Suami, Pendukung Nomor Satu Istri dan Anak

Istri tercinta memutuskan untuk menyusui si kecil? Selamat, pilihan yang tepat! Menyusui bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan dan tumbuh kembang si kecil, tetapi juga membawa manfaat bagi kondisi ibu dan keluarga secara keseluruhan.

Namun dengan segala kebaikan dan manfaat menyusui, sering kali para ayah merasa 'terpinggirkan' karena image menyusui adalah bonding khusus antara ibu dan anak. Padahal suami berperan besar dalam memastikan istrinya berhasil menyusui si kecil. Studi menunjukkan bahwa semakin suportif pasangan, semakin percaya diri sang istri untuk dapat menyusui anaknya. Banyak hal yang urban papa dapat lakukan untuk memastikan pasangan dapat tenang dan yakin menyusui si kecil, seperti berikut:

1. Sigap membantu istri. 

Satu hal yang mungkin sulit dibayangkan para papa adalah menyusui itu ternyata melelahkan. Sekitar 45 menit menyusui saja dapat membakar kalori sampai 500 kcal. Jogging 30 menit saja hanya membakar sekitar 300 kcal. Bayangkan kalau melewati proses melahirkan saja sudah sangat melelahkan, kemudian ditambah menyusui. It comes with a price. Untuk dapat percaya diri & mudah menyusui si kecil, para mama harus merasa tenang & tidak kelelahan. Berikan dukungan 110% dengan membantu pasangan mengerjakan pekerjaan rumah, dan menjaga kondisi rumah agar tetap nyaman dan kondusif. Kalau si kecil terbangun tengah malam, urban papa dapat menggendong & menenangkan si kecil terlebih dahulu sebelum istri bangun dan bersiap menyusui. Saat istri menyusui atau pumping di rumah, tawarkan apakah mau diambilkan bantal tambahan, atau mau camilan atau minum. Setelah bayi kenyang menyusu, urban papa dapat bantu menggendong sambil membuatnya sendawa & bantu menidurkannya kembali.

 

2. Perbanyak interaksi dengan si kecil, sedini mungkin.

Urban papa dapat ikut memandikan si kecil, mengganti popoknya, bermain, membacakan buku atau mengobrol, dan perbanyak skin-to-skin contact dengan si kecil terutama saat si kecil sedang sakit. Kedekatan fisik ini ikut membangun bonding urban papa dengan anak, dengan bentuk yang mirip seperti saat urban mama menyusui si kecil. Ada kalanya istri akan merasa sangat kelelahan setelah menyusui, urban papa dapat dengan sigap gantian menggendong atau menjaga si kecil. Atau saat istri sedang sakit, urban papa dapat bantu memberikan ASI perah kepada si kecil.


Tidak ada yang remeh atau sia-sia, nantinya physical bonding ini akan membangun rasa percaya diri urban papa sebagai orangtua saat mengurus si kecil. Si kecil pun akan nyaman dan tumbuh percaya dengan urban papa.

 

3. Jadi pendengar dan pendukung yang baik.

Seperti keterampilan lainnya, butuh pujian dan dukungan agar dapat berhasil dipelajari dan dijalankan dengan percaya diri. Siapa lagi garda terdepan pendukung istri kalau bukan suami? Bantu istri merasa percaya diri dengan memujinya, menenangkannya dan menjadi pendengar yang baik. Beri kejutan kecil dengan membawakan camilan kesukaan istri untuk midnight snacks. Tawarkan pijatan usai istri menyusui. Berusahalah untuk lebih pengertian dengan kondisi istri yang mungkin setelah si kecil lahir jadi lebih lekas lelah, sensitif, atau tidak merasa semenarik sebelum hamil. You are there to assure her that she matters. Things will get better, eventually. Kalau ada masalah dalam menyusui, dorong dan dukung istri untuk mencari bantuan ke dokter, klinik laktasi atau konselor menyusui.

4. Menghadiri kelas atau seminar menyusui.

Knowledge is king. Tekad bulat saja tidak cukup, untuk dapat berhasil menyusui si kecil, perkayai diri urban mama-papa dengan pengetahuan seputar menyusui dan manajemen ASI sedari sebelum si kecil lahir. Saat ini sudah ada banyak kelas edukasi menyusui, salah satunya yang The Urban Mama rutin adakan. Tanyakan juga di rumah sakit bersalin tempat kontrol bulanan, apakah mereka mengadakan kursus edukasi menyusui; tidak hanya senam hamil lho yang penting. So sit there, look interested, be supportive. You might learn about a thing or two. Or even more.

Bagaimana Urban Papa, siap jadi pendukung nomor satu untuk istri dan si kecil?

Related Tags : ,

9 Comments

  1. avatar
    Retno Aini August 26, 2016 6:21 pm

    @Yeye soeami adalah koentji, yesss? :D suporter garda terdepan deh pokoknya

    @Yana iya, senang kalau komunitas spt TUM ini juga bermanfaat buat para papa :D

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Retno Aini August 26, 2016 6:18 pm

    @Zata pernah ada teman gue, cowo, digeret istrinya ikut ke kelas ASI. Awalnya yang ares-aresan. Abis dari seminar, dia malah yang nyerocos antusias & kemudian lebih semangat'45 gitu jadi pejuang ASI daripada istrinya hahahahaa

    @pejuangASI nah iyaaa, betul banget itu yang suami menghibur di saat lelah xD

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Retno Aini August 26, 2016 6:14 pm

    @teh Ninit iya ya teh... sama2 perlu belajar, baik para mama dan papanya. perjalanan menyusui si kecil itu ternyata teamwork banget. Semoga makin banyak urbanpapa yang mendukung istrinya menyusui si kecil :D

    @mba Monik sama2 mba Monik... terima kasih mba atas inspirasi & ilmu yang mba Monik bagikan untuk kami para urban mama-papa :D

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    hanana fajar August 25, 2016 3:33 pm

    setujuuu Aini:) dan TUM selalu support wadah untuk para orang tua terutama suami buat jadi supporter ASI:)

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Yeye Adinandra August 22, 2016 6:36 pm

    Iya banget, suami supporter pertama.. Kunci keberhasilan *halah* hahahaha.. Etapi emang bnr lho *wink*

    1. avatar

      As .