Menikmati Sore di Taman Tabebuya, Jagakarsa

Setelah melintasi kesekian kalinya dalam perjalanan Jakarta-Depok sekaligus tergoda untuk menikmati rekreasi luar ruang yang murah dan bertempo singkat, jadilah pada satu sore yang cerah, saya dan suami memutuskan untuk mengajak anak kami Abimanyu (3 tahun) plesiran ke Taman Tabebuya di Jagakarsa. Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari rumah kami di Depok menjadi pilihan tepat mengingat saat kami berangkat sudah menjelang sore.

Saat sampai, kami langsung merasa senang bukan kepalang. A very good decision as that is such a nice yet well-arranged park, karena tempatnya yang luas dan layout-nya yang terbagi atas beberapa section. Dari pertama masuk, Abi sudah semangat untuk menaiki strider-nya (yang untungnya suami saya berinisiatif membawanya). Untuk menahan silau sinar mentari sore, Abi minta dipakaikan topi. Setelah itu kakinya langsung menjejak pathway lalu langsung putar-putar sambil menikmati pemandangan taman tersebut dan serunya tingkah-polah anak-anak lain yang tengah bermain di sana.

Pada bagian depan taman terdapat kolam angsa. Ini jadi hiburan menarik dan unik khususnya buat anak-anak (termasuk Abimanyu) yang jarang-jarang melihat angsa selain di kebun binatang. Sayangnya, saat kami ke sana angsanya tengah direlokasi sementara karena kolamnya hendak dibersihkan.

Kemudian, pada bagian tengah ada mini playground yang terdiri dari sejumlah mainan seperti ayunan, jungkat-jungkit, monkey bar, korsel, dan lain-lain. And just as we thought, Abimanyu super excited dan betah main-main di area ini. Ia senang sekali main jungkat-jungkit bersama bapaknya. Heboh dan tertawa-tawa saat badannya terangkat ke atas. The good thing bermain di area umum seperti ini, anak kami juga belajar untuk mengantre mainan sekaligus peduli dan berbagi mainan dengan teman-temannya. Misalnya saat bermain ayunan, karena ini bukan mainan yang bisa dipakai secara bersamaan, maka kami mengingatkan Abi untuk jangan terlalu lama memainkannya, terlebih bila teman-teman lain yang mengantre cukup banyak. Ah ya, satu hal menarik lainnya di area ini khususnya lewat mainan korsel, kami juga bisa mengajarkan Abi untuk tidak perlu malu atau sungkan berkenalan dan bermain dengan teman-teman baru. Dalam satu korsel, ia dan teman-teman barunya bisa berkenalan lalu bareng-bareng memutar kemudi (setir) korsel supaya nanti korselnya bisa berputar kencang.

Melangkah ke area belakang taman, kami menjumpai hamparan rumputan hijau yang lumayan luas. Sejuk di mata dan teduh di hati rasanya meski sekedar memandang dan berjalan di atas rerumputan itu. Bertelanjang kaki lebih asyik buat saya, karena jarang sekali kaki bisa berelaksasi merasakan empuknya tanah yang diselimuti rumput-rumput kecil. Dan jangan takut untuk kotor sebab di taman tersebut disediakan sejumlah keran air untuk cuci kaki dan tangan. Selain itu, di area ini terdapat pula (sekaligus sayangnya hanya) satu-satunya gubuk untuk berleyeh-leyeh dan duduk-duduk sambil mengobrol. Saat di sana, bahkan saya lihat ada satu keluarga kecil yang tengah makan bersama di gubuk tersebut.

Begitu senja tiba kami pun beranjak pulang karena sudah gelap dan taman ini pun tutup pukul 18.00. Ah senangnya berekreasi di tengah suasana asrinya taman hijau. Seketika saya membayangkan asyiknya dan serunya menyelenggarakan pesta ulang tahun Abi di sini. Hmm… it’s worth to plan, I suppose.