Cooking Is Fun, Even for Boys!

Hujan-hujan begini, membuat kami lebih sering menghabiskan weekend di rumah saja, selain tidur-tiduran dan bermain-main di dalam rumah, salah satu altenatif kegiatan lain kami adalah memasak. Hasilnya untuk kita makan bersama di rumah. Tidak seluruh anggota keluarga ikut aktif memasak, karena Netta masih terlalu kecil, dan saya juga jadi tidak ikut karena harus menemani Netta, sehingga akhirnya yang memasak adalah Nathan dan Romonya.

Compared with baking, cooking is more dangerous and more boring for kid? Nyatanya dengan pengawasan yang cukup dari orang tua, memasak jadi tidak seberbahaya itu, and cooking is also fun, even for 4 years old boy as my son...

• Belanja ke pasar. Jika mengajak anak, kami biasanya belanja di Pasar Modern Sinpasa, Summarecon. Kualitas barang bagus, pasarnya bersih, dan tetap bisa tawar menawar.

• Persiapan Memasak: Yang sering dimasak bersama, biasanya steamboat, karena itu kesukaan kami sekeluarga terutama di cuaca dingin begini, gizinya lengkap, membuatnya mudah, bahannya juga mudah didapat. Biasanya acara memasak dimulai dengan membersihkan dapur, para chef memakai celemek, dan menyiangi bahan-bahan.

•  Memasak

1. Bahannya mudah didapat:

• Sayuran: Sawi Putih, Caisim, Wortel, Jamur


• Daging: Daging sapi (buat kaldunya), udang


• Bakso-baksoan: Bakso sapi, bakso ikan, bakso karakter, dan bakso shabu-shabu (campur-campur)


• Bumbu: Minyak Wijen, Lada, Garam, Air (tanpa perlu mengulek atau mengiris)

2. Cara memasaknya mudah:

• Didihkan air, masukkan daging sapi, sampai kuah menjadi kaldu, masukkan udang


• Selanjutnya masukkan sayuran, urutannya dari wortel, jamur, sawi


• Masukkan bumbu-bumbu, cicipi


• Sajikan, diserbu bersama, dalam waktu singkat langsung habis…

Bagi kami, aktivitas ini cukup seru, memperkuat bonding anak-orangtua, dan sedikit banyak melatih keterampilan anak, dan menambah kepercayaan diri anak saat dia bisa makan masakannya sendiri.

Tips memasak bersama anak:

• Pilih masakan yang mudah dan mengandung bahan-bahan berwarna-warni agar anak lebih antusias memasaknya


• Libatkan anak sebanyak mungkin, misalnya orangtua potong wortel dengan dengan pisau tajam, anak potong baso ikan dengan pisau makan. Sayuran disobek dengan tangan saja, agar anak dapat ikut membantu mengolah sayuran juga.


• Selalu dampingi dan awasi anak, keselamatan tetap nomor satu. Kalau saya tidak berani membiarkan anak terlalu dekat dengan kompor. Mungkin kalau bersama saya, saya akan melibatkan anak sampai meracik bahan saja, saat memasak, dia mungkin akan saya biarkan menonton saja. Lain lagi dengan suami saya, yang punya keberanian lebih untuk itu, Nathan diperbolehkan memasukkan bahan-bahan ke dalam panci, namun sepanjang acara memasak dia memeluk erat pinggang Nathan dari belakang.


• Jika kebetulan memasak lebih banyak, tak ada salahnya undang para Eyang, om-tante, atau teman-teman dekat si anak, dengan demikian akan menimbulkan kebanggaan dan kepercayaan diri bagi si anak.