Mengatasi Tangisan Bayi Kembar
Tidak bisa dipungkiri lagi jika memiliki anak kembar membutuhkan ekstra kerja keras dalam segala hal. Bayangkan, satu bayi saja terkadang menyerap seluruh tenaga dan perhatian dari kita, apalagi menghadapi dua bayi dalam waktu yang bersamaan. Tapi pun tidak diragukan lagi dianugerahi bayi kembar buat saya adalah sebuah kebahagiaan tak terkira, berkah luar biasa dari Tuhan YME. Jadi apapun ‘tantangan’ yang bakal dihadapi, saya dan suami yakin kami pasti bisa menjalaninya dengan baik.
Wajar saja jika kita sebagai orangtua yang baru pertama kali berurusan dengan anak kembar merasa ‘kewalahan’. Terutama jika sikembar menangis secara bersamaan. Woow... kebayang dong ‘hebohnya’. Saya pun awalnya merasa panik tapi karena sudah menyiapkan mental dari awal, lambat laun saya bisa mengatasinya dengan mudah.
Menangis itu sebuah bentuk komunikasi karena bayi belum bisa berbicara, jadi menangis adalah satu-satunya cara mereka berkomunikasi dengan kita. Biasanya mereka ingin memberitahu kita bahwa mereka sedang merasa tidak nyaman atau ada sesuatu.
Penyebab Bayi Menangis
Semua bayi pasti menangis. Bayi kembar lebih sering menangis secara bersamaan, tapi terkadang bergantian. Beberapa tangisan bisa menyebakan kita stress atau panik. Di sini lah kita di uji kemampuannya sebagai orang tua. Umumnya bayi menangis disebabkan hal-hal berikut ini:
• Lapar: sebelum bayi dilahirkan, kebanyakan mereka belum mengerti arti lapar. Tapi ketika untuk pertama kalinya bayi lahir dan merasakan perutnya kosong pada saat itulah merka menangis karena butuh makan.
• Mengantuk: umumnya bayi yang baru dilahirkan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Butuh waktu untuk bayi beradaptasi dengan dunia barunya. Jadi wajar saja jika sikecil menangis karena ingin tidur.
• Suhu ruangan yang terlalu panas/dingin atau merasa tidak nyaman: bisa jadi mereka kedinginan atau kepanasan. Cek suhu ruangan. Jangan jadikan tubuh kita yg dijadikan patokan kenyamanan suhu ruangan ya.
• Merasa bosan: bayi juga bisa merasa kesepian. Kebutuhannya akan sesuatu yang ‘menghibur’ bisa membuat mereka menangis. Coba lakukan aktivitas menarik diluar rutinitas biasanya.
• Terkadang mereka menangis hanya ingin dipeluk. Adanya ikatan yang kuat antara ibu dan anak bisa membuat mereka nyaman. Jadi kadang kalau kita ngerasa stress/ sedang bad mood, si kembar bisa ikut-ikutan merasa kurang nyaman juga, akibatnya mereka menangis tanpa alasan.
• Sedang sakit: bayi menangis karena ada tanda-tanda mereka sedang sakit. Urban Mama bisa terlebih dulu menganalisa kemungkinan sakitnya karena apa. Lalu kemudian jika dibutuhkan, bisa diperiksakan ke dokter.
Nah... yang unik dari bayi kembar adalah bagaimana jika mereka menangis bersamaan tapi dengan kemungkinan penyebab yang berbeda. Atau bagaimana jika salah satu si kembar menangis, sedangkan kembarannya anteng-anteng aja. Pasti bingung deh. Kita sebagai seorang ibu harus lebih peka terhadap hal-hal seperti ini. Termasuk saya, kerap kali harus ‘menguras’ otak kalau kejadian seperti ini.
Tapi itulah serunya memiliki anak kembar. Apapun yang berkaitan dengan mereka selalu ‘memacu adrenalin’ saya. Di bawah ini pengalaman saya mengatasi tangisan bayi kembar.
• Umumnya bayi kembar menangis bersamaan hanya karena ikut-ikutan saja. Apalagi kalau salah satu sedang tidur, pasti ikutan menangis jika mendengar kembarannya menangis. Tapi bisa jadi karena ikatan mereka yang cukup kuat. Saya sering mengalami jika salah satu anak kembar saya menangis, misalnya karena ada yang sakit/mengalami kecelakaan kecil, nanti kembarannya yang tidak mengalami apa-apa dan sedang berada di ruangan yang berbeda, suka ikutan menangis juga. Biasanya saya peluk dan gendong bayi kembar saya bersamaan. Sampai tangisannya aga reda, lalu saya susui keduanya.
• Biasanya sikembar menangis karena minta digendong sama ibunya. Bayi yang baru lahir lebih nyaman berada didekat ibunya dan mereka menolak jika digendong oleh orang lain. Urban Mama bisa menggunakan baby wrap atau sling untuk menggendong secara bersamaan.
• Jika si kembar menangis, saya sering menenangkan mereka dengan nyanyian. Atau karena saya muslim, saya suka mengaji sambil menyusui si kembar. Atau tanpa alasan tertentu, sikembar suka merasa tenang kalau mendengar suara kipas angin kecil elektrik. Istilah ini biasa disebut dengan ‘white noise’.
• Sampai usia sekitar 2 bulan, saya selalu ‘membedong’ si kembar hanya saat tidur di malam hari. Tapi untuk bayi yang lebih kecil BBnya kebiasaan ini berlanjut lebih lama. Mungkin karena ukuran BBnya lebih mungil, jadi lebih mudah kaget kalau mendengar suara hentakan sekecil apapun. Kalau akhirnya menangis, cukup saya peluk saja biasanya tangisan akan reda sendiri. Tapi harus diperhatikan juga adakalanya salah satu anak kembar saya tidak suka jika diselimuti / dibedong. Biasanya ditandai dengan menendang-nendang selimutnya. Atau jika bedongan terlalu kencang bisa membuat bayi menangis karena sulit bernafas.
• Kadang-kadang salah satu anak kembar menangis karena ingin menyusui, sedangkan kembarannya hanya ingin main-main. Kembaran yang ingin main-main biasanya menolak jika disusui. Urban Mama bisa menyusui sambil mengajak main-main secara bersamaan. Misalnya main boneka atau hanya sekedar mendengar nyanyian kita. Lakukan diatas tempat tidur dengan posisi menyusui duduk. Atau kalau masih tetap menangis coba pindah ke ruangan lain. Bayi yang ingin main-main bisa didudukkan di bouncer.
• Kalau salah satu sikembar tetap menangis padahal sedang menyusui dan mengantuk, bisa jadi dia tidak nyaman karena tidak ada kembarannya. Kadang-kadang jam tidurnya suka berbeda, jadi maksudnya supaya tidak mengganggu yang sudah ngantuk, kembaran yg masih ingin main-main saya suruh bapaknya untuk dibawa ke luar kamar. Eh ternyata yang sudah ngantuk malah nangis dan ga bisa tidur. Lalu setelah kembarannya dibawa masuk kembali ke dalam kamar baru bisa tidur deh. Ajaib banget deh!
• Pernah juga si kembar menangis hanya karena posisi tidurnya ingin saling berdekatan. Karena saya lebih sering nursing tandem, biasanya posisi menyusui sambil tiduran, saya di tengah-tengah dan sikembar disebelah kanan-kiri. Urban Mama bisa coba mengubah posisi menyusui, yang satu di atas perut, kembarannya di samping kita dengan tubuh kita agak miring sedikit. Nanti mereka saling pegangan tangan atau cubit-cubitan pipi. Aaahh.. priceless!!
• Akan lebih mudah mengartikan tangisan bayi jika mereka sudah mulai bisa menunjukkan sesuatu yang diinginkannya dengan tangan atau bahasa isyarat. Atau jika si kembar sedang belajar berbicara tapi sulit untuk mengutarakannya, mereka bisa sedikit ‘stres’ dan akhirnya menangis. Biasanyanya saya bantu dengan mengucapkan beberapa kata yang mungkin ingin diucapkan oleh si kembar.
Kalau merasa sudah melakukan segala cara tapi si kembar masih saja menangis, coba deh:
• Minta bantuan orang lain. Misalnya suami atau orang tua. Jangan coba digendong oleh orang lain yang masih agak asing atau belum terlalu dekat. Nanti dijamin tangisan si kembar tambah ‘heboh’.
• Jangan panik! Mama yang stress bisa menambah tangisan si kembar lebih kencang. Coba letakkan si kembar diatas tempat tidur. Sambil dibiarkan menangis, minta tolong orang lain untuk menunggu. Sementara kita ke ruangan lain untuk istirahat sebentar. Biasanya saya ambil air wudhu untuk menenangkan pikiran. Maknyuuus banget ademnya.. lalu hampiri kembali si kembar dengan pikiran yang lebih tenang.
• Kalau benar-benar sudah putus asa dan khawatir takut terjadi apa-apa, coba hubungi dokter terdekat. Idealnya sih jika bayi menangis terlalu lama, maka akan merasa kecapean dan akhirnya berhenti menangis. Dan anehnya, jika salah satu anak kembar saya mulai reda tangisannya, otomatis kembarannya pun akan tenang juga.
Just remember... twins are not double trouble, but twice blessed... Enjoy!
seruuu.. mbak, tak share ya crita ini ke temenku. dia lagi hamil kembar. biar siap-siap. hehehe..
haai febtri.. silahkan di share. siap2in mental pastinya. selamat yaa utk temannya.. :D
Mbak Weelda,
Thanks for sharing. Aku lagi hamil kembar, baru lewat trimester pertama nih. Sepertinya dari sekarang2 pun udah harus nyiapin mental. Heheheehe...
wooow.. selamat yaa.. pasti seneng banget ya hamil kembar. bisa ngerasain tiga detak jantung dalam satu tubuh. aaah enjoy ya. n pls take care. aku dl sempet kena bellspacy. mudah2an dirimu ga kena resiko apa2 ya. :D
subhanallaah, salut deh sama ibu-ibu yang punya anak kembar. ga kebayang...
aku aja yang 2 anak beda 18 bulan pusing, terutama ngatur jadwal tidur, karena tipe gak mau diem dua-duanya, kalau disatuin saling gangguin.
dulu sempet mikir enak ya kalo punya sodara kembar, yang pasti gak mungkin. trus kepikir kalo anak kembar lucu ya. tapi sekarang-kebetulan kakak ipar juga punya putri kembar, walah heboh banget- cukup melahirkan satu-satu aja deh hehehehe
haha.. justru waktu tidur itu saat yg paling memacu adrenalin tuh. apalagi saya juga punya 1 balita (kakanya sikembar) yg hobinya ngejailin adik2nya. jadi kebayang deh waktu tidur cukup menguras keringat, tapi kan seneng loh. mumpung mereka msh kecil2. puas2in untel2an dikasur. nti kl udah gede dan punya privacy masing2 kebayang deh sepinya tidur sendiri2.. huhuhu..
salut banget untuk ibu-ibu dari anak kembar. Kebetulan keluarga de juga keturunan kembar. Tapi angkatan de nih belum ada yg punya anak kembar. Jadi de dan sepupu pada deg-deg, siapa diantara kami yang 'kebagian' punya anak kembar. hehehe
suka sama tagline nya deh *_^
hayoo.. mudah2an kamu ya yg kebagian jatah anak kembar. aseli, seneng banget deh :D
waahh... serunya punya anak kembar!!
punya satu baby aja ribet, gimana ngurusin 2??
salut deh pokoknya :)
seru banget.. ga pake ribet koo.. suweer..!!
kalo ga percaya cobain dulu deh mom, hihihi :)