Latihan Memanjat
Anak saya yang kedua, Dante, sangat menyukai aktivitas memanjat. Awalnya, saya takut dia terjatuh, tapi Dante akan tambah penasaran dan ingin terus mencoba bila saya larang. Akhirnya, saya mendukung hobi memanjatnya ini. Saat cuaca cerah dan kondisi badannya fit, saya biarkan dia bermain-main di luar, di climbing wall taman sekolah dengan tetap memerhatikan sambil sesekali mengingatkannya untuk berhati-hati dan berpegangan dan berpijak dengan baik. Tap, tap, tap, kelihatannya Dante melakukannya dengan mudah. Memang sih, dinding dan tiang-tiangnya tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 3 meter. Tapi begitu saya coba untuk menaikinya, hiii..gemetar juga :D
Kegiatan memanjat ini bila dilakukan dengan benar, banyak manfaatnya: membantu melatih fisik, memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, melatih keseimbangan, dan membakar kalori. Selain itu, memanjat juga bisa membuat stamina tubuh menjadi lebih baik, melatih kedisiplinan karena saat memanjat konsentrasi harus maksimal dan fokus. Memanjat juga melatihnya mengatur strategi, membuatnya menemukan sendiri pijakan yang tepat agar tangannya tidak cepat tegang dan tenaganya tidak cepat habis. Pijakan yang tepat membuatnya lebih nyaman memanjat dan sikap tubuh lebih indah dilihat. Dengan memanjat, anak-anak yang biasanya gaduh, menjadi tenang karena mereka harus berkonsentrasi penuh.
Saya memang tidak banyak berbicara saat memperhatikan Dante memanjat, lebih tepatnya saya lebih banyak menahan diri untuk tidak berteriak-teriak panik. Saya sadar bahwa kegiatan ini perlu konsentrasi dan strategi juga agar bisa mencapai puncak. Sesekali saya mengingatkannya tentang "prinsip 3 kuat 1 mencari"; satu tangan dan dua kaki berpijak kuat, satu tangan mencari "hold" yang terdekat, atau sebaliknya dua tangan berpegangangan kuat pada hold, satu kaki berpijak kuat dan satu kaki lainnya mencari pijakan yang terdekat. Teknik ini saya dapatkan dari Pak Kepala Sekolah, saat saya panik ketika kali pertama Dante memanjat dinding sampai ke puncak tapi tidak bisa turun :D Kalau saya panik dan banyak bicara, Dante jadi tidak bisa berkonsentrasi dan akan mengganggu koordinasi mata, tangan, kaki, dan keyakinannya.
Hal yang paling menyenangkan dari kegiatan panjat dinding ini adalah ketika sampai di puncak; Dante suka berlama-lama duduk di atas melihat-lihat pemandangan. Tentu saja, keselamatan tetap yang utama. Saat ini saya hanya membatasi Dante sampai lima kali naik turun, karena saya khawatir Dante lelah sehingga tidak fokus lalu terjatuh.
Menurut saya kegiatan panjat dinding ini bermanfaat bagi saya dan anak-anak. Sebagai orangtua saya belajar memberi kepercayaan untuk anak-anak, dan anak-anakpun terlatih untuk berani, mandiri dan bertanggung jawab atas keselamatannya sendiri. Hal yang terpenting adalah kegiatan panjat dinding ini memberikan kebahagiaan tersendiri untuk anak-anak. Ikut senang rasanya melihat wajah mereka yang puas dan bahagia bermain-main di udara terbuka.
Bagaimana dengan Si Kecil, apakah suka memanjat juga? Bagaimana Urban Mama menyikapinya?
eka, makasih udah sharing artikel ini ya. Memanjat ini emang bagus banget untuk anak-anak, lepas dari rasa kuatir ortunya soal takut jatuh dll. Terutama untuk anak-anak tipe kinestetik kayak anakku, ini berguna banget. Aaahhhh...jadi langsung pengen ke taman cari mainan panjat-panjatan buat Alun :)
cindy - manjat2 mah memang kesukaannya, makin tinggi makin asyik, tapi turunnya nanti bingung :D
Dante kereeeen banget ih berani manjat sampe tinggi gitu :D
TFS yaa teh Eka :*
Dante kereeee banget ih berani manjat sampe tinggi gitu :D
TFS yaa teh Eka :*
Wiwit - ayoo kira , manjat2 bareng enzo & Dante! sama sih wit, ini juga senang main panjat2an Karena di sekolahnya banyak mainan utk manjat2 :) ternyata memang manfaatnya banyak.