mrs doyi, kebetulan sebelum hamil aku sempet jadi broker saham, memang cuma setaun sih tapi mungkin untuk bantu2 sedikit sih bisa
langkah pertama, mrs doyi mau sistem trading nya online trading yang pasang jual beli sendiri atau mau lewat broker? kalau lewat broker usahakan ngobrol dulu sama brokernya, apa dia bisa menganalisis pasar atau tidak, jangan pilih broker yang mengandalkan rumor, kalau online trading memang kebanyakan pilihan sendiri sih tanpa masukan dari broker, jadi tergantung pilihan mau tradingnya gimana.
kedua, untuk trading saham syaratnya harus punya rekening efek, bergabunglah dengan sekuritas yang dapat dipercaya
ketiga, untuk pemula saya sarankan saham2 bluechip yang memang dipakai untuk menggerakkan bursa seperti ASII (Astra), BBRI (Bank BRI), INDF (Indofood), jadi kalau bursa mau diangkat (dinaikkan) biasanya saham2 bluechip ini yang gerak duluan. Hindari saham2 kecil yang geraknya cepat, biasanya kalau pemula melihat di bursa ada saham tertentu yang tiba2 naik cepat suka tertarik beli, kalau kita nyebutnya itu saham gorengan, kecuali punya info yang bisa dipercaya, jangan ikut2an masuk ke saham gorengan karena tipe saham gorengan, naiknya cepat, turunnya apalagi.
Untuk kondisi sekarang, berhubung saya sdh ga update berita saham lagi, cuma tau saat2 ini IHSG lagi konsolidasi dan berpeluang naik lagi setelah 2 minggu terakhir kemarin cukup hancur2an
Untuk istilah2 saham..... hmmm apa aja ya? Karena saya tipe yang terknikal, saya banyak mengandalkan grafik untuk menganalisis saham
Lot : minimal pembelian 1 lot, 1 lot terdiri atas 500 lembar saham. Jadi kalau di market harga saham Rp 1000, untuk beli 1 lot 1000*500 = Rp 500.000
Bid: jumlah antrian orang2 yang mau membeli saham (maksudnya jumlah antrian dalam lot, bukan jumlah orangnya).
Offer: jumlah antrian orang2 yang mau menjual saham (dalam lot)
Support: tahanan harga bawah, biasanya kalau harga saham turun, kita dapat memperkirakan dia bisa sampai di harga berapa, jadi bisa memperkirakan kapan untuk membeli saham yang kita incar tersebut
Resistance: tahanan harga atas, seperti halnya kalau harga naik, ada juga tahanannya, jadi kita bisa memperkirakan kapan mau jual karena biasanya kalau sudah sampai resistance harga saham bisa turun dulu, untuk kemudian naik lagi
Konsolidasi: harga saham tidak terlalu banyak perubahan, biasanya harganya kisaran di situ2 aja
MA50, MA100, MA200 : MA itu moving average, angka di belakangnya merupakan hari, jadi kalau baca analisis ada tulisan break MA200, berpeluang naik, itu berarti saham tersebut geraknya cenderung naik dan sudah menembus moving average 200 harinya dan diperkirakan bisa naik cukup bagus
mudah2an membantu dan ga bikin tambah bingung ya hehehe, klo ada pertanyaan lain monggo, kalo bisa saya bantu, pasti saya bantu :D