Chila's 5th Birthday Party

Merayakan ulang tahunnya yang ke-5, saya ingin mengundang teman-teman Chila untuk datang ke rumah. Biasanya saya hanya potong kue dan bagi bingkisan di sekolah atau makan-makan bersama keluarga dan teman. Kali ini saya ingin membuat thematic birthday party dan memilih film Inside Out sebagai tema ulang tahun Chila. Alasannya karena Chila (mama-nya) suka sekali dengan film ini. Kami berkali-kali menonton film ini dan Chila juga sampai hafal dengan dialog-dialog yang ada dalam film tersebut. Salah satu favoritnya adalah ucapan Anger yang selalu diucapkan Chila saat macet dan banyak orang membunyikan klakson, "This is my kind of people!" teriak Chila. 

Film ini juga mengajari Chila dan Lea untuk memahami bentuk-bentuk emosi dalam diri mereka seperti senang, marah, jijik, takut, dan sedih. Saya mempersiapkan sendiri semua perlengkapan untuk ulang tahun Chila dibantu oleh para tetangga saya yang super baik hati. Rencana saya ingin merayakan ultah Chila di halaman luar, agar anak-anak bebas ke sana-kemari dan para mama bisa mengobrol santai sambil duduk di rumput.

Proyek DIY saya yang pertama adalah membuat teepee. Cara membuatnya ada berbagai versi namun saya cari yang paling simpel saja. Saya membuatnya dari lima batang tongkat pramuka yang diikat ujung atasnya menggunakan tali tambang anak pramuka. Kedua benda itu bisa dicari di toko perlengkapan sekolah. Lalu batang-batang pramuka itu tinggal diselimuti dengan kain kanvas yang saya beli via Instagram.  

Selanjutnya saya membeli bingkisan ke pasar Asemka. Memang agak jauh dari rumah namun ternyata tidak sia-sia karena memang setelah dibandingkan harganya jauh sekali dengan toko-toko di dekat rumah. Bisa beda setengah harga. Lucunya, ini adalah kali pertama saya pergi ke Asemka. Jadi saya agak syok ya dengan situasi di sana. Hebohnya lagi saya membawa Chila dan Lea beserta suami saya. Perfect! Ke pasar semacam Asemka ditemani suami dengan raut wajah masamnya dan anak-anak yang tentu saja rewel karena tidak betah. Pengalaman sekali seumur hidup. Di Asemka saya juga membeli Pinata dan balon-balon. Untuk snack dan susu saya beli di agen jajanan anak-anak di pasar tradisional dekat rumah. Bingkisan dan snack saya bungkus satu per satu dengan bantuan para tetangga. 

Selain membantu urusan membungkus bingkisan, mereka juga membantu saya membuat bunting flag dari kertas minyak warna-warni dan detail dekorasi lainnya. Dessert table saya susun dengan memilih jajanan tradisional yang menggambarkan karakter Inside Out. Puding warna kuning untuk Joy, bubur sumsum untuk Anger, bolu kukus warna ungu untuk Fear, sirup warna biru untuk air mata Sadness, permen untuk air mata BingBong, dan dadar gulung warna hijau untuk Disgust. Ada juga pizza brokoli-nya si Disgust loh! Oh ya, tidak ketinggalan cokelat warna-warni untuk memory orbs. Food tag holder-nya saya buat menggunakan aplikasi edit foto. Tinggal menggabungkan gambar karakter dengan teks nama makanan. Di Pinterest banyak sekali printable untuk ini tetapi tidak ada untuk menu jajanan lokal, hihihi.  

Semuanya sudah dipersiapkan dengan baik oleh saya dan suami. Mainan sewaan berupa bouncing castle, seluncuran mobil, tenda camping, gantungan pinata, bunting flag sudah kami atur dan susun di depan rumah. Acara dimulai pukul empat sore. Namun tiba-tiba, pada pukul tiga sore langit gelap gulita. Seperti sudah tidak ada harapan untuk cerah kembali. Sedih rasanya. Akhirnya dengan terpaksa acara dipindahkan ke dalam rumah karena sepertinya hujan akan turun lebat. Untungnya hanya rintik-rintik kecil. 

Meskipun hujan rintik-rintik, teman-teman Chila semua datang tepat waktu. Acara berlangsung meriah, ramai, dan panas. The highlight is when Chila punch the pinata. Saat itu hujan masih turun sedikit dan semua anak berkumpul di bawah pinata. Anak-anak sudah siap dengan kantong tampungan dan Chila digendong Amung-nya memukul pinata. Pinata-nya susah sekali dihancurkan, jadi saat ada satu bagian yang robek, saya dan teman saya yang gemas akhirnya merobek-robek pinata sampai hancur dan semua anak tertawa senang. Bahagia rasanya melihat mereka semua tertawa meskipun di bawah hujan gerimis. 

Sejujurnya saya sempet sedih karena hujan yang turun jadi membuyarkan acara rancangan saya. Namun ketika melihat anak saya tidak berhenti tertawa lepas sepanjang acara, kecuali saat dia mau meniup lilin dan adik-adik kecil tetangga malah heboh meniup duluan, saya jadi tidak kecewa lagi. Toh ini kan acaranya Chila bukan acara saya." There are a lot of things to be happy about!" begitu kan pesan si Joy.