Eksperimen Gunung Berapi
Mencari aktivitas yang seru untuk anak-anak? Bagaimana kalau urban Mama-Papa membuat eksperimen sains gunung berapi seperti yang sudah dilakukan Wafa. Bahan-bahan dan peratalan yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Playdough (kami membuat sendiri playdough berwarna hijau).
- 8 sendok makan baking soda
- 4 sendok makan deterjen
- Botol plastik (dipotong menjadi 2 bagian, bagian atas digunakan untuk membuat rangka gunung)
- Pewarna makanan warna merah
- Cuka
- Kardus bekas untuk alas
Cara membuat:
1. Buat gunung dengan menggunakan playdough, gunakan botol bekas sebagai rangkanya. Tempelkan playdough di sekeliling botol bekas sampai membentuk gunung.
2. Ambil mangkok kecil, isi dengan baking soda dan deterjen. Aduk rata campuran tersebut lalu masukkan ke mulut gunung. Setelah itu teteskan pewarna makanan ke mulut gunung.
3. Selanjutnya, tuang cuka ke mulut gunung dan lihat hasilnya!
Eksperimen adalah salah satu kegiatan favorit Wafa. Kadang ia asyik bermain sendiri dan berujar, "Bund, aku sedang eksperimen nih!"
Apakah terlalu dini mengajak anak seusia Wafa bereksperimen? Berikut saya kutip pendapat Bapak A. Muzi Marpaung (pemilik Rumah Sains Ilma) tentang kegiatan eksperimen bagi anak-anak:
“Melakukan eksperimen adalah pintu yang paling asyik untuk memasuki dunia sains. Kalau dilakukan di masa kanak-kanak, maka ia berpotensi besar untuk menjadi memori masa kecil yang menyenangkan. Saat bertambah usia dan tiba waktunya mereka mendalami sains dengan disiplin yang lebih 'serius', maka memori masa kanak-kanak itu akan bermetamorfosis menjadi sebentuk persepsi, bahwa sains itu menyenangkan!Manfaat lainnya adalah memberikan kesempatan bereksperimen kepada anak-anak berarti mendorong mereka untuk berani mencoba. Suatu sifat mental yang kini amat berharga dan langka di dunia orang dewasa. Banyak sungguh orang dewasa yang terpenjara oleh ketakutan dan kecemasan yang diciptakan oleh pikiran sendiri. Amat sering kita jumpai orang-orang yang tak berani mengambil risiko, memilih diam, menghamba kepada kemapanan. Jikalau kesempatan untuk berani mencoba terus menerus diberikan kepada anak-anak, maka sangat mungkin kelak mereka tumbuh menjadi manusia penempuh risiko, sang pembuka jalan, sang pencatat sejarah.
Kemampuan sains yang paling penting untuk dimiliki oleh anak-anak adalah kemampuan mengamati dan bertanya. Setelah eksperimen, orangtua tidak usah menjabarkan dengan penjelasan-penjelasan. Biarlah penjelasan itu mereka ketahui ketika mereka besar. Karena tanpa itu pun sesungguhnya mereka sudah belajar banyak, diantaranya mereka sudah melakukan pengamatan atau observasi.”
Kalau disimpulkan, titik berat kegiatan sains untuk anak usia dini adalah untuk melatih kemampuan anak dalam mengamati sesuatu dan melatih kemampuan bertanya. Ketika itulah anak akan belajar banyak hal. Saya jadi teringat salah satu perkataan dari F. James Rutherford, "Sains bukan daftar fakta dan prinsip yang harus dipelajari dengan cara dihafal. Sains adalah cara melihat dunia dan mengajukan pertanyaan."
Luar biasa ya, manfaat bereksperimen untuk anak usia dini. Yuk urban Mama-Papa, mari kita bereksperimen di rumah!
aaaack..keren banget mama britania..
mau ikutan bikin bareng anak2 aah :)
TFS ya ma.
Gunung berapi ini favorit anak-anak ya! Entah sudah berapa puluh kali kami main gunung berapi ini di rumah. Tapi gak serapi ini pakai bikin gunungnya. TFS ya Sari!
aih, sdh save dr kpn permainan ini. tp nunggu waktu yg tepat *halah
makasih y mba brit :)
mbaa sari keren idenyaaa...bisa dicoba nih nantii..tfs mbaa:)
ahh iya, inget waktu es de, pernah bikin kayak gini juga.., jadi inget lagi dan pengen bikin bareng anak-anak.., makasih ya Britaniaa..