Karena Waktu Tidak Akan Berputar Kembali
Memiliki suami seorang fotografer di salah satu media adalah keuntungan buat saya. Salah satunya yaitu saya bisa punya foto keren tanpa harus mengeluarkan uang. Tapi yang paling seru yaitu ketika tahu saya hamil, suami saya (Arvianto) paling semangat bilang, “Pokoknya aku harus punya foto kamu dengan perut besar”. Awalnya saat mendengar apa yang dikatakan suami, saya sedikit kurang nyaman. Tapi ternyata, setelah browsing dan melihat beberapa foto yang seperti itu, hasilnya keren sekali dan lagi pula foto-foto tersebut hanya untuk konsumsi pribadi saja.
Dari hamil kecil saya sudah mempunyai foto perkembangan si perut ini dan puncaknya di kehamilan 37 mingu, suami saya pulang ke rumah dengan membawa peralatan studio-nya lengkap dengan lampu-lampu studio yang besar-besar itu dan merubah kamar kita menjadi studio dadakan!
Begitu liat hasil nya, saya puas sekali! Saya jadi bisa melihat, “Oh segini toh besar badan saya ketika hamil”.
Waktu saya melahirkan pun, suami saya nggak lupa membawa kameranya itu. Mungkin itu hal pertama yang diingat suami ketika kami harus berangkat ke rumah sakit. Dan di saat saya nahan sakit sampai nungging-nungging dengan muka super melas, suami saya malah sibuk foto saya (berasa jadi model orang sakit deh!), saya sempat marah sama suami saya. Orang lagi kesakitan dia malah sibuk fotoin saya, tapi suami saya malah bilang, “Anak kita harus liat gimana perjuangan kamu ketika melahirkan dia”. Saya langsung diem dan merelakan tampang menahan sakit saya di abadikan.
Begitu tiba saat akan melahirkan, saya ingat sekali satu tangan suami memegang kaki saya (kebetulan saya melahirin secara normal) dan satu tangan lagi sibuk dengan kameranya, jadi begitu anak saya lahir suami saya langsung melepaskan tangan dari kaki saya dan sibuk mengabadikan proses kelahiran anak saya. Saya memiliki foto lengkap proses dari anak kami “Aurel” keluar sampai tiba di ruang bayi, (foto bisa dilihat disini).
Sampai sekarang pun, hampir setiap weekend saat suami saya ada di rumah, dia selalu sibuk dengan kamera dan Aurel, putri kami. Suami saya benar-benar ingin memiliki foto-foto Aurel dari dia kecil sampai nanti Aurel besar.
Satu hal yang saya inget dari perkataan suami saya, “Karena waktu tidak akan bisa berputar kembali”. Karena nggak bisa berputar kembali, maka kami membuatnya bisa dikenang sampai nanti anak kami besar. Yah, Aurel harus lihat bagaimana saya berjuang ketika melahirkan dia, bagaimana dia lahir dari rahim saya. Aurel harus melihat betapa saya sangat berjuang demi dia.
terharu banget liat foto2nya yang di blog.
wanna cry.. hikssssssss.. need his shoulder!!!!!!!!!!!!
bagus banget fotonya bun..
keewwwweeen bgt euy fotonya...
jadi nyesel pas hamil g punya foto dgn perut lage gede2nya ;(
wah keres baizzz.....
Potonya keren Mba,,Pose menahan sakitnya bikin terharu,,jadi inget lagi detik2 mau melahirkan Queen,, padahal pengen ada dokumentasi momen melahirkan kaya gitu,tapi udah bukaan empat suami masih meeting di Jakarta, dan saya lahiran di Bandung,,alhasil Papahnya baru sempet foto2 setelah Queen udah didandanin sm susternya,,:(
kiss kiss buat baby Aurel yah,,cantik bgt!!