Kumpulan Dongeng Aneh Bin Ajaib, Cerita Filosofi Tinggi yang Tersaji dalam Dongeng Sederhana
Pernahkah Urban Mama kehabisan ide atau kata-kata ketika ingin menyampaikan nasihat kepada anak-anak? Bagaimana cara memberikan pengertian kepada anak-anak tentang beratnya tugas dan pekerjaan seorang ayah? Ketika anak rewel ingin bermain bersama papa atau mamanya, padahal kita sedang lelah, bagaimana menanamkan rasa empati kepada anak-anak?
Bagaimana jika menyampaikannya melalui cerita semacam ini?
Suatu hari seorang anak terbangun dan mendapati dirinya menjadi sandal ibunya. Ketika masih pagi gelap, ia berjalan ke pasar yang ribut dan bau. Ia merasakan beban berat hasil belanja ibu yang harus dibawa pulang untuk dimasak menjadi sarapan. Ia bertemu dengan sandal jepit penjual ayam yang hampir putus karena digigit tikus. Belum selesai sampai di situ, ia tiba-tiba berubah lagi menjadi sepatu bot ayahnya yang harus bekerja di sebuah proyek pembangunan, dan menjadi sandal adiknya yang terkena ceceran makanan dan bau pesing.
Ringkasan di atas adalah sedikit dari cerita yang terdapat dalam buku “Kumpulan Dongeng Aneh Bin AJaib”. Ketika pertama kali membaca buku ini, saya dibuat takjub oleh ceritanya yang sederhana tapi memiliki pesan moral yang dalam. Kira dan Kara hanya membutuhkan waktu dua hari untuk melahap habis sepuluh cerita yang ada di dalam buku ini. Buku yang sebenarnya sarat dengan filosofi tinggi, tetapi mampu disajikan dalam cerita yang sederhana dan mudah dimengerti.
Untuk anak-anak mungkin cerita seseorang yang tiba-tiba berubah menjadi sandal atau sepatu itu aneh dan ajaib. Namun, bukankah kita pernah mendengar ujaran bahwa kita tidak pernah tahu kondisi seseorang hingga kita memakai “sandal” atau “sepatu” yang sama dengan yang dipakai orang tersebut. Artinya, kita tidak akan tahu kondisi orang lain hingga kita mengalami hal yang sama dengan yang dialami orang tersebut.
Mungkin untuk menjelaskan hal-hal filosofis seperti ini kepada anak-anak itu terlalu rumit. Dengan cerita sederhana dan memanfaatkan imajinasi anak yang masih tinggi, maka hal yang rumit pun bisa tersampaikan maknanya dengan mudah. Saya sungguh dibuat takjub membaca kelihaian Arleen A. menyampaikan pesan yang sarat filosofi tinggi ke dalam cerita anak-anak yang sederhana dan menyenangkan. Tak ketinggalan juga peran sepuluh ilustrator yang mampu melengkapi cerita dengan gambar-gambar keren yang membuat buku ini jadi makin menarik bagi anak-anak.
Cerita tentang berubah menjadi sandal dan sepatu itu bukan satu-satunya. Masih ada sembilan cerita lagi yang tersaji dalam 200 halaman buku dan berisi cerita yang tak kalah serunya. Kira dan Kara memiliki cerita favorit yang berbeda. Kara menyukai cerita tentang seorang anak yang tiba-tiba berubah menjadi lemari karena ia gemar memakai segala macam aksesori dalam waktu yang bersamaan. Ia sungguh menyerupai lemari berjalan. Sementara Kira menyukai cerita tentang seorang anak yang tiba-tiba tubuhnya ringan dan tak kelihatan. Semua berawal dari kekesalannya karena tanggung jawab yang besar menjadi anak pertama. Ketika ia melepaskan beban itu dengan menjadi tak peduli lagi dengan semua tanggung jawabnya, seiring dengan itu tubuhnya menjadi tak terlihat dan ringan. Hingga teman-teman dan anggota keluarganya tak lagi menganggapnya ada. Menarik bukan?
Buku dwibahasa yang diterbitkan oleh PT Buana Ilmu Populer (BIP) tersebut sudah beredar dan bisa dibeli di toko-toko buku. Bagi saya buku ini adalah salah satu buku yang wajib dimiliki. Bukankah terkadang kita suka kehabisan ide menyampaikan suatu nasihat kepada anak-anak? Melalui cerita di dalam buku ini, kita diberi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan baik yang terkadang sulit dimengerti tujuannya oleh anak-anak. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik dan menyenangkan. Sehingga pesan isi cerita lebih mudah tersampaikan dan lebih mudah dimengerti oleh anak-anak.
Nah, Urban Mama, buku apa yang dibaca anak-anak hari ini? Mari berbagi cerita di kolom komentar ya…!
Bagus banget bukunya wit! Perlu nih buat anak2 yaa..
Kupikir bukunya kayak buku2 dongeng gitu, ternyata isinya menarik banget ya bude wit.
Pantesan Kira dan Kara suka.
Coba-coba kakak2 ceritain ke Maghma dong :)))