Ciptakan Rumah Ramah Lingkungan Bersama Keluarga
Rumah ramah lingkungan, konsep rumah ini mungkin sudah sering kali kita dengar. Namun apakah kita mengerti apa maksud dari rumah ramah lingkungan ini?
Rumah ramah lingkungan adalah konsep hunian yang dibangun berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan potensi alam secara maksimal. Hal tersebut dapat berupa beberapa aspek seperti denah bangunan, penggunaan material yang ramah lingkungan, mengoptimalkan lahan hijau, hingga sistem pembuangan yang tidak merusak alam sekitar.
Namun bukan berarti kita harus merubuhkan rumah lama kita dan membangun kembali rumah dengan menggunakan material yang ramah lingkungan ya. Kecuali kita memang sedang berencana membangun rumah baru mungkin kita bisa mempertimbangkan pemilihan bahan bangunan yang ramah lingkungan untuk digunakan dalam rumah baru kita.
Lalu bagaimana caranya kita bisa ikut mengambil bagian dalam menciptakan rumah ramah lingkungan jika kita tetap meninggali rumah lama kita yang mungkin sudah 'terlanjur' kurang ramah lingkungan?
Rumah ramah lingkungan sendiri sebenarnya bukan hanya sebuah nama, melainkan penerapan nyata konsep tersebut kedalam kehidupan sehari-hari kita. Rumah ramah lingkungan juga terkait dengan energi dan penggunaannya. Karena itulah pemakaian energi seperti listrik dan air berperan sangat penting dalam mewujudkan konsep ini dan di sinilah kita bisa ikut mengambil bagian dalam mewujudkan konsep rumah ramah lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan bersama keluarga kita untuk menciptakan rumah yang ramah lingkungan :
1. Menghemat energi listrik
- Cabut steker listrik: Jangan biarkan peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai tetap terhubung ke steker karena sebagian besar peralatan elektronik masih menguras energi saat dihubungkan ke steker walaupun dalam kondisi padam.
- Maksimalkan pencahayaan matahari: Sebisa mungkin kurangi penggunaan lampu terutama pada siang hari. Jika ada pencahayaan yang gratis dan alami kenapa harus memboroskan energi dengan menyalakan banyak lampu yang tidak perlu?
- Ganti bohlam lampu: Bohlam pijar lama bisa memboroskan energi menjadi panas, Pilihlah bohlam CFL dan LED yang dapat menghemat konsumsi energi pencahayaan di rumah kita.
- Gunakan lampu luar ruangan bertenaga matahari: Salah satu langkah hemat energi yang bisa kita lakukan adalah menggunakan lampu luar ruangan bertenaga matahari yang kini dapat dengan mudah kita temui di toko-toko listrik / lampu dan cara penggunaannya pun sangat mudah.
- Gunakan kipas angin sebagai alternatif pengganti AC: Jika rumah Urban Mama memiliki dengan ventilasi dan aliran udara yang baik maka akan lebih bagus lagi. Namun jika tetap membutuhkan pendingin ruangan, sebisa mungkin gunakanlah kipas angin daripada AC karena AC menguras 36x lebih banyak energi daripada kipas angin gantung.
2. Menghemat air
- Matikan keran saat tidak digunakan: Mungkin Urban Mama adalah salah satu orang yang menyalakan keran saat menyikat gigi, hentikan kebiasaan itu sekarang dan nyalakan keran air hanya saat akan berkumur saja karena keran air yang menyala selama 2menit sama dengan membuang air sebanyak 5 galon!
- Gunakan shower: gunakan shower untuk mandi, karena penggunaan shower dapat menghemat air sebanyak 60% jika dibandingkan dengan menggunakan bathtub ataupun gayung.
- Gunakan air dingin untuk mencuci pakaian: 80-90% energi yang digunakan mesin cuci Anda berasal dari pemanasan air untuk mode pencucian air hangat.
- Gunakan kembali air bekas pakai: Air bekas mencuci sayuran misalnya daripada dibuang begitu saja menjadi limbah dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman.
3. Mengolah limbah
- Ubah sampah dapur menjadi kompos: Mulailah memisahkan sampah-sampah yang dapat didaur ulang menjadi kompos seperti ampas kopi, kulit buah, dan sayur- Daripada membiarkannya menumpuk di TPA, sampah-sampah ini bisa jadi lebih berguna untuk menyuburkan tanaman Urban Mama.
4. Menambah penghijauan
- Menanam pohon di taman: Jika Urban Mama memiliki lahan yang cukup, tanamlah pohon / tanaman karena dengan adanya tanaman delain dapat berfungsi sebagai penahan air hujan, juga berfungsi untuk menjaga kestabilan dan kesuburan tanah serta menghasilkan oksigen. Pohon dan tanaman juga berfungsi sebagai pelindung panas dan penahan debu yang akhirnya akan berimbas pada penghematan penggunaan energi.
- Menanam tanaman alternatif: Jika tidak memiliki lahan yang luas untuk menanam pohon, tanamlah tanaman hias di pot yang juga memiliki fungsi yang tidak kalah penting seperti lidah mertua yang dapat menyerap polusi dan kaya akan produksi oksigen.
Nah, dengan langkah-langkah mudah di atas Urban Mama dan keluarga sudah dapat turut serta memberikan dampak besar menciptakan rumah yang ramah lingkungan. Ayo kita mulai dari sekarang, urban mama!
Terima kasih sudah mengingatkan, mba Marsha. Dan ternyataa lampu tenaga surya ada yang dijual di toko bangunan ya. Boleh nih dicek nanti :)
wah ternyata ga susah ya untuk menjadikan rumah ramah lingkungan.
Tfs Marsha!
Thanks utk tipsnya yaa mama Marsha :D
Indonesia sebenarnya enak, kaya akan limpahan sinar matahari... jadi benar banget tu yang memaksimalkan pencahayaan matahari. Di sini masih bergantung banget sama heater/pemanas, tapi lumayan laa bayarnya nggak sebesar pemakaian AC di negara tropis :D
di sini pengolahan limbah sudah cukup maju, salah satunya warga diajarkan buat memilah sampah rumah. Cukup buat memperpendek mata rantai pengolahan sampah sih, jadi lebih efisien. Bahkan kalau di luar daerah kota, warga2 udah bikin compost box sendiri dari daun2 kering & kulit buah/sisa sayur (disaranan jangan yang berbau kuat).
Thanks tipsnya marsha!
Makasih buat tips-tipsnya ya Marsha...