Memilih Daycare untuk Si Kecil

Menjadi ibu bekerja di masa kini memang tidak mudah, apalagi jika sudah dikaruniai buah hati. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum urban Mama memutuskan untuk kembali bekerja, salah satunya yang paling penting adalah mengenai aktivitas si kecil saat Mama di kantor. Siapa yang akan mengawasi si kecil selama Mama berada di kantor? Apa saja yang dilakukan si kecil saat kita sedang bekerja? Meskipun mereka dititipkan pada kakek dan nenek tercinta (kalau tinggalnya berdekatan) atau pada pengasuh lainnya di rumah yang sudah kita percaya, namun tetap saja hati ini dilanda rasa tidak tenang dan penasaran tentang apa yang dilakukan si kecil di rumah.

Harus diingat bahwa otak manusia paling berkembang di usia 0 hingga 8 tahun. Usia emas inilah yang paling menentukan perkembangan berbagai keterampilan anak termasuk motorik, kognitif, emosional, dan pertumbuhan fisiknya. Di usia emas tersebut, informasi dan stimulasi yang diberikan pada sang buah hati akan sangat berpengaruh pada pertumbuhannya di usia selanjutnya.

Lalu bagaimana cara mengasah kemampuan anak di usia emas tersebut?
Cara paling efektif adalah dengan terlibat langsung dan memberikan stimulasi dan informasi yang tepat kepada anak-anak. Namun bagaimana dengan ibu bekerja? Tentu terlalu banyak hal yang harus urban Mama pikirkan sampai rasanya tidak mampu lagi memutar otak mencari kegiatan untuk si kecil agar dapat belajar sambil bermain, terutama saat urban Mama bekerja di kantor.

Apakah menitipkan anak di daycare menjadi solusi yang tepat?

Salah satu solusi yang dapat menjawab kebutuhan urban Mama yang bekerja adalah memasukkan kecil ke daycare. Mengapa daycare? Akankah lebih aman jika si kecil dititipkan saja ke kakek-neneknya atau pengasuh lainnya di rumah? Menitipkan anak ke orangtua kita atau ke pengasuh di rumah memang akan membuat kita merasa sangat aman, tetapi apakah anak dapat berkembang optimal dan mendapatkan stimulasi yang cukup jika dititipkan terus ke orangtua atau pengasuh? Tak jarang orangtua atau pengasuh kita memiliki keterbatasan untuk menstimulasi perkembangan anak. Sementara daycare yang tepat akan memfasilitasi anak untuk mendapatkan stimuli yang menunjang perkembangan kognisi, emosi dan sosialnya, yang terkadang kurang didapat dengan hanya dititipkan ke orangtua atau ke pengasuh di rumah.

Beberapa hari yang lalu ketika sedang mencari sekolah pre-school untuk si kecil Mikael yang kini berusia 3 tahun, saya menemukan daycare yang berlokasi di BSD. Daycare ini bernama Baby Nest Club (BNC) dan merupakan bagian dari sekolah internasional Sinarmas World Academy (SWA). Saya takjub saat mengetahui daycare ini memiliki lahan yang luas untuk anak-anak bermain dan beraktivitas di luar ruangan. Harganya pun sangat terjangkau, hanya dengan Rp200.000 per hari urban Mama dan Papa dapat menitipkan si kecil di daycare Baby Nest Club. Di daycare BNC, anak-anak melakukan berbagai macam aktivitas untuk balita berbasis pendidikan yang setara dengan daycare internasional.

Setelah mengobrol sebentar mengenai daycare, Mikael mengikuti trial class di BNC selama dua jam. Mikael dan anak-anak lainnya diajak untuk beraktivitas sambil bermain, juga untuk melatih perkembangan sensorik dan motorik mereka. Sambil menunggu Mikael beraktivitas, saya memperhatikan bagaimana guru dengan antusias mengajak Mikael berinteraksi. Di setiap sudut ruangan, saya melihat adanya CCTV. Ketika ke luar area BNC ada staf security yang menjaga area ini, padahal area BNC masih berada di dalam kompleks sekolah Sinarmas World Academy. Sambil berkeliling, saya melihat sejumlah tempat tidur serta mainan-mainan di BNC sedang dicuci dengan disinfektan. Rasa ingin tahu membuat saya bertanya kepada pengurus di sana dan ternyata mainan-mainan itu selalu dicuci setiap hari sementara kasur tidur rutin dicuci dan dijemur setiap minggu.  Melihat hal tersebut, saya tidak perlu khawatir akan kebersihan dan keamanan daycare ini.

Saya semakin yakin bahwa daycare BNC adalah tempat yang tepat untuk Mikael, ketika mengetahui bahwa para staf pengasuh -atau yang biasa disebut caregivers- di Baby Nest Club merupakan lulusan keperawatan dan memiliki sertifikat resmi untuk menangani anak. Bahkan untuk bertugas di BNC, mereka juga harus melewati berbagai rangkaian medical check-up. Saya lebih merasa nyaman menitipkan Mikael di Baby Nest Club. Apalagi ketika melihat sejumlah aktivitas yang difasilitasi di daycare sangat beragam, seperti outdoor activity, jalan-jalan dan berjemur pagi di taman daycare, story telling, aktivitas sensorik motorik, gerak dan lagu, serta berbagai aktivitas lainnya yang dapat dilihat di instagram @babynestclub dan website www.babynestclub.com. Dari pengalaman mengunjungi daycare Baby Nest Club, saya yakin bahwa menitipkan Mikael di daycare ini dapat membantu dia kelak ketika akan masuk sekolah.

Jadi, pilihan untuk menitipkan anak di daycare dapat menjadi solusi yang tepat untuk membantu para urban Mama dan Papa. Namun urban Mama harus jeli dalam memilih daycare terbaik untuk si kecil karena momen perkembangan di usia emas anak tidak akan terulang kembali. Stimulasi yang tepat akan menunjang perkembangan dan pertumbuhan anak di usia selanjutnya. Semoga bermanfaat!