Ledi Lulus Toilet Training
Setelah Ledi berhasil melakukan toilet training di rumah, latihan toilet training Ledi belumlah usai. Sekarang waktunya berlatih menggunakan toilet di tempat umum dan saat tidur malam hari.
Sayangnya kesiapan kami untuk mengajarkan tahap toilet training selanjutnya sangatlah kurang. Membayangkan akan mendapat 'kecelakaan' saat berada di kendaraan umum atau tempat umum membuat nyali kami ciut. Kami terus menundanya hingga Ledi terkena diaper rash saat liburan panjang. Maka mau tidak mau, siap tidak siap dimulailah perjalanan toilet training Ledi tahap 2.
Untuk persiapan toilet training saat berpergian, saya membelikan Ledi Cushie Traveler Folding Padded Potty Seat. Cushie Traveler adalah potty seat yang bisa dilipat dan memiliki kantong tersendiri. Sangat praktis dan muat dimasukan dalam tas. Dengan Cushie Traveler ini saya tidak ragu lagi mengajak Ledi menggunakan kloset umum. Oh ya, cushie traveler ini dapat dicuci dan memiliki busa yang cukup empuk.
Selain Cushie Traveler saya juga membelikan Ledi celana dalam bergambar lucu. Dengan celana dalam ini, Ledi memiliki kesadaran bahwa ia adalah kakak besar yang buang air di toilet.
Proses toilet training Ledi saat berpergian dimudahkan karena lingkungan sekitar Ledi mendukung pelaksanaan tolilet training ini. Di sekolah, guru-guru Ledi sangat mendukung proses ini. Di tempat umum, kami juga tidak mengalami masalah yang berarti. Pada awalnya kami membatasi waktu berpergian dan memilih waktu berangkat setelah Ledi buang air. Di tempat umum, setiap beberapa saat kami selalu menawarkan Ledi untuk ke kamar mandi. Satu yang pasti, setiap kami ke tempat baru hal pertama yang kami cari adalah letak kamar mandi terdekat.
Untuk proses toilet training Ledi saat tidur malam, saya mengeluarkan lagi pispot yang digunakan saat Ledi belum bisa menggunakan kloset duduk di kamar mandi. Ini dikarenakan kamar saya dan Ledi terletak di lantai dua serta tidak ada kamar mandi di lantai dua. Dengan adanya pispot di samping tempat tidur, saya sangat terbantu saat Ledi ingin buang air di malam hari.
Untuk mengatasi 'kecelakaan' suami membeli kain vinil untuk melapisi tempat tidur kami sehingga ompol tidak rembes ke kasur. Kami juga menyiapkan baju ganti Ledi, tisu basah dan kain alas ompol di dekat tempat tidur.
Kunci sukses toilet training saat malam hari adalah mengobservasi ciri-ciri saat Ledi ingin buang air. Kami mengamati bahwa Ledi akan buang air sekitar pukul 11 malam dan selalu gelisah saat akan buang air. Begitu kami melihat gejala itu, langsung kami tanyakan apakah Ledi ingin buang air, mengangkatnya, mendudukannya di pispot dan Ledi melakukannya dengan mata terpejam. Sepenuhnya memang bergantung pada kesiapan orangtua. Ada malam-malam di mana kami terlalu lelah untuk bangun dan terjadilah beberapa kali 'kecelakaan'.
Memang masih terjadi beberapa 'kecelakaan' tetapi Ledi sudah tidak menggunakan diaper lagi. Dan inilah Kakak Ledi yang bisa dikatakan telah lulus Toilet Training.
Selamat Ledi, lulus toilet training! :D memang yah, butuh kesiapan dari ortu maupun anaknya, terutama buat konsisten. Tapi bener banget, rasanya legaaaa kalau anak udah lulus toilet training. Oh, Cushie traveller terbukti handy banget! Alma kan suka jijikan kalau pakai toilet umum, jadi pas jalan2 ogah pipis & sampai ngambek marah gak mau pipis. Setelah dikasih cushie, semua jadi mudah hihi
waa,selamat ya Ledi sudah lulus toilet training!
Btw,cushie travellernya beli dimana sih? :D
selamat yaaa Lediii...
waaaa.. lega ya kalo anak lulus TT. Ledi, pinter sekaliii.. :)
Senang banget ya Ledi lulus toilet training! Selamat ya...