperkaya kosa kata anak, melatih alat ucapnya, serta melatih koordinasi mata dan tangan. Jika sudah lebih dari satu tahun, kita bisa memberi anak hardboard book dengan isi yang lebih rumit, misalnya gambar dengan kalimat pendek dan sederhana.
Setelah usia Joshua kurang lebih 1,5 tahun, saya mulai memberinya buku hard cover, tetapi halaman-halaman bukunya adalah kertas biasa yang lebih tipis. Tapi walaupun tipis, kertasnya glossy supaya tidak mudah sobek. Pada tahap ini, anak sudah mulai bisa dilatih untuk mengendalikan tenaganya, sehingga ia sudah bisa diajari untuk membolak balik buku dengan hati-hati. Isi buku juga sudah merupakan cerita, yang bisa kita bacakan untuk anak. Saat membacakan cerita, saya sering mengubah-ubah suara supaya Joshua tertarik dan bisa mengenali karakter yang berbeda-beda. Waktu membaca seperti ini menyenangkan sekali! We can’t never get enough!
Setelah Joshua berusia dua tahun, saya mulai bisa memberikannya berbagai macam buku cerita dan pengetahuan. Joshua sudah terlatih membolak-balik buku dengan hati-hati. Menjelaskan gambar di dalam buku ceritanya, dan hafal dengan nama-nama karakter dalam sebuah buku cerita. Seru sekali! Jadi aku saya dan Josh sudah bisa bergiliran membacakan cerita. Setelah beberapa kali dibacakan cerita, biasanya saya minta Josh untuk gantian bercerita. Lalu ia akan membuka lembar demi lembar, dan mulai menceritakan isi buku itu. Ditambah gayanya yang kocak karena mencoba menirukan gaya saya yang sering mengubah-ubah suara. Saat-saat seperti ini precious sekali! Semua berkat baca buku!
aduh senangnya ..mengisi hari dengan buku ...salam kenal
senang melihatnya.. ajaran 'reading bugs' dari teman beneran works lho.. membacakan cerita dari sejak 6 bulan dalam kandungan sampai besar.. sekarang anakku senang sekali baca.. :)
joshuaa bisaa jadi temen baca nyaa dega nih.. :)
setuju mbaa.. walau entah brp buku yg rusak, sobek dll.. tapi ga pernah bosen beliin krn tiap kali acara baca itu FUN bgt..
Wahhh hebatnya,cara yg patut ditiru.Lucu lihat joshua balik bukunya,menikmati sekali bacanya.
Ada lagi yang seru: bath book. Bisa diremas2 sambil dibawa mandi di bak hehe. Reading is so fun :D