Laser Retina untuk Ibu Hamil Berminus Tinggi
image credit: www.gettyimages.com
Sewaktu hamil anak pertama saya dulu, saya mendengar bahwa agak rentan bagi ibu hamil dengan mata berminus tinggi untuk melahirkan normal. Karena saya ingin melahirkan secara normal, saya lalu berkonsultasi kepada dokter kandungan saya mengenai kondisi saya ini (kedua mata minus +/- 7 saat itu).
Dokter kandungan saya agak terkejut mendengar minus mata saya yang cukup tinggi tersebut, karena saya selalu memakai soft lens. Beliau lalu merujuk saya ke dokter mata spesialis retina untuk diperiksa. Saya lalu membuat perjanjian di klinik mata untuk memeriksa retina mata saya.
Saya diminta untuk datang lebih pagi karena mata saya perlu ditetesi oleh tetes mata untuk membesarkan pupil mata saya sehingga bisa diperiksa keadaan retinanya. Tetes matanya agak perih, dan tidak lama mata saya agak buram-buram. Saya ditetesi lebih dari sekali karena saat dicek pupil mata saya belum membesar dengan sempurna. Menurut susternya, banyaknya tetesan tergantung dari kondisi mata masing-masing.
Setelah pupil mata saya membesar (sekitar satu jam sejak pertama ditetesi), saya dipanggil untuk masuk ke ruangan dokter.
Menurut dokter mata, retina mata ibu hamil yang berminus tinggiĀ rentan untuk mengalami penipisan sehingga retina dapat mudah robek saat mengejan saat melahirkan (agak merinding saya mendengarnya). Tetapi tidak semua orang dengan minus tinggi pasti mengalami penipisan retina, oleh karena itu perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut.
Saya lalu diajak untuk langsung dicek retina mata. Mata saya ditetesi obat tetes anestesi (yang sama perihnya dengan obat tetes yang tadi). Setelah perihnya hilang, saya disuruh menaruh dagu saya, dan menempelkan kening saya di alatnya. Dokter mata lalu menempelkan semacam prisma di mata saya dan menyinari mata saya dengan sinar yang cukup menyilaukan. Saya lalu diinstruksikan untuk melihat ke bawah, ke samping, dst.
Proses pengecekan retina tidaklah sakit, hanya saja kurang menyenangkan, karena mata terasa sangat silau. Setelah pengecekan, mata saya dibersihkan dengan tetes mata lagi (untung yang kali ini tidak perih), sampai mata saya tidak terasa lengket.
Menurut dokter, retina di kedua mata saya mengalami penipisan. Dan dokter menyarankan untuk menjalani tindakan laser retina. Secara awam mungkin laser retina bisa dibilang seperti menyolder retina sehingga menempel dan tebal kembali.
Laser retina berbeda dengan Lasix. Laser retina tidak membetulkan minus mata dan merupakan prosedur yang ringan. Orang yang ingin di-Lasix pun, jika matanya mengalami penipisan retina juga harus menjalani prosedur laser retina terlebih dahulu. Beliau juga mengatakan kalaupun saya tidak ingin melahirkan secara normal, ada baiknya saya tetap menjalani laser retina karena kondisi penipisan retina mata saya yang rentan untuk robek sewaktu-waktu. Mendengar penjelasan dokter membuat saya merinding danĀ langsung membuat appointment untuk menjalani laser retina.
Prosedurnya sama seperti pengecekan retina di atas, hanya saja sinar yang dipakai adalah sinar laser. Tidak ada persiapan/diet apa pun sebelum menjalani laser retina. Laser retina sendiri hanya memakan waktu sekitar 30 menit dan saya bisa langsung pulang setelah itu. Setelah tindakan, mata saya terasa buram selama sekitar tiga jam, setelah itu saya bisa menjalani aktivitas seperti biasa. Dokter hanya meresepkan tetes mata (yang untungnya tidak perih) untuk ditetesi sekitar 6 kali sehari dan saya diminta kontrol sebulan kemudian.
Saya melahirkan anak pertama saya secara normal. Kini anak sudah berusia 2 tahun 2 bulan dan kami sedang menanti kelahiran anak kedua. Saya kembali memeriksakan retina mata saya, dan untungnya menurut dokter semuanya masih bagus.
Semoga artikel saya ini bisa bermanfaat bagi Urban mama dengan mata berminus tinggi yang ingin melahirkan normal.
Terima kasih semuaaa buat sharing nya...
Saya belum menikah, cm kmrn periksa ke Dokter mata, tnyata saya mengalamin penipisan retina, jd lgsg cari2 n ktemu artikel ini.
Ke Dokter pertama, disarankan kontrol 1 tahun skali, hanya kalo sudah melihat seperti flash2, lgsg segera kembali lagi ke dia dalam hitungan jam. Sejak saat itu saya jadi parno-an.
Akhir nya kmrn periksa lagi ke Dokter ke 2, kata nya memang ada penipisan retina dan disarankan laser.
Sekarang saya jadi galau mau laser atau tidak, mau 1 mata dulu atau langsung dua2nya. Selain seram, ada juga faktor biaya yg perlu saya pikirkan.
Jadi saya mau bertanya khususnya buat yg sudah pernah laser retina, apakah ada efek samping nya? Amankah untuk segera beraktivitas kembali setelah laser? Dan dari yang saya baca, bunda Bonnita diganti asuransi? Kalau boleh tau asuransi apa ya? Setau saya bukan nya rata2 yang diganti itu yg rawat inap?
Terima kasih bunda bonitaa..begitu baca artikel ini, saya langsung cek ke dokter mata spesialis retina (waktu umur kandungan 24 minggu).
Awalnya was-was juga karena kedua mata saya minus 6 dan sudah beberapa lama saya menyadari ada benda kecil seperti amoeba yang melayang-layang di mata sebelah kanan. Ternyata betul, setelah dilakukan pemeriksaan, mata sebelah kanan mengalami penipisan sehingga perlu dilakukan tindakan laser.
Tindakan laser berjalan lancar. Sama sekali tidak sakit ya..mungkin sedikit kurang nyaman karena lasernya silau banget. Dokter menyarankan 3 minggu setelah laser dilakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan apakah mata sudah oke. Tapi ini sudah sebulan lebih saya belum memeriksakan ulang hehe doakan semua lancar & bisa lahiran normal ya bunda-bunda :)
Nah ini info yang saya cari-cari.
Saya min 10 dan 11 nih dan dah terdoktrin bahwa saya PASTI akan melahirkan caesar.... Setelah beberapa tahun menikah, akhirnya sekarang hamil... baru 5 minggu usianya dan tiap saat berdoa akan sehat sampai penghujung.
Setelah baca artikel ini dan komen2nya, perspektif saya jadi berubah ... masih ada harapan untuk melahirkan normal! YAY! :)
thanks a lot!
@ Rica A: sama2.. jadi gimana, udah check? semoga gpp ya
@ MamaArkan: dulu sih saya cek saat hamil 5 bulan.. sebenernya tidak masalah sih 8 bulan karena laser retina itu bukan prosedur besar.. bisa dilakukan kapan saja tanpa perlu persiapan..
Thanks atas artikelnya berguna banget buat sy yg deg2an bs lahiran normal atau ngga. Bulan lalu wkt sy kontrol kehamilan week-24 sy mengutarakan hal ini kpd obgyn sy. Beliau bilang nanti aja nunggu usia kehamilan 8 bulan baru konsul ke spesialis mata. Wkt itu, sy & suami mengiyakan saja. Tetapi belakangan suami khawatir klo nunggu 8 bulan takutnya telat klo seandainya perlu diambil tindakan seperti laser retina. Sy jd ragu, apa semustinya memang nunggu usia kehamilan 8 bulan dl ya?