1

Topic: Anak (semi)hyper or ADHD

Moms, anakku cowo umur 6+ thn aktif banget. Dari bangun tidur pagi sampe malem gak bisa diem. Padahal tiap hari sekolah dari jam 7 pagi sampe 1.30 siang. Pulangnya nyambung les sampe jam 5 sore, setiap hari kecuali Jumat and weekends. Tapi kok ya ga cape2 .... tidur malem pun harus dipaksa2. Peraturanku jam 8 sudah harus masuk kamar. Eh kadang2 sampe jam 10 malem juga masih aja ngobrol and main action figures (in the dark) sama kakaknya.

Moms ada pengalaman yang sama?
Ada saran bagaimana sebaiknya menghadapi anak2 (semi-hyper) aktif ini?

TIA ya
:)

Shoot for the moon. If you miss, you'll land among the stars.

2

Topic: Anak (semi)hyper or ADHD

haluuuu...

hummm, telat gk ya reply ku, kebetulan adekku ADHD....jujur...baru tahu dia mengidap ADHD ketika dia menginjak remaja...tapiii, gini...sepenglihatanku anak ADHD ini biasanya punya bidang tertentu yang dia minati...dan kalo udah nemu bidang itu...emang biasanya energinya seperti tak terbatas (yg ini kayanya gk bisa dilawan, udah dari sononya emang tenaganya kaya gk ada abisnya)...jadi paling kegiatan ini berfungsi untukmelatih fokusnya, and in his case, basicly he hates rules, so untuk mendukung nilai akademiknya yg sempat kacau gara2 gk bisa fokus...mamaku "sedikit membebaskan" dia untuk menjalani kegiatan yg dia suka. Kebetulan dia suka musik dan pengen kerja di studio musik, fine..mamaku izinin dia kerja di studio musik dengan syarat nilai kuliah harus aman... and it works...sekarang kadang dia suka pulang diatas j 12 mlm..krn kuliah sambil kadang kerja di studio musik ini, besoknya masih berangkat pagi lagi...nyaris begitu setiap hari...cuma alhamdulilah nilai kuliahnya lumayan..gk amburadul lagi hehee...udah pernah dicoba tanya ke dia kegiatan apa yg paling dia suka? coba fokuskan ke kegiatan itu....untuk lebih detail...coba deh Sist berkunjung ke Klinik Tumbuh Kembang terdekat...biar bisa tahu penanganan yg tepat untuk anak hiperaktif/ADHD ini...cara2 nerapin disiplin untuk mereka, dsb...karena setahuku anak dengan tipe seperti ini butuh penyaluran dengan kegiatan yg cocok untuk dia, nilai sekolahnya aman Sist? bukan apa2...terkadang metode belajar biasa (yg duduk manis, baca buku, hapalkan, jawab soal sampai berjam2 lamanya) gak cocok untuk anak ADHD ato hiperaktif, biasanya karena rentang konsentrasinya pendek, mereka butuh metode "cepat saji" kalo bahasaku...yg penting mereka nangkep maksudnya...mereka gk butuh segala teori panjang lebar hanya untuk memahami sesuatu, jelaskan mereka intinya, fungsinya, penerapannya..titik ...maaf ya Sist kalo gk banyak membantu...:) hanya share berdasarkan pengalaman adikku...

coffee is one of my best friend...

3

Topic: Anak (semi)hyper or ADHD

aku punya ponakan yg hyper jenisnya gangguan konsentrasi rentang konsentrasi pendek *bener g yah* taunya umur 3 tahunan gara gara mamanya (sepupuku) heran kok anaknya kalo bobo siang susah kadang j 5 br tdr.trus g bisa diem dipikir cuma aktif.dibawa ke pskiater trus diet ketat ada aturannya.kue jg mamanya bikin sendir(dari tepung beras n gula aren)hasilnya mantab dia sekarang stabil banget aktif tp g hyper udah tenang banget anaknya dietnya juga uda dikendorin pelan pelan sambil dipantau terus ma psikiater

^,^
babynya najwa mommynya linda daddynya imam
fbnya imam najwa ghazali..
all of them want another babies >.<

4

Topic: Anak (semi)hyper or ADHD

izin mengaktifkan thread ini sekalian curcol :).

Sejak ilyasa anakku mulai bisa jln (boy, usia 1 thn), sudah kelihatan kalau energinya seperti ga ada habisnya. Waktu itu banyak saudara (terutama yang sudah berpengalaman membesarkan anak, seperti Om/Uwa) dan juga tmn kantor (yg rata2 sudah senior umurnya) yang memberitahu aku kalau sepertinya anakku tipikal anak yang hyperaktif. Menurut mereka, biasanya anak laki2 yang hyperaktif akan ada kecenderungan untuk telat bicaranya karena masalah konsentrasi/fokusnya.

Dan setelah larinya mulai lancar, memang bener2 butuh kesabaran menghadapi ilyasa. Dari mulai ngoprek/ngacak2 segala barang, jalan/lari kesana-kemari, loncat2, pokoknya bisa diam hanya waktu bobo saja. Itupun kalau bobok malam pasti ada sesi nangis2 hebohnya yang baru kelar setelah umurnya 2,5 tahun.

Waktu dia mulai bertambah kosakatanya diumur 22 bulan, kuamati hobby jalan2 dan lari kesegala penjurunya mulai berkurang.
Aku pernah membawa ilyasa ke klinik anak berkebutuhan khusus untuk dilakukan assessment lebih lanjut seperti saran dokter anak yang kami kunjungi sebelumnya. Dan sebagian besar jawaban mereka (krn yang mengobservasi 4 orang), anakku memang hyperaktif, tapi masih dalam tingkat cukup hyperaktif, tapi tidak mengarah (amin, semoga saja benar) ke attention defisit (ADHD).

Skrg setelah ilyasa 2.7 bulan, untuk masalah konsentrasi sdh lumayan. Sudah bisa diajak duduk diam baca buku, makan&minum susu sambil duduk manis sampai makanan/minum susunya habis, duduk nyanyi bareng dll, dulu mah boro2...

Sd skrg, yang paling sering bikin konsentrasinya ter-distract adalah TV, terutama kalau sedang tayangan iklan. Wah, ilyasa bisa heboh loncat-loncat, niruin omongan dan gerakan iklan. Sekarang malah lagi hobby loncat2 di sofa, bikin bapak dan mama mertua sport jantung. Kalau masalah TV, aku menyiasatinya dengan lebih sering nonton ke TVRI, krn aman, ga ada iklannya, jd dia ga terlalu aktif. Tapi ga selamanya juga seharian nonton TVRI, bosen juga :).

Selain TV, hal yang bikin dia heboh adalah kalau ada tamu di rumah. Wah, dia pasti heboh pingin ngajak main dg si tamu. Disisi lain aku senang juga sih anakku tipikal yang gampang bergaul, tapi kalau tamunya anak yang masih bayi/anak kecil lain yang sedang tidak mood diajak anakku main karena baru sekali bertemu (biasalah anak kecil), kadang ga enak hati juga pada ortunya krn kesannya anakku malah mengganggu anaknya.

Masalah lain adalah kalau badanku lagi capek/tidak fit dan ilyasa batere-nya masih seperti 100 watt, aku jadi cenderung gampang emosional ke dia. Skrg kalau kondisi begitu, aku suka bawa masuk dia ke kamar, kusetelin lagu anak, kukasih buku, puzzle, atau mainan baru yang bisa buat dia duduk diam sejenak dan aku bisa istirahat barang sebentar.

Punya anak hyperakif memang menguras banyak tenaga, tapi bapak mertua sering mengingatkan aku untuk bersyukur, drpd anak kita tipikal yang diam, justru harus khawatir kalau kasusnya seperti itu. Iya jg sih, kalau ilyasa sdg tidur/sakit, jadi sering merasa bersalah kalau hari itu aku kurang sabaran ke dia.

Ttg penyebab hyperaktif sendiri, aku pernah baca krn faktor genetik dan juga stress ketika hamil. Menurut mertua, suamiku waktu kecilnya memang yang paling aktif jika dibandingkan dg 3 orang kakak laki2nya yang lain. Dan juga waktu hamil trimester pertama aku memang sempat stess krn masalah kerjaan, kerja di kontraktor yang dikejar2 deadline.

Kalau diet makanan untuk mengurangi hyperaktifnya, so far tidak pernah kulakukan. Krn kebetulan ilyasa juga tdk ada alergi susu. Kalau masalah sugar rush, aku tidak yakin sih itu penyebabnya walaupun anakku minum susu UHTnya jenis yang sudah ditambah perasa+pemanis, krn sejak masih full ASIpun dia sudah sangat aktif.

Skrg harapanku sih smg aku bisa jadi ibu yang lebih sabar dalam menghadapi keaktifannya, ilyasa tidak menyusahkan guru di kelas krn keaktifannya (rencananya bulan depan dia mulai sekolah di playgroup), dan smg seiring bertambahnya umurnya keaktifan dan penyaluran tenaga/energinya nya bisa diarahkan ke hal yang lebih positif lainnya.

5

Topic: Anak (semi)hyper or ADHD

moms, untuk lebih meyakinkan kalo anaknya memang bener hiperaktif/ADHD coba aja konsultasi ke psikolog atau kaya ke biro konsultasi psikologi untuk perkembangan anak.. ada kok terapinya untuk anak ADHD, dulu gw pernah jadi fasilitator terapi untuk nanganin anak yang ADD/ADHD.. hihi..

6

Topic: Anak (semi)hyper or ADHD

cb aj yg punya masalah dgn tumbuh kembang anak&remaja bisa konsultasi ke Klinik Pela 9 (http://klinikpela9.com) insya Allah bs membantu moms yg punya masalah dgn anaknya.
Ditangani oleh psikolog & psikiater yg berpengalaman di bidangnya + dibantu terapi,assesment,konseling lengkap bgt (one stop solution).

7

Topic: Anak (semi)hyper or ADHD

eLeL wrote:
moms, untuk lebih meyakinkan kalo anaknya memang bener hiperaktif/ADHD coba aja konsultasi ke psikolog atau kaya ke biro konsultasi psikologi untuk perkembangan anak.. ada kok terapinya untuk anak ADHD, dulu gw pernah jadi fasilitator terapi untuk nanganin anak yang ADD/ADHD.. hihi..


yup, aku setuju dengan yang dikatakan eLeL :)
coba periksakan aja Ma supaya lebih pasti. Aku juga pernah mengira anakku hyperaktif / ADHD, karena energinya ada terus ga habis2. Tapi setelah dikonsultasikan ke dr. anak konsultan tumbuh kembang, beliau bilang BUKAN. Jadi ternyata gak semua anak yg susah diem itu ADHD :) Kemungkinannya bisa ke lain hal Ma, dan untuk memastikan perlu pengamatan langsung dari para ahli supaya kita gak buru2 membenarkan kecurigaan kita atau orang-rang dilingkungan disekitar kita :)

Btw, tentang ADHD, aku pernah baca kalau ADHD kecenderungannya tidak terlalu berbahaya. Seiring dengan pendewasaan atau bertambahnya usia anak bisa berangsur hilang dengan sendirinya. Mama pernah mendengar ini juga?

Mom of 4 y'o son & @dokterhuda's wife | Blogger | Freelance writer | Passionate baker | Recreational runner | Duri, Riau. T: @nieke | F: /nieke

8

Topic: Anak (semi)hyper or ADHD

Moms, untuk konsultasi mengenai anak dengan rentang konsentrasi pendek dan tidak tahan diam, apakah ada yang punya rekomendasi psikolog (untuk saya+anak saya mengenai pendekatan pola belajar, menyikapi anak dll)? Dulu anak saya sudah pernah di tes di satu klinik tumbuh kembang, sekarang saya ingin coba 2nd opinion.

9

Topic: Anak (semi)hyper or ADHD

Apa bedanya anak yg memang aktif dgn hyperaktif ya?