Parkventure: Taman Menteng
Sudah lama sebenarnya, saya ingin mengajak anak dan suami ke taman-taman di Jakarta yang katanya bagus. Beberapa kali membaca ulasannya, Taman Menteng dan Taman Surapati adalah dua dari sekian banyak taman yang direkomendasikan untuk dikunjungi, khususnya bersama anak.
Setelah berkali-kali hanya lewat saja, akhirnya kami sekeluarga mampir ke Taman Menteng. Sabtu sore itu, kami datang sekitar pukul empat sehingga kondisinya cukup ramai. Meskipun demikian, kami masih dapat menikmati suasana dan mendapat bangku kosong untuk duduk-duduk.
Dibandingkan dengan Taman Surapati, Taman Menteng terlihat lebih multi-purpose. Selain ada aula dengan desain rumah kaca, lahan parkirnya pun cukup luas dan dikelola secara profesional. Saat kami keluar dari area parkir, yang tertangkap mata adalah banyaknya remaja yang duduk berkelompok. Usia mereka beragam, ada yang anak kuliahan sampai yang mungkin masih 12 tahunan. Saya sendiri tidak tahan untuk langsung jepret sana-sini karena pepohonan dan bunga-bunga yang colorful memberi kesan asri dan damai, menyadarkan saya bahwa hal tersebut cukup langka ditemukan di kota-kota besar. Aksa (20 bulan) dan ayahnya langsung menuju kolam air mancur, sementara saya masih terkagum-kagum dengan indahnya taman. Kebetulan, di depan rumah kaca sedang ada live music serta beberapa display berjejer rapi sepanjang jalan. Sayang sekali saya tidak sempat melihat lebih dekat, dari yang saya dengar, acara tersebut mendukung anti-korupsi. Yang pasti, musiknya sangat bisa dinikmati.
Kami pun kembali menyusuri taman dan menemukan arena taman bermain (playground). Yay! Kok saya yang senang ya? Maklum, sudah lama sekali saya tidak bermain ayunan sementara Aksa sama sekali belum pernah merasakan naik ayunan. Inginnya sih langsung berayun, tetapi karena hanya ada empat ayunan, kami harus mengantre. Tidak masalah, di area playground ini masih ada dua arena bermain lainnya. Untuk anak yang masih belum mampu memanjat seperti anak saya, harus diawasi terus ya urban Mama. Apalagi di beberapa bagian, tampak mainannya sudah berlubang dan berkarat.
Di area playground ini pula paling banyak terlihat anak-anak bermain yang tampaknya penduduk sekitar. Setelah cukup puas bermain, kami menonton sejumlah anak muda yang sedang bermain basket dan futsal. Mengingat Aksa sangat menyukai bola, kami pun harus terus memeganginya agar tidak masuk ke lapangan. Ini pertama kalinya Aksa melihat orang bermain basket, and he looked really excited! Bola basket nganggur di tepi lapangan pun sempat dimainkannya, walaupun dengan cara ditendang.
Saya pun sempat bergantian menemani Aksa berkeliling, sementara suami duduk di bangku menikmati pertandingan basket. Jujur, saya juga senang bisa melihat orang bermain basket, mengingatkan saya pada masa SMA. Hal-hal seperti ini yang tampaknya susah terwujud lagi. Rasanya ingin bisa main basket, kasti atau badminton lagi seperti masa sekolah dulu, tetapi terkendala oleh tidak adanya lapangan, teman atau waktu.
Menjelang magrib, kami pun mengakhiri park trip kami. Kalau lapar, di sekitar taman ada beberapa penjual tahu gejrot dan minuman keliling. Saya sih membawa minuman sendiri karena lebih higienis. Rasanya masih ingin berlama-lama di taman because it’s so relaxing and recharging. Itu pula yang saya lihat dari raut wajah mereka yang menghabiskan sore disini. Meskipun hanya sekitar satu jam, saya merasa bersyukur bisa mampir ke Taman Menteng. Di taman, saya merasa hidup di dunia nyata dengan pohon, tanaman, kupu-kupu dan sejenak meninggalkan televisi, laptop, gadget yang menyertai selama hampir 24 jam. Aksa pun terlihat puas berlarian dan mencerna hal-hal baru yang ia lihat. Tidak sabar rasanya untuk berburu taman lain lagi di weekend berikutnya.
makasi Mama Cindy..
iya bener, seneng kalau anak kita bisa main sementara kita juga bisa menikmati suasana :)
Mama Adisthi,aku ikut seneng deh liat review Taman Menteng ini.
Apalagi kalo ada playground yang bisa dipakai semua anak :)
sama-sama Mama semuanya :)
bersyukur banget sekarang makin banyak yang sadar dengan gaya hidup hijau, termasuk dalam membesarkan anak. Denger-denger sih pemerintah di berbagai daerah makin gencar membuat taman kota, esp yang ramah anak. Semoga semakin banyak anak yang bisa bersentuhan langsung dengan alam ya.. :)
waaah senang yaa di Jakarta makin banyak taman yg dikelola secara professional. Semoga makin banyak ruang terbuka hijau yang bisa Kita nikmati bersama. biar ga melulu ke mall ya :)
TFS, adhisti!
waaaahh.. baca ceritanya ikut seneng. Sekarang di kota-kota besar makin banyak taman. Semoga semakin banyak lagi yaaa.. Biar makin seger! :) TFS adhisti!