1

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

ok makasih infonya, coba ak edit lagi ya mbak, thanks

2

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

http://i808.photobucket.com/albums/zz10/dimax46/photo_zps86fc37a5.jpg



judul foto = give the best to your beloved.
twitter = @adenadimas
facebook = adenadimas
instagram = @adenadimas
email = [email protected]

Saya wanita bekerja yang memiliki 1 anak perempuan bernama Athaya Kirana Pranidia. Ya.. athaya yang berarti “ anugrah”. Athaya memang anugrah terbesar yang kami terima karena sebelumnya saya pernah gagal 2 kali memiliki anak ( pertama 2 bulan kehamilan dan kedua 7 bulan kehamilan) sejak memiliki athaya saya bertekad memberikan asi ekslusif meski saya bekerja dan di area yang lumayan jauh dari rumah pula ( Surabaya-sidoarjo). Bisa kebayang kan kerja senin-sabtu dengan rutinitas monoton tiap hari saya harus terus memerah ASI agar bisa tetap memberi athaya ASI ekslusif. Awalnya saya pikir, apa saya bisa memberikan ASI ekslusif sedangkan saya harus bekerja yang seharian dikantor, libur kerja hanya 1 hari di hari minggu dan tingkat stress pekerjaan juga berpengaruh banget kan untuk kuantitas ASI… karena kebetulan pekerjaan saya mengharuskan saya mengatur semua dokumen imigrasi yang di butuhkan para expatriate yang ada di kantor , tingkat stressnya bisa dari mana-mana, dari birokrasi yang ribet ?, bisa juga dari expatriatenya langsung lho…. Tapi saya terus menanamkan kepercayaan diri saya bahwa ibu Bekerja bukan berarti HAK anak untuk mendapatkan ASI terabaikan. Saya pernah baca quote yang isinya bener-bener bikin saya tertarik “ bagaimana supaya sukses menyusui? Menyusuilah dengan keras kepala” dan saya langsung mikir, “ saya banget” karena dari 0- sekarang umur athaya 10.5months udah banyak banget yang bilang “ emank asinya cukup buat anaknya?,asi aja kurang lho nanti gizinya?, nanti anakmu ga bisa gemuk kalo ga di kasih sufor?, dan lain sebagainya. Tapi tutup kuping aja deh , pokoknya keras kepala aja dan yakin bahwa ASI saya cukup untuk athaya dan Alhamdulillah Suaminya dukung ASI banget , jadi klop deh. Ya..karena ATHAYA, kepercayaan diri saya tetap kuat sampai sekarang, saat stress kerja langsung deh buka album di hp lihat foto-fotonya athaya supaya ilang stress nya dan terus lanjut dengan memerah asi di kantor!. Sampe dikantor saya terkenal dengan IBU PERAH..hihihihi dan saya bangga dengan itu!.

Breastfeeding is an insentimental metaphor for how love works, in a way. You don’t decide how much and how deeply to love-you respond to the beloved, and give with joy exactly as much as they want. – marni Jackson-

working mommy, wife, and mother of my princess Athaya

3

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul : Begin with The End of Mind and You Will Be Confident :)
FB : https://www.facebook.com/iffa.n.hardiono?fref=ts
Email : [email protected]

https://farm4.staticflickr.com/3772/13711748293_bb28b48066_b.jpg

“Happy 1st birthday, Gaffa! Semoga Gaffa jadi anak yang soleh, panjang umur, sehat selalu, pintar, dan jadi kebanggaan papa dan mama. Papa tunggu Gaffa di Berlin ya...” (Status Papa di FB, 31-03-14)

… ya, sekitar tiga bulan yang lalu suamiku melanjutkan sekolah lagi di negeri orang, dan resmilah aku di Indonesia berdua dengan anakku yang baru genap setahun. Hal ini menjadi tantangan yang besar bagiku karena suamiku adalah support terbesar dalam bersama-sama mengurus si kecil selama ini. Ditambah sejak suamiku sekolah, aku harus menjalani peran baru sebagai murid kursus bahasa asing super intensif (untuk mendapatkan sertifikat bahasa sebagai persyaratan visa keluarga menyusul ke sana secepatnya) yang mana sebelumnya aku adalah working mom yang sudah nyaman dengan lingkungan dan pekerjaan.

Salah satu hal yang menjadi kekhawatiranku adalah apakah anakku akan kekurangan kasih sayang dari bapaknya. Alhamdulillah berlimpahnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga di Indonesia kepada aku dan anakku dapat mengkompensasi kasih sayang yang selama ini didapat dari suamiku (maklum Papa LDR nih hehe).

Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah bagaimana aku ragu bisa menjalani peranku yang baru sebagai murid kursus dengan tetap memberikan ASI eksklusif. Main concernku adalah ketika mendaftar aku mengetahui bahwa di sana tidak ada ruang menyusui, di tambah jam pelajaran yang ketat berbeda dengan ketika kerja di kantor di mana bisa ditinggalkan seperluku. Wah bagaimana ini, kalau aku sering hilang, nanti aku ketinggalan pelajaran dan tidak bisa dapat sertifikat..artinya semakin lama bisa menyusul suami :(
Tapi ah.. aku harus bisa.. dengan memupuk percaya diri, aku meminta kepada gurunya untuk dipinjamkan ruang kelas kosong ketika istirahat (walau nomaden, kadang-kadang harus diketuk-ketuk orang dan kadang pindah-pindah karena dipakai rapat :(). Oh ya, sebagian besar murid kursus juga belum berkeluarga dan tanda tanya mengapa aku setiap istirahat selalu menghilang... (dua kali istirahat aku selalu pompa asi..).. Tapi yaa dengan berbekal percaya diri, yang penting supply ASI lancar jaya. Lama-lama teman-teman kursusku juga mengerti.. Dan Alhamdulillah di akhir kelas aku dapat ranking dua.. sertifikat Bahasa asing sebagai persyaratan visa menyusul pun sudah di tangan :). Alhamdulillah.

Oh ya, tipsku untuk menjadi percaya diri adalah “begin with the end of mind”. Kalau kita sudah tahu prioritas/tujuan dari apa yang kita lakukan, kita akan merasa PD selama yang kita lakukan benar dan tidak melanggar norma-norma yang ada :). Pada akhirnya kepercayaan diri kita akan membuahkan kepercayaan dari lingkungan sekitar.

So, bagi bunda yang lain.. mari kita tetap semangat dan percaya diri atas apa yang kita jalani!

4

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul Foto : Menginspirasi dan Terinspirasi
Twitter : @arninta
Facebook : Arninta Puspitasari
Instagram : Arninta
Email : [email protected]

Sebelum mulai ceritanya, mau bilang seneng banget dengan tema tahun ini. Karena saya pribadi dari dulu yakin, jadi ibu/calon ibu/istri itu penting banget harus punya percaya diri. Bukan hanya bermanfaat buat diri sendiri tapi juga keluarganya soalnya ?

Salah satu yang membuat saya percaya sediri menjalankan peran saya sebagai perempuan adalah kesempatan yang saya dapatkan untuk mengajar di kelas inspirasi yang diadakan oleh Indonesia Mengajar. Kenapa begitu? Karena saya merasa sudah memberikan kontribusi walaupun kecil kepada masyarakat ditengah peran saya sebagai ibu yang juga bekerja.

Pada kelas inspirasi tersebut yang hanya satu hari dalam setahun, saya berkesempatan untuk sharing di depan murid-murid sekolah dasar mengenai profesi yang saya geluti. Saat mengajar saya sangat bahagia bahwa mereka antusias dan akhirnya memiliki gambaran profesi apa yang dapat mereka jadikan cita-cita.

Di satu sisi, saya sebenanrya justru mendapatkan inspirasi dari anak-anak tersebut. Salah satunya adalah dari anak-anak tersebut saya melihat bahwa mereka mudah menangkap ketulusan termasuk dari orang baru. Hal inilah yang saya bawa pulang ke rumah, setiap saya berinteraksi dengan anak saya, saya yakin anak saya juga dapat menangkap ketulusan dari ibunya yang bekerja dan ‘hanya’ banyak berinteraksi dengan dia di malam hari serta weekend.

Melalui kegiataan yang saya ikuti ini, saya berharap saat anak saya besar nanti tidak harus mengikuti persis apa yang saya lakukan, tetapi dia bisa melihat bahwa menjadi perempuan pasti bisa berkontribusi sekecil apapun sesuai kemampuan masing-masing. Selamat hari kartini buat mama-mama dimanapun berada. Selamat menginspirasi melalui perannya masing-masing :)

http://i1056.photobucket.com/albums/t372/arninta/IMG_5289_zps5b4ab121.jpg

salam,
@arninta | http://arninta.blogspot.com

5

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul: Terima Kasih, Disha
Email: [email protected]
Twitter: @frida_s
Instagram: frida_soeprijatna


http://i1318.photobucket.com/albums/t651/frida_soeprijatna/IMG_20140202_182640_zps2353fd60.jpg


Sedari kecil saya terbentuk menjadi perempuan yang pekerja keras, tahan banting, serta menganadlkan diri sendiri dalam mendapatkan apa yang saya butuhkan. Terima kaish kepada Mama Papa yang sudah mengajari saya membantu usaha mereka sejak saya kecil.

Saya bukan orang yang ambisius, modal saya cuma nekat dan yakin. Yakin bisa tembus Komunikasi UI padahal jurusan ini terkenal mahal dan glamour (tidak sesuai dengan kantong keluarga saya). Yakin bisa sampai rumah dengan selamat saat pulang dari kantor tempat saya part-time d UI pukul 12malam dengan motor kesayangan. Yakin bisa selesai dalam waktu 3,5 tahun kuliah sambil kerja. Yakin bisa menjadi PR di perusahaan mining. Dan yakin tubuh ini kuat kerja lembur 3hari berturut-turut mengurusi pekerjaan sebagai PR.

Namun segala keyakinan saya luluh lantak saat saya hamil baby disha. Tubu saya TERNYATA punya batas juga. Dari awal hamil, flek tak pernah absen di setiap minggu masa kehamilan saya. mulai dari setitik darah, sampai gumpalan merah seperti hati ayam. Memasuki trimester ketiga, tak hanya flek namun kontraksi dini pun sering muncul, bermalam di RS pun menjadi seperti agenda rutin dwi-mingguan. SUntikan penguat paru telah diberikan seh=jak usia kandungan 34minggu, sebagai antisipasi kelahiran prematur akibat kontraksi hebat. Lebaran tahun 2013 pun harus puas dengan mendengar takbir dan makan ketupat bekal dari mama di RS akibat melemahnya kondisi. saat itu, tekanan darah saya rendah, HB merosot ke angka 8, kontraksi dini pun kembali menyerang.

Di masa-masa sulit tersebut, pernikahan saya juga mengalami gejolak, tekanan fisik dan psikis ini membuat saya saat itu hampir menyerah. Namun setiap terasa tendangan-tendangan mungil si bayi, saya merasa memiliki sesuatu yang berharga untuk dipertahankan dan diperjuangkan.Ya, anak ini berhak hidup dan berhak diperjuangkan untuk hidup. Walaupun saat itu, mama mempersiapkan saya untuk menerima kemungkinan terburuk yaitu baby disha lahir dengan kesehatan yang tidak prima, mengingat kondisi kehamilan yang cukup bermasalah. Saat itu saya takut perkembangan disha terhambat. saya takut disha lahir prematur dengan berat badan rendah, saya takut disha bermasalah dengan kesehatan yang kurang sempurna. Saya takut membayangkan rasa bersalah yang akan menyerang jika kemungkinan terburuk itu terjadi. Kepercayaan diri saya sebagai seornag (calon) ibu saat itu nol besar, bahkan mungkin minus 100.

Beruntung saya mempunyai obsgyn yang optimis dan supportif, suami yang berusaha membuat saya tidak stres dengan tingkah konyolnya, serta mama papa yang mendokan kesehatan saya dan baby disha.

Dan 18 September 2014 pukul 07.00 pagi, saat dr. Ceppi memperlihatkan bayi gembil ke samping wajah saya di ruang persalinan. Pikiran pertama yang terlintas adalah benarkah ini anak saya? se gemuk ini tubuhnya? se kencang ini tangisannya? Dan ya, ternyata ini benar bayi saya. Kadisha Omera Medina Ramadhani, terlahir dengan berat 3.8kg, dengan tangisan kencang dan nilai APGAR tinggi. Saya tidak bisa mengontrol air mata saya sampai IMD selesai dilakukan. Tidak dapat terbayang sebesar apa rasa syukur saya saat itu.

Disha, terima kasih Nak sudah kuat berjuang dengan Ibuk selama 40 minggu di dalam kandungan. 40 minggu yang berat saat ibuk seringkali merasa gagal menjadi ibu karena tidak bisa menjaga kamu dengan baik. Dan 40 minggu itu akan menjadi pengingat buat Ibuk setiap saat Ibuk merasa tidak percaya diri akan kemampuan dan perjuangan Ibuk menjadi seorang Ibu yang baik untuk kamu.


PS:
moms dan mods, mohon maaf ya ini tulisan sok mellow yang kepanjangan banget, foto nya juga gak bagus2 amat, tapi yang penting ikut meramaikan ya.. hehehe..

6

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul Foto : I can lift them all with love.
Facebook : https://www.facebook.com/nildha
Instagram : @indahnildha
Alamat Email : [email protected]

http://i1150.photobucket.com/albums/o609/hateblueloveyellow/IMG20140406072435_zps8b29f08f.jpg

Saya lahir, tumbuh, dan berkembang menjadi ibu di atas perbedaan, pertentangan dan konflik. Dari keluarga, kerabat, teman, dan lain sebagainya.

Tidak banyak yang setuju ketika saya memilih menyusui anak saya dengan beragam perlengkapannya, dari breastpump sampai freezer. Boros dan rempong, kata mereka. Sama halnya saat saya menyusui kaka ketika mengandung kimi. Ngga ada isinya itu asi, kata mereka.

Tak sedikit yang mencibir ketika saya mendahulukan berinvestasi dan berasuransi ketimbang berbelanja dan travelling. Ngga asik & boring, kata mereka. Apalagi saat saya nyemplung ke pasar modal dan berasuransi jiwa. Gambling & ngga penting, kata mereka.

Tak jarang yang bersebrangan ketika saya menerapkan aturan-aturan berumahtangga, merawat & mendidik anak. Seperti merencanakan menu mingguan, limited tv & gadget for kids, makan harus di meja makan, dll. Kaku & kuno, kata mereka. Ditambah saya memilih hometreatment kala anak terkena gejala sakit, membiarkan anak-anak jumpalitan, salto, panjat-panjatan, dan kotor-kotoran. Ceroboh dan careless kata mereka.

Apakah saya terbebani dengan kata-kata mereka? Bohong kalau saya bilang tidak. Kadang, saya pun tak sanggup mengabaikan kata mereka. Terlebih, saya juga pernah gagal dan salah dengan pilihan saya. Tapi, seperti kata Marilyn Monroe, Just because you fail once, it doesn't mean you're going to fail at everything. Keep trying, hold on, and always, always, always believe in yourself. Because if you don't, then who will?

Era informasi berkembang sangat pesat. Rugi kalau saya tidak belajar. Ilmu lah yang mendasari percaya diri saya. Dukungan penuh suami yang menumbuhkan percaya diri saya. Serta masa depan anak-anak yang memupuk dan mengembangkan percaya diri saya.

I dare to be different if the different is right. I’ll lift the entire burden. I can lift them all with love.

healthy, happy, beauty inside out... :)
my instagram
my blog

7

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

https://farm8.staticflickr.com/7103/13707178964_3463bc2147.jpg

Judul Foto : Kartini-Kartini Kecil Jangan Berhenti Belajar
Facebook : All End
email : [email protected]

Saya anak ke 4 dari 5 bersaudara, karena kami semua perempuan jadi tidak ada yang bisa mewujudkan keinginan papa untuk meneruskan pekerjaan nya diperusahaan tambang/minyak (papa seorang pelaut yang berkeliling Indonesia). Pada waktu pemilihan jurusan untuk kuliah, papa meminta saya untuk mengambil jurusan teknik perminyakan dengan harapan bisa menggantikannya dan bekerja di perusahaan besar yang berhubungan dengan tambang/minyak tetapi saya menolak karena saya tidak percaya diri untuk kuliah jurusan tersebut dan pada saat itu kebanyakan yang kuliah di jurusan teknik perminyakan adalah anak laki-laki. Saya ini pemalu, minder dan tidak percaya diri dengan kemampuan serta penampilan saya maka saya mengambil jurusan Ekonomi dengan konsentrasi SDM dengan harapan setelah lulus kuliah saya bisa bekerja di bagian HRD (jaid tidak perlu sering2 bertemu orang banyak).
Ternyata takdir berkata lain, setelah lulus kuliah saya malah mendapatkan pekerjaan sebagai seorang konsultan pendidikan di salah satu Universitas Swasta di LuarNegri yang bertugas memberikan informasi kepada pelajar dan orang tua murid mengenai sekolah di luar negri. Pekerjaan ini menuntut saya harus berhadapan secara langsung dengan orang banyak mulai dari seminar, pameran pendidikan dan presentasi di sekolah sekolah. Pada awalnya saya sangat ketakutan kalau di suruh konseling, kalau bicara suara nyaris tidak bisa keluar, takut salah, tetapi lama2 saya belajar untuk lebih percaya diri terlebih dengan dukungan dari keluarga dan satu hal juga yan gmenyemangati saya adalah ketika bertemu dengan para pelajar yang berada di daerah karena ada beberapa dari mereka (tidak semua)tapi khususnya anak perempuan setelah lulus SMA mereka berpikir untuk bekerja dan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. saya pun mulai bertekad untuk terus di bidang ini paling tidak bisa membantu pelajar untuk tetap semangat dalam melanjutkan pendidikan lanjutan mereka ketika kesempatan itu ada.
Pada akhir saya lebih sering bertemu banyak orang, berkomunikasi dengan para orang tua, berbagi pengalaman dengan para pelajar dan yang paling menarik dari pekerjaan saya adalah saya bisa Traveling keliling Indonesia untuk melakukan promosi, jadi walaupun saya tidak bekerja di perusahaan minyak seperti yang papa harapkan saya tetap bisa seperti papa yang bekerja keliling Indonesia.
Dengan dukungan keluarga sampai saat ini saya sangat menikmati peran saya sebagai : sahabat bagi para pelajar SMA maupun mahasiswa tempat saya bekerja, Ibu dari Serafim Khanna (6 tahun) yang selalu saya sempatkan diri untuk mendampingi nya ditengah kesibukan dan bangga bisa menjadi inspirasi baginya krn dia selalu bilang "kalau besar nanti aku ingin seperti bunda" :) Oya saat ini saya juga sedang mengandung anak ke 2 (18weeks) dan masih tetap semangat memberikan informasi bagi para pelajar yang sebentar lagi menghadapi UAN..

atas jasa R.A Kartini kami para perempuan bisa berkarya, dan bagi kartini-kartini kecil jangan berhenti belajar.

8

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul : Wajah mereka
Email : [email protected]
Twitter : @uciggg
Facebook: Suciati Cristina

http://i1067.photobucket.com/albums/u422/uciggg/IMG-20130608-WA0001_zpsafbc6d5b.jpg?t=1396924690


Melahirkan secara normal adalah dambaan saya dan suami. Setiap saat selalu berdoa supaya Persalinan anak pertama kami berjalan lancar, ibu dan bayi selamat sehat wal afiat. Alhamdulillah saya dan Kaina selamat. Menjelang hari persalinan terkena penyakit bell palsy. Jujur saja saya tidak pernah mengetahui kalau ada penyakit bell palsy, penyakit ini menyerang syaraf wajah. Ketika hari H untuk induksi, pada hari itu juga wajah saya miring ke arah kiri ketika berbicara. Berawal Dari pusing di belakang telinga, mata kanan tidak bisa tertutup rapat. Bingung banget, karena kami pikir ini struk ringan. Konsentrasi persalinan pun buyar, hasil ctg (detak jantung bayi) buruk akibat saya sedih, perasaan campur aduk. Berujung dengan persalinan C section, setelah itu harus menjalani terapi untuk mendapat wajah seperti semula. Berharap bisa sembuh total karena ada juga yang tidak bisa sembuh. Perasaan malu ketika kerabat menjenguk pasca persalinan, terutama ngga percaya diri saat ketemu kerabat suami padahal suami saya kelihatan biasa saja. Namun dorongan untuk rajin terapi setiap hari dan kesetiaan suami menjadi energi kuat untuk optimis sembuh ditambah lagi dukungan dari orang tua, keluarga, sahabat, dokter, para terapis. Usaha, kesabaran dan doa terjawab kurang lebih 2 bulan setelah mengikuti terapi di rs, terapi di rumah, wajah saya bisa kembali normal. Dan yang paling penting asi pun tetap lancar keluar meski didera masalah ini karena setiap merasa resah, tidak percaya diri melalui semuanya saya selalu mengingat wajah mereka, orang orang yang saya cintai.

9

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul Foto : Mom's Lesson
Facebook : Sinta Khairunnisa Nov Afni
Email : [email protected]

https://farm3.staticflickr.com/2834/13707800494_9486277f9c_o.jpg

Pertama kali membaca ada kontes ini, saya merasa tergelitik dan membayangkan apa yang harus saya ceritakan to the whole world about me. Because, sometimes i feel nothing special. Tidak ada pencapaian besar dalam hidup saya seperti pernah memenangkan penghargaan nasional or punya pekerjaan yang diidam-idamkan banyak orang sebagai top manager di perusahaan multi international.
Tapi sebentar saya merenung dan berfikir bahwa setiap manusia adalah unik dan berharga. Karena Tuhan telah menciptakan maka pasti ada maksudnya. Pasti ada sesuatu dalam diri setiap manusia yang membuat manfaat bagi orang lain. Entah itu bagi keluarganya ataupun bagi dirinya sendiri.
Rasa kurang percaya diri sebagai seorang Ibu selalu saya rasakan. Bagaimana kalau saya menjadi ibu yang tidak baik untuk anak-anak saya? Bagaimana kalau anak-anak saya tumbuh menjadi anak-anak yang tidak baik karena didikan saya yang salah? Bagaimana kalau anak-anak saya sakit gara-gara saya?
Dan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan negatif yang selalu saya pertanyakan pada diri saya.
Apakah saya bisa menjadi seorang ibu yang baik?
But I’m keep on trying..
Ketika Miko anak pertama saya kumat alerginya, sampai siku-siku tangan dan kakinya berdarah-darah sampai bernanah, dan untuk berjalan dia agak susah karena kesakitan ketika itu saya shalat dan berdoa sambil menangis. Selesai sholat saya melirik ke belakang Miko sedang menengadahkan tangannya ikut berdoa dan dia menangis juga. Mungkin dia sangat kesakitan karena luka-lukanya hingga memasrahkan dirinya dan menangis pada Allah. Saya tertegun , ketika itu saya tersadar bahwa menjadi seorang IBU saya harus KUAT. Karena bila saya KUAT anak saya juga akan KUAT.
Ketika Mikha anak kedua saya jatuh dari pelukan saya ketika sedang saya susui dari tempat tidur. Karena sangat ngantuknya sehabis melahirkan saya menyusui Mikha (waktu itu masih 1.5bulan) di pinggir tempat tidur dan saya tiba-tiba tertidur, Mikha terlepas dari pelukan saya. Dia terjatuh. Untung ada ibu saya yang tanggap membawa ke rumah sakit terdekat. Ketika itu Mikha sudah hampir berhenti bernafas dan saya merasa sudah hancur sebagai ibu. Untung Mikha selamat. Dan selamatnya Mikha menyelamatkan jiwa saya. Ketika itu saya sadar menjadi ibu harus BERTANGGUNGJAWAB karena anak adalah titipan Allah dan kita harus menjaganya dengan baik. Tidak ada itu sembrono atau melakukan kesalahan sekecil apapun.
Maka saya belajar dan terus belajar. Meski kadang saya gagal tapi saya harus tetap bangkit demi anak-anak.
Karena mereka punya saya dan saya punya mereka.

10

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul foto : happy mommy, happy family
Instagram : @melichazz
Email : [email protected]

http://i975.photobucket.com/albums/ae240/melichaz/photo_zps96029102.jpg

Aku berasal dari keluarga dengan mayoritas bekerja. Ibu, kakak, dan tante-tante yang semua bekerja formal. Begitupun juga aku, selepas kuliah pun langsung bekerja formal. Aku menikmati bekerja, bertemu banyak orang, mempelajari hal baru, dan jika mendapat apresiasi atas hasil pekerjaan kita tentu kepercayaan diri pun meningkat.

Menikah, mengandung, dan kemudian melahirkan seorang Aisha Nareswari Sekarmaji merupakan anugerah terindah dalam hidupku hihihi... Namun pada saat aku kembali bekerja setelah habis masa cuti melahirkan, tiba-tiba keluar omongan dari keluarga suami yang membuat kepercayaan diriku goyah, “anak kok diasuh orang lain, ibunya malah diluar rumah.” Hal tersebut ternyata membuat drop, asi seret, uring-uringan gak jelas. Sadar ada yang gak beres sama istrinya hehe, suamiku pun menanyakan kondisiku. Akhirnya aku pun cerita apa yang membuat aku drop. Alhamdulillah suami mendukung aku untuk tetap bekerja, dia bilang, lakukan apa yang membuat kamu bahagia, tapi jangan lupa dengan tanggung jawabmu sebagai istri dan ibu.

Restu suami tersebut lah yang menjadi semangatku. Aku berusaha mengatur waktu dengan baik antara keluarga dan kerja. Selalu mengatur jadwal quality time dengan anak dan suami, pergi liburan maupun sekedar main di rumah bertiga. Jika aku sedang di rumah pun, aku selalu berusaha untuk meminimalisir peran pengasuh. Bahkan sengaja mencari preschool yang ada kelas weekend, biar aku tetap dapat menemani Nares sekolah. Alhamdulillah, Nares merupakan anak yang periang, ramah, dan percaya diri.

Perjalanan masih panjang, tapi aku yakin bahwa seorang ibu, baik yang bekerja maupun ibu rumah tangga, merupakan pondasi keluarga. Ibu yang percaya diri akan memberikan kekuatan pada keluarga. Ibu yang bahagia tentu akan membentuk keluarga yang bahagia pula.

11

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul Foto: Sahabat Kecil ku
Instagram : @dietahadi
Facebook: dietahadi
Twitter: @dietahadi
Email: [email protected]


https://lh3.googleusercontent.com/-zufMwcbk9qg/USt3IQsanMI/AAAAAAAAAx4/V7ebhNlQup8/s552-no/6.jpg


Bisa dikatakan saya sempat termasuk orang yang tidak percaya diri ketika gagal memberikan ASI Ekslusif ke Mika, merasa dunia seperti runtuh dan saya merasa bahwa saya tidak bisa menjadi ibu yang paling oke buat mika karena kegagalan saya memberikan dia asi. Tetapi ketidakpedean saya tidak berlangsung lama karena saya tidak mau terbenam oleh satu hal yang bisa membuat saya merasa semakin terpuruk. Saat itu saya bangkit dan mulai membenamkan di diri saya rasa percaya diri yang kuat dalam mendidik dan membesarkan mika, karena saya sadar, mika adalah anugerah terindah untuk saya yang Tuhan titipkan kepada saya untuk bisa saya jaga dengan baik.

Karenanya, saya mulai belajar untuk tidak hanya sebagai ibu bagi mika tetapi juga sebagai teman dan sahabat baginya. Tidak mudah menjadikan anak yang masih kecil sebagai teman dan sahabat bagi kita karena perbedaan umur dan status tetapi saya mencoba untuk bisa menjadikan itu bukan suatu masalah dan terus belajar menjadikan mika sebagai sahabat kecil saya. Apalagi ketika saya memutuskan untuk berhenti bekerja, tentu saja waktu dan tenaga saya hanya untuk mika, hal ini membuat saya yakin bahwa saya bisa menjadi sahabat terbaik bagi mika, menemani dia kemanapun, bercanda dan bergurau bersama, bermain bersama, jalan-jalan bersama bahkan mika menjadi teman kencan yang seru buat saya.

Kedekatan saya dengan mika dan menjadikan dia sahabat kecil saya membuat saya yakin dan percaya bahwa saya bisa menjadi ibu yang keren dan baik baginya.

Ibunya Mika yang selalu pengen punya waktu banyak buat Mika

http://dieta.web.id/

12

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Aku Adalah Istri, Mama, dan Pekerja Yang Bahagia
Twitter: @julymanurung
Facebook: July manurung
Email: [email protected]

Aku adalah wanita yang bahagia dan percaya diri. Berbagai peranku sebagai seorang wanita membuatku bahagia dan lengkap. Aku adalah seorang istri, seorang mama, dan juga seorang wanita bekerja. Semua peran ini membuatku menjadi wanita yang cukup sibuk. Untuk dapat melaksanakan tugasku, aku memang harus bekerja lebih keras. Ada kalanya kesibukan dan masalah membuat aku stres, tapi hari lepas hari, aku belajar menyeimbangkan semua peranku itu. Di luar itu, aku juga tetap berusaha memiliki waktu untuk diriku sendiri supaya aku tetap full energy dalam melakukan setiap tugasku.

Kartini di zaman ini memang dituntut untuk lebih pandai dalam memanage diri, waktu, dan keuangan. Untuk selalu percaya diri ketika bertemu klien dan di hadapan suami, aku selalu menyempatkan diri untuk merawat diri. Tidak melulu perawatan yang mahal dan banyak memakan waktu, cukup dengan melakukan perawatan pribadi di rumah, yang bisa dilakukan sendiri saat week end. Sesekali bolehlah ke salon untuk melakukan perawatan lebih.

Untuk mengelola waktu yang rasanya berjalan semakin cepat, aku selalu membuat catatan apa yang harus aku lakukan, apa yang prioritas dan apa yang tidak. Tanpa melakukan hal ini, aku sering kali menjadi tidak fokus dan akhirnya membuang waktu melakukan hal-hal yang sepele dan melupakan yang terpenting. Saat pulang dari kantor sekitar setengah tujuh malam, aku sering kali tergoda untuk beres-beres rumah. Yes, melakukan hal ini penting sekali. Namun, kemudian aku teringat, hal yang lebih prioritas saat aku pulang dari kantor adalah menemani putri kecilku sebelum dia tidur. Setelah seharian aku tinggalkan di rumah bersama pengasuhnya, waktu yang singkat ini harus aku pergunakan untuk bermain di tempat tidur bersamanya dan menyusuinya sampai ia terlelap. Hari Sabtu dan Minggu adalah waktunya family time. Aku dan suami biasanya akan mengisinya dengan aktivitas keluarga yang menyenangkan, mulai dari sekadar untel-untelan di tempat tidur atau main di taman dekat rumah sampai dengan jalan-jalan ke mall.

Yang tidak kalah pentingnya, sebagai seorang istri yang adalah manajer keuangan kerajaan kecilku ini, aku harus pandai dalam mengelola uang yang memang jumlahnya bukannya berlebihan. Memiliki suami yang tidak pernah menanyakan jumlah uang keluarga, di satu sisi menyenangkan karena dia tidak pernah menanyakan aku beli apa saja, tapi di sisi lain juga dapat membuat stres karena dia juga tidak pernah mengingat tagihan apa saja yang sudah dibayar. Karena itu, aku harus pandai dalam mengelola keuangan dan mengkomunikasikan kondisi keuangan kami dengan suami.

Dalam karir, aku bangga menjadi orang yang tidak mudah menyerah dan selalu berusaha melakukan lebih dari apa yang diminta oleh perusahaan. Meskipun gagal beberapa kali untuk mewujudkan impianku untuk menjadi PNS, aku terus berusaha dan sampai akhirnya tahun ini, aku lulus dan diterima sebagai CPNS di salah satu kementerian di Indonesia. Hal yang membuatku sangat terkejut adalah ternyata karyaku selama ini sangat dihargai oleh perusahaan di tempat lama aku bekerja sehingga saat mengundurkan diri, mereka memintaku menjadi konsultan dan nara sumber dalam berbagai presentasi yang dilakukan perusahaan lamaku itu. Hal ini tentunya tidak hanya membuatku bangga, tapi juga menambah pundi-pundi keuangan keluarga kami. Banyak impian yang masih ingin aku raih dalam hidupku dan aku akan terus mengejarnya. Berani bermimpi besar untuk mendapatkan hal yang besar, itulah prinsip hidupku.

Foto dulu sebelum presentasi
https://farm4.staticflickr.com/3786/13729081224_15e2c54977.jpg

Jalan-jalan bersama anak dan suami ke ancol
https://farm8.staticflickr.com/7179/13730116853_b0d1f8fe6a_n.jpg

Ultah Pertama Baby Rachel @Taman Burung TMII
https://farm4.staticflickr.com/3709/13730116983_07c18a9e92.jpg

I am a mother, apotheker, and editor

13

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

baca-baca artikel dan liat foto-fotonya seru-seru yaaa! saya kasih semangat buat mamas yg ikut kontes ini! smoga setelah kontes tetap bisa kasih contoh seperti ini untuk anak-anaknya yaaa mamas :)

@vinacuy

14

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Halo mamas!
Ceritanya bagus2 euy...mau narsis jd ga pede.hihihi
Ikutan yaaa

#SportyMama

http://lh5.ggpht.com/-AKbpXrHivCQ/U05csW-FZ0I/AAAAAAAAAsA/niwbDykbgCs/s1600/IMG_0740.JPG.jpeg

Tentang percaya diri, dari jaman kuliah kayaknya saya ke-pede-an malah. Bisa tuh, saya pakai baju ga matching, gaya pakai eyeliner padahal gak bisa pakainya hingga smudging berantakan, sepatu keds dengan celana 7.5/8 alias cingkrang. Hihihi...Geli kalau mengingat itu semua.

Tapi sewaktu saya melahirkan Rara, 5 thn yang lalu dengan operasi SC, percaya diri saya hilang entah kemana. Saat org yang bilang saya manja lah, atau saudara yang bilang kebahagiaan seorang ibu yang ga lengkap lah. Ditambah lagi Rara yang waktu itu masuk inkubator selama 3 hari sehingga tidak bisa saya susui. Masih ditambah kegalauan khas ibu-ibu, saya yang naik berat badan hingga hampir 30 kg sehingga makin membuat gerak dan kegiatan saya terbatas, padahal dari remaja saya sangat suka bertualang dan berolahraga.

Kepercayaan diri saya muncul lagi berkat dukungan keluarga dan teman-teman (dan TUM tentunya), terutama suami. Walaupun suami bukan garis keras ayah ASI, ataupun pendukung no 1 popok kain, tapi he's very good with babies.Dia sangat sayang dengan anaknya dan bisa berbagi peran dengan saya untuk urusan rumah tangga dan anak.

Maka dari itu, sampai sekarang saya bisa dengan tenang bekerja dan berkegiatan, bahkan ketika saya menikmati waktu me time saya dengan berolahraga setelah jam kerja, ikut pertandingan olahraga di kantor, ataupun mengikuti event parenting yang diadakan TUM. Salah satu kegiatan yang saat ini sering dilakukan adalah olahraga, khususnya lari. Selain terinspirasi dari mamas di TUM, saya juga merasa lebih percaya diri dengan berolahraga ini, badan lebih fit (penting nih buat multitasking mom ;)), pikiran lebih fresh dan positif, hati lebih bahagia, dan bonding dengan suami juga lebih baik,.Eitsss...jangan berpikir macam2 dulu...hahaha. Suami dan saya sama sama suka olahraga, bahkan kami sering janjian di klub kebugaran untuk bersama-sama ikut kelas selepas pulang kantor. Selain itu, saya juga ingin mendampingi anak-anak lebih lama, maka saya berusaha untuk hidup sehat, walaupun umur itu di tangan Tuhan kan...

Banyak sih yang bilang, kok sempet sih udah kerja, ga punya ART(krn anak2 saya titip ke ART ibu mertua setiap hari), suka jahit, suka masak, masih bisa olahraga sepulang kantor? Ga capek?
Not at all, because I want to be healthy and happy mama, as simple as that. And a happy mama makes a happy family, right? :)

http://lh3.ggpht.com/-n5J9dr8FCqU/U0UHn0--3iI/AAAAAAAAArw/YA5KumRGdI8/s640/%252523TUMModernMama.jpg

Selamat hari Kartini, mamas!
Be healthy, be confident!

http://3.bp.blogspot.com/-c0GsKwBkf9w/UxlvXoHhsxI/AAAAAAAAAo4/uTHKqsNCn3w/s1600/foto-lari-run-for-love-2014-174.jpg
Foto di atas ini punya fotolari.me, waktu acara #RunforLove

@sukiesukie_
sukma dot pertiwi at yahoo dot com

15

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Confident Me, Confident Mommy.
@rachanlie / Mira A. Udjo / rachanlie
rachanlie[at]yahoo[dot]com

Dari kecil, saya memang bercita-cita menjadi seorang Ibu dan Ibu Rumah Tangga. Dan kini, cita-cita saya sudah tercapai. Menjadi seorang Ibu dan juga seorang Ibu Rumah Tangga. Simple yah gak neko-neko. :)

Di era yang semakin maju ini, seiring dengan bertambah usia, saya mulai berkenalan dengan forum ibu-ibu seperti The Urban Mama, AIMI, dan lain-lain. Semakin terbukalah mata saya terhadap banyak wanita yang sangat luar biasa. Berprestasi di berbagai bidang, dan juga di rumah. Mereka adalah ibu-ibu yang sangat luar biasa. Boleh di bilang "SuperMom". Bahkan, mama-mama yang saya kenal di TUM juga adalah mama-mama yang sangat luar biasa.

Namun saya hanyalah manusia biasa, terkadang hal itu membuat saya berkecil hati. Dari sudut pandang saya, saya amatlah "biasa saja" jika dibandingkan dengan mama-mama itu. Terkadang jika dipikir, apalah saya jika dibandingkan dengan mama-mama luar biasa ini dengan kisah-kisahnya yang sangat menginspirasi dan luar biasa itu. Jauuuuhhhhh.. Bener deh jauh. Salah satu buktinya.. Gak pernah menang kalo kuis-kuis menyangkut mama inspiratif. Hehehehe.. Bukannya apa-apa, tapi memang saya tidak menganggap diri saya ataupun kisah saya "inspiratif" untuk orang lain.

Di bidang pekerjaan, sebelum akhirnya berhenti bekerja, saya hanyalah staff biasa yang tidak memiliki prestasi yang "WOW". Di bidang pendidikan, saya baru berhasil menyelesaikan pendidikan S1, belum sampai S2 (yang masih merupakan keinginan saya) ataupun S3. Di kehidupan sosial, saya tidak tergabung dengan organisasi apapun. Di bidang lain kehidupan, saya hanyalah ibu rumah tangga biasa yang tidak memiliki "side job" luar biasa yang membuat saya harus multitasking mengerjakan pekerjaan rumah tangga sambil menjalankan ini itu, dan lain sebagainya. Intinya dari sudut pandang saya, I am just an ordinary person.

Hal ini terkadang membuat saya merasa tidak percaya diri, baik itu sebagai seorang pribadi, maupun sebagai seorang ibu. Rasanya yang saya lakukan tidaklah cukup. Masih banyak lagi yang lebih baik, lebih hebat dan lebih-lebih lainnya. Ada salah satu quote yang cukup "menyentil" saya. yaitu "There will be so many times you feel like you've failed, but in the eyes, heart and mind of your child, you are super mom" – Stephanie Precourt. Semakin dipikir, benar juga yah.. Walaupun saya "biasa" saja, namun di mata kedua anak saya, saya ini luar biasa. Bisa memasak, bisa mencuci, bisa membereskan tempat tidur, dan lain-lain. Hal sederhana bagi saya (dan ibu-ibu lain), ternyata "luar biasa" di mata mereka. Lalu saya kembali berpikir, kenapa juga ya saya harus berkecil hati dan jadi tidak percaya diri. Buktinya, anak-anak dan suami saja bangga dan menganggap diri saya luar biasa. Jadi tidak ada alasan untuk saya berkecil hati dan menjadi tidak percaya diri kan. Dan pada akhirnya, pemikiran itulah yang membuat saya menjadi percaya diri dan lebih yakin pada kemampuan diri saya yang "biasa" ini.

Dengan saya lebih percaya diri, saya (dan suami) In Shaa Allah akan lebih baik dalam mendidik dan membesarkan kedua anak kami. Selain itu, anak -anak kami juga akan belajar bahwa dengan percaya diri, kita akan dapat memberikan yang terbaik dari diri kita. Baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. In Shaa Allah. :)

https://farm8.staticflickr.com/7400/13753544013_5eb8fb74d1.jpg

.. i'm just a girl, a woman, a daughter, a friend, a wife, and a mother..

Our llittle space : http://kakira.my.id/ /@rachanlie

16

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

https://scontent-a-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-frc3/t1.0-9/p720x720/1558385_10152088265574423_5307939189334666011_n.jpg

Tittle : "I am Kartini, yes I am.."
Email : [email protected]
Facebook : Shanti Mulla Irawan
Instagram : WarnaWarniHairbows


Saya memutuskan untuk meninggalkan karir didunia hiburan setelah memiliki anak. Shaira Anabella (anak perempuan saya, saat ini usia 4 tahun) selalu memenangkan hati saya. Mungkin terdengar kuno ya, tapi khusus untuk merawat Shaira, saya ingin 100% terjun langsung tanpa bantuan pengasuh/pembantu. Rasanya lebih tenang dan puas sekali 24 jam bersamanya, menjadi orang pertama yang mengetahui perkembangannya, konsentrasi memberinya ASI hingga usia 2 tahun 2 bulan, dan memasak sendiri MPasi untuknya. Saya dan suami sepakat untuk maksimal memberikan fasilitas-fasilitas menyenangkan untuk Shaira di usia emas ini sebagai bekal untuknya nanti. Sejak bayi hingga batita kami rutin menemani nya baby class, gymnastic, ballet class, dance class etc untuk melatih motorik dan membiasakan nya bersosialisasi dengan banyak orang.

Passion saya didunia fashion tidak saya lupakan begitu saja. Berawal dengan mendesain dan membuat sendiri asesoris rambut untuk Shaira, bisnis pelan-pelan dimulai. Respon lingkungan sangat positif, bermula dari pemasaran secara online, dan kini (menginjak tahun ke-empat) hasil karya handmade saya sudah menempati 14 store offline yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung.

Padatnya jadwal sebagai ibu pebisnis dan ibu rumah tangga sekaligus, inilah hal yang membuat saya semakin percaya diri. Saya berusaha selalu menyeimbangkan peran ini dengan baik, dan saya yakin saya pasti bisa. Sibuk tidak boleh jadi alasan untuk mengubah kewajiban saya yang sesungguhnya. Setiap hari saya tetap memandikan Shaira, menyuapi nya makan, dan mengantar jemput sekolah (preschool). Disela-sela jam sekolahnya saya manfaatkan untuk proses produksi, meeting schedules dengan clients, kunjungan store, emails, invoices, etc. Jungkir balik? Pastinya iya sangat. Beruntung kita perempuan diberi kelebihan multitasking luar biasa dari tuhan YME. Bekerja memanfaatkan sinyal wifi gratis di mall dan segelas hot chocolate sudah cukup menjadi 'me time' untuk saya.

Menjadi seorang entrepreneur mom adalah sebuah kekuatan dan energi positif untuk meningkatkan percaya diri saya. Menurut saya, Kartini modern adalah perempuan yang sukses berprestasi, bercita-cita tinggi, mapan secara finansial, namun tidak lupa bahwa anak-anak selalu butuh sentuhan ibunya setiap saat. Real Kartini adalah perempuan inovatif dan kreatif tanpa melupakan kodrat dirinya yang sesungguhnya. Jika memang ada waktu yang harus dikorbankan, bukanlah waktu untuk anak, tapi waktu untuk bekerja.

I hope i'll always be "Kartini" for my husband and daughter.

17

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Tittle : Mama Paling Cantik Sedunia untuk Miel
Email : [email protected]
Facebook : Amellia 'Kugy' Aquariesta

http://i967.photobucket.com/albums/ae154/aquamelya/dd072e29-46cf-48db-bfbc-4a5047e98b0a_zps72625378.jpg

http://i967.photobucket.com/albums/ae154/aquamelya/c10f076a-a4a2-47ff-8b49-071755900930_zpsfcba32ab.jpg

Saya seorang ibu dari seorang anak perempuan Miel (14bulan). Ya, saya akui saya seorang yg tidak pandai untuk berbicara luwes di depan banyak orang dan dengan orang yang baru saya kenal. Gimana mau bisa kerja klo masih pemalu begini, akhirnya saya memutuskan utk bekerja yg meminimalisir percakapan dengan orang apalagi dengan orang baru.
Akhirnya saya bekerja "dibalik layar" apalagi bonusnya pekerjaan saya ini tidak perlu "cantik2-an" jadi saya bisa berpakaian ala saya, tabrak warna sana sini oke2 saja.

Alhamdulillah lambat laun pekerjaan saya bisa diremote dari rmh sehingga saya hny maksimal dua kali seminggu ngantor. Jadi bisa sering bersama Miel, meskipun selalu ada Mama dan Ibu Mertua yg selalu sigap membantu tapi tetap selama saya masih mampu handle Miel saya lakukan itu sambil mengerjakan pekerjaan kantor dari rumah, bisa dibayangkan jungkir baliknya. Tapi saya tetap bersyukur krn disaat mama2 lainnya berjuang melawan kangen saat kerja di kantor, tapi saya masih bisa memandang si kecil sambil bekerja .

Saya mempunyai gaya parenting yg berbeda dgn nenek2nya Miel, sehingga dengan banyaknya waktu saya di rumah maka saya bisa mengawasi bagaimana nenek2nya mengasuh Miel, saya kuatir mereka terlalu memanjakan Miel. Saya pun jg tidak jarang silang pendapat dengan mereka, tp saya tetap percaya diri dengan gaya parenting yg saya terapkan pada Miel. Saya tidak mau masuk pusaran "kasian masih kecil" karena justru masih kecil itulah kita bisa lebih mudah memberi kebiasaan yg akan terbawa sampai besar nanti. Memang awalnya harus nangis dalam hati karena harus tega2an sama anak.

Dengan banyaknya waktu yg saya habiskan bersama Miel, maka saya makin percaya diri dengan apa yg saya dan suami ingin terapkan pada Miel. Karena anak bagaikan kertas putih yg mana sebagai orang tua harus pintar2 memilah apa yg harus diterapkan pada anak sedini mungkin. Memang saya terkadang ingin merasakan kerja di kantor sebenarnya dengan pakaian gaya ibu2 kantoran yg cantik2, tapi Tuhan tau apa yg terbaik utk saya oleh karena itu saya percaya diri dengan pekerjaan saya sekarang yg meskipun banyak orang mengira saya sudah resign bahkan terlihat seperti anak kuliahan. Nggak pa pa just be myself as a mom for Miel. Miel ga butuh mama yg stylish, Miel ga butuh mama yg pinter dandan, krn pasti Miel menganggap saya mama paling cantik sedunia. Saya tidak ada ART di rumah sehingga waktu akan berjalan semakin cepat jadilah saya harus mengerjakan pekerjaan rumah dan pekerjaan kantor dalam satu waktu yg sama secepatnya.

Just be your self mom, krn tiap mama selalu memberikan yg terbaik untuk anak2nya dengan gaya parentingnya sendiri2 jadi tutup telinga saja jika ada yg mengkritik ini itu, dengarkan saja kritik yg membangun, tepiskan yg negatif2 karena mama2 sedunia merupakan tokoh2 yg paling sibuk jd tidak ada waktu utk menggubris kritik2 yg negatif..

Semua mama di dunia adalah wanita yg paling cantik untuk anak2nya dan papanya...semangaatt mama2..

18

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul Foto : Leaning In
Twitter: @dessey
Facebook : Desy Khoirunnisa Rahman
IG: dessey
email : [email protected]

https://farm8.staticflickr.com/7318/13726995534_3b01a8eb5a_z_d.jpg


Awal tahun ini, saya mengambil keputusan yang life-changing - mengundurkan diri setelah 10 tahun bekerja di sebuah perusahaan multinasional, di saat saya sedang hamil anak ke-2, untuk mulai merintis usaha saya sendiri, sebuah boutique marketing and strategy consulting firm : Catalyst Strategy.

Tentunya banyak yang mempertanyakan apakah saya "waras" pada saat mengambil keputusan ini, hamil saja sudah merupakan sebuah life changing experience; ini lagi berani-beraninya nekat meninggalkan stabilitas di saat akan ada perubahan besar yang terjadi.

Sejujurnya, memang sempat terbersit keinginan menunda memulai usaha baru saat mengetahui saya hamil anak ke-2 (ini agak2 di luar plan soalnya hehe ;P), tapi setelah banyak bertukar pikiran dengan keluarga dan orang-orang yang sudah mengalami hal yang sama, dan terinspirasi buku Lean In by Sheryl Sandberg, akhirnya saya pun mantap mengambil keputusan ini - karena saya ingin lebih maju dengan pace yang lebih bisa saya atur sendiri, termasuk dalam hal mengatur waktu saya dengan keluarga - terutama dengan Aqila, anak pertama saya, yang sebentar lagi berusia 3 tahun; dan nantinya tentu dengan anak kedua saya :)

Yang membuat saya percaya diri mengambil keputusan ini, selain dukungan penuh dari suami, orang tua, dan business partner saya, juga dari women entrepreneurs di sekitar saya - yang juga menjalani peran ganda sebagai ibu dan pengusaha. Sebagai pemula, tips dan tricks dari mereka sangat bermanfaat dan menjadi motivasi saya untuk terus percaya diri melibas pesimisme beberapa pihak, termasuk saya sendiri kadang-kadang, dan meneruskan jalan yang saya sedang saya ambil.

Supaya terus percaya diri, saya juga memegang prinsip bahwa tidak semuanya dalam hidup saya harus sempurna. Maksudnya supaya tidak stress dalam mengejar kesempurnaan dalam segala hal, dan supaya saya juga tidak gampang down :) Saya juga masih menjalani kegiatan-kegiatan saya sebelumnya - seperti menjadi penyiar radio di Cosmopolitan FM dan kontributor tetap kolom bisnis di majalah Laiqa - supaya tidak hanya terpaku memikirkan satu hal, jadi menghindari kemungkinan stress karena titik berat hidup hanya di satu hal saja. Kalau sibuk terus, mau tidak mau pilihan yang ada hanya terus "PD Jaya" dan keep on moving kan?

Mengutip Sheryl Sandberg dalam bukunya "Lean In" : "It's not about having it all, it's just about trying to do the best I can with what I’ve got" -- dengan tambahan versi saya > "and having as much as fun as I can while doing it"

19

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul: Kenapa harus ngga PD?
Email: [email protected]
Twitter: @besinikel
IG: besinikel

Saya termasuk orang yang sangat sangat tidak percaya diri, lalu tidak mau pasang target terlalu tinggi. Saat kuliahpun rasaranya lulus saja sudah Alhamdulillah. Juga ngga ngoyo mau kerja dimana, dapet kerja aja Alhamdulillah. Kalau ada orang yang tidak punya target, itulah saya. Sampai seseorang 'menampar' saya via post saya di IG. Pertanyaannya simple "Kenapa ngga pede?". Pun saya bingung harus jawab apa. Dari situlah saya mulai mencari alasan "kenapa tidak percaya diri", seribu alasan tidak berhasil saya temukan. Lalu sampai pada pemikiran: kalau saya tidak percaya diri, bagaimana kelak mendidik anak saya?
Jeder, maka sejak saat itu, saya berani, tepatnya mencoba berani untuk menjadi percaya diri. Selain untuk saya, juga untuk anak saya, my 'mini me' :)

http://i324.photobucket.com/albums/k339/besinikel/IMG_25321_zps82450f3a.jpg

20

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

http://i1276.photobucket.com/albums/y470/ieph_na/1397192222025_zps5756a4dc.jpg

Judul Foto : Dia yang Membuat Aku (Lebih) Mandiri

Email : [email protected]
Twitter : @ieph_na
IG : @ieph_na
FB : Ivna Prawesti Ningtyas

Hidup berdua dengan anak saya sebagai pekerja perantauan di Jakarta sedangkan suami dan keluarga besar saya tinggal di Semarang, mau tak mau membuat saya lebih mandiri di kota besar ini. Sempat dibantu oleh ART yg bertugas menjaga anak saya selama saya bekerja, tapi hanya bertahan selama setahun karena alasan penyakit terpaksa memulangkan
ART tersebut, dan seperti problematika ibu2 lainnya susah mendapatkan pengganti ART tersebut.

Akhirnya alternatif untuk menitipkan anak saya di daycare menjadi pilihan utama. Untunglah, saya bisa menemukan daycare sekaligus preschool yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kantor.

Sebagai pengendara sepeda motor di jalanan ibukota yg lumayan ruwet ini, alat transportasi tadi juga sebagai tumpuan saya ketika saya berangkat kantor dan mengantarkan anak saya ke daycare karena membuat saya lebih efisien dalam hal waktu. Dan demi keselamatan kami berdua, saya pun mulai mencari alat2 keselamatan yg harus digunakan ketika membonceng balita seperti helm dan sabuk boncengan motor. Alhamdulillah perjalanan dari kontrakan di daerah Kemayoran menuju kantor di daerah Gambir dan daycare di daerah Cikini masih terhitung perjalanan yg tidak memakan waktu terlalu lama meskipun kemacetan Jakarta tetap harus kami hadapi.

Kesibukan bekerja di kantor kemudian berlanjut dengan kesibukan rumah tangga selepas pulang kantor seperti mencuci, menyeterika, dll lumayan menguras tenaga dan pikiran saya termasuk sedikit mencuri waktu kebersamaan bersama anak saya tetapi kala weekend tiba, waktu saya sepenuhnya untuk dia. Refreshing ke mall berdua ato cukup selfie berdua lumayan mengganti waktu saya yg hilang bersama anak saya.

Kemandirian saya juga terasah seiring seringnya kami melakukan perjalanan pulang kampung berdua. Naek pesawat ato kereta api hanya berdua mulai dari anak saya masih berumur sekitar 9 bulan hingga saat ini sudah berumur 2 tahun pernah kami lakukan. Meskipun hanya sebatas jarak Jakarta-Semarang atau sebaliknya tetapi lumayan banyak pengalaman yg kami berdua dapatkan, mulai dari perjalanan kereta api yg kurang menyenangkan karna anak saya sedang diare dan muntah2 hingga perjalanan yg amat sangat lancar karna anak saya hanya tidur sepanjang perjalanan. Saya menjadi lebih percaya diri melakukan perjalanan kemana saja meskipun hanya berdua karna kami telah melewati suka dan duka perjalanan bersama.

Ketika saya sedang merasa sangat lelah dengan rutinitas yg ada, cukup memandang wajah polos anak saya dan membayangkan nasib teman2 kerja saya yg juga terpisah dari keluarganya yang mungkin bekerja di tempat yg tidak memungkinkan mereka untuk membawa serta anak mereka, sudah dapat menghilangkan kegalauan saya karena berpisah dengan keluarga.

Hanya satu pinta saya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dimanapun nantinya saya ditempatkan untuk bekerja (karena pola mutasi di tempat kerja saya termasuk yg tidak dapat diduga), saya hanya mohon diberikan kekuatan dan kemampuan agar dapat membawa serta anak saya karena hanya anak yg dapat memberikan kita kekuatan tambahan dan kepercayaan serta keyakinan bahwa hidup ini memang yg terbaik untuk kita.

PS : I love you, Nizam Raqila Rakhshan

21

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul Foto: Young mama? Why not!
Twitter/Instagram: @adethtampubolon
Alamat Email: [email protected]

https://farm8.staticflickr.com/7012/13774889935_28d49992aa.jpg

Menurut saya, saya menikah di umur dimana saya belum sempat menikmati banyak hal di masa single saya. Saya menikah di umur 24 tahun. Selesai S1 lanjut S2, baru bekerja 2.5tahun, lalu saya melahirkan bidadari cantik, Agatha Hellena Limbong diumur 25 tahun. Saya tidak sempat menikmati travelling dengan teman-teman, jarang hangout, bahkan membelikan sesuatu yang bermerk sedikit utk ibu saya, saya belum sempat. Setelah menikah dan punya anak, saya memutuskan untuk berhenti bekerja karena Agatha tidak ada yang jaga. Beberapa minggu sampai sebulan masih ok, masuk bulan berikutnya mulai merasakan ingin kembali bekerja apalagi sayang sekolah tinggi-tinggi. Selama tidak bekerja ini, internet menjadi teman saya. Buruknya, saya jadi suka iri melihat postingan teman2 saya haha. Melihat di socmed, teman-teman seumuran masih bisa hangout & travelling sana sini, mereka bisa posting belanja barang2 uptodate, sementara saya harus pikir2 keuangan keluarga. Mending beli mainan/biaya imunisasi Agatha daripada saya harus beli tas keluaran terbaru. Walau dalam hati kecil pengen *tetep* hihi. Lainnya, ada perasaan sedih melihat perkembangan karier teman-teman saya yang semakin berkembang. Baiknya, saya bisa tau banyak informasi untuk Agatha. Sampai mama saya sampai pernah bilang "apa-apa liat internet, mama ini udah membesarkan 3 orang anak loh" hayo siapa yang senasib? hihi. Kehidupan memiliki anak cukup membuat kejutan dalam hidup saya dan suami, ternyata banyak sekali informasi mengenai tumbuh kembang bayi. Saya suka membaca banyak forum sampe bingung sendiri, misalkan sederhanannya mau beli stroller liat forum, mau beli bottle liat forum. Akhirnya bingung sendiri mau beli yang mana hahaha. Thanks to you, moms yang suka berbagi pengalaman di forum2 jadi bisa buat tambahan ilmu. Well, menjadi ibu rumah tangga atau ibu pekerja pastinya menjadi pilihan yang cukup berat bagi tiap ibu. Saya bersyukur masih bisa menyaksikan tumbuh kembang Agatha dan berada di dekatnya sampai usia 4 bulan ini, walaupun hati saya ingin bekerja. Saya juga sangat menghargai ibu bekerja yang masih harus tetap memompa asi untuk anak mereka di rumah. Jadi saya sangat percaya diri walaupun sudah mempunyai anak dan menjadi ibu rumah tangga. Sementara saya tidak bekerja dulu, ada baiknya saya kembali ke hobi saya yaitu menulis blog atau mungkin memulai bisnis online. Sepertinya akan sangat seru! yaa tetap sambil melihat perkembangan masa kini melalui postingan teman-teman saya haha *tetep*

Go, young mama! :)

22

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

https://lh3.googleusercontent.com/-EX9XhvYUXdU/U0fRFFi52iI/AAAAAAAABAY/4RbmA4ThjT8/w290-h510-no/stay+cool.jpg

STAY COOL, STAY CONFIDENT

Peace is the result of retraining your mind to process life as it is, rather than as you think it should be.” -Wayne W Dyer-

Saya sempat terpuruk saat tahu bahwa saya hamil lagi dan kehilangan kepercayaan diri sebagai ibu bahwa saya akan siap mengasuh dua balita dengan segala kerepotan yang akan ada. Apalagi saat itu Almira, anak pertama saya yang berusia 2 tahun sedang memasuki fase “terrible two” dengan tantrum yang cukup intens: menangis keras tanpa sebab yang jelas, dengan durasi bisa lebih dari satu jam. Emosi saya ikut naik turun, bahkan saya sering ikut menangis. Hingga suatu hari saya tak sengaja membaca retweet mas Reza Gunawan dari Cheri Huber yang menyebut “back to the breath”. Seperti mendapat insight, sejak itu saya coba praktekkan tiap kali emosi memuncak dan malah saya anggap sebagai latihan rileksasi. Pada kehamilan kedua saya juga tak lagi bisa mengikuti kelas hypnobirthing seperti kehamilan sebelumnya karena tak mungkin menitipkan Almira di rumah dengan orang lain pada saat tantrumnya mudah sekali muncul kapan saja. Akhirnya saya memutuskan untuk tak boleh tergantung pada kelas atau pelatih untuk belajar rileks, tenang dan fokus. Saya harus melatih diri saya sendiri untuk fokus pada napas saya kapan saja, bahkan saat Almira tantrum dan ketidaknyamanan kandungan sedang mencapai puncaknya.

Mungkin karena sudah terlatih untuk bisa fokus dan bernapas rileks kapan saja, maka saat kontraksi datang saya masih bisa mandi dan memandikan Almira, masih tenang untuk mengudap kurma sebagai tambahan tenaga, minum air putih dan cairan isotonik yang cukup. Kemajuan persalinan saya juga cukup bagus dengan durasi 3 jam sejak kontraksi pertama hingga melahirkan bayi dan plasenta. Satu jam sebelum melahirkan dokter kandungan kaget karena posisi janin saya ternyata SUNGSANG dengan kaki berada di bawah padahal pemeriksaan terakhir seminggu sebelumnya kepala bayi saya sudah masuk panggul. Untungnya karena dokter memerkirakan ukuran janin saya tak terlalu besar jadi beliau optimis masih bisa lahir normal dengan proses spontan. Saya pun kaget karena tak sedikit pun pernah terbersit mengenai kemungkinan melahirkan bayi sungsang sehingga sama sekali belum punya referensi. Tapi karena saat itu sudah pecah ketuban dan pembukaan hampir lengkap, tak mungkin saya mendadak googling. Dengan tetap berfokus pada napas agar tetap tenang saya berkata pada janin saya, “Bantu bunda ya Nak. Kita mohon pertolongan pada Allah.” Sampai akhirnya pembukaan lengkap dan naluri saya merasa bahwa saya perlu mengejan. Dokter pun membantu mengeluarkan bayi saya mulai dari kaki kanan, diikuti kaki kiri, lalu tangan kanan terlebih dahulu sebelum tangan kiri, dan yang terakhir baru pundak dan kepala.

Sungguh pengalaman melahirkan bayi sungsang makin mengasah kepercayaan diri saya sebagai ibu, bahwa dengan kekuatan dari Allah saya mampu mengemban amanah untuk mengasuh anak-anak dalam kondisi bagaimana pun. Ketenangan juga menjadikan saya tetap rasional dalam pemberian obat di kala mereka sakit.

Belakangan saya juga belajar tak hanya mengasah ketenangan melalui pengendalian napas tetapi juga berlatih untuk hidup dengan sadar (mindful). Sadar yang saya maksud adalah hadir sepenuhnya di masa kini, di sini, dalam detik ini, sekarang, terutama ketika sedang berada bersama anak-anak. Latihan seperti ini mampu menjadikan stress yang hadapi sehari-hari sebagai sesuatu yang saya anggap wajar apa adanya. Ketika kemarahan datang, saya sadari betul kedatangannya lalu saya peluk kemarahan itu dengan kasih. Latihan mindfulness adalah proses belajar saya seumur hidup dan menjadi salah satu kunci kepercayaan diri saya dalam menjalani peran sebagai istri, ibu, sekaligus pekerja freelance di rumah dan pemilik toko online.

FB: Adhya Utami Larasati Pramono
Email: [email protected]

23

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Dear Mods, mau nanya boleh post foto lebih dari 1 kah? Gimana kalau posting 2 macam foto dalam 1 frame? Apakah diperbolehkan? Mohon penjelasannya. Thank youuu!

24

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

Judul Foto : Seorang Putri yang Sempurna dan Istimewa
Twitter : @ceuety
Facebook : Resty Puji Hartanti
Email : [email protected]

https://farm8.staticflickr.com/7215/13838807803_2d0f59595d_n.jpg

Judul : Seorang Putri yg Sempurna dan Istimewa
Anindya Mazaya Putri Prasetio, itulah sebuah nama terindah yg saya dan suami sematkan pada putri kecil kami. Seorang anak perempuan yang Alhamdulillah sempurna fisik dan semoga sempurna juga hatinya, serta anak yang sangat istimewa hadir di tengah kehidupan kami. Kami memanggilnya nindy. Di awal kehamilan, dua kali saya diopname karena didiagnosis hyperemesis gravidarum. Saya selalu mual, muntah, sampai tidak ada satupun makanan yang bisa masuk. Bukan saja mual dan muntah setiap hari, sampai umur kehamilan 5 bulan, saya selalu meludah dimanapun, kapan pun, sampai saya selalu membawa – maaf – gelas yang dilapisi oleh plastik untuk membuang air liur saya. Tatapan kasihan sampai sinis pun sering saya terima, baik dari lingkungan di kantor, rumah, bahkan teman-teman dekat saya sendiri. Katanya saya belum siap untuk menjadi ibu, katanya saya terlalu manja karena kehamilan yang merepotkan seluruh keluarga sampai dianggap menolak kehadiran bayi di rahim saya. Jadinya rasa percaya diri saya berada di titik yang sangaaatttttt rendah, setiap hari saya hanya bisa terus berdoa agar anak yang saya kandung dilahirkan dengan selamat, dan saya dapat melahirkan dengan selamat. Itu saja.
Alhamdulillah hari senin, tgl. 03 Desember 2012, tepat jam 21.00 WIB lahirlah seorang putri cantik itu. Saya berhasil melahirkan secara normal, dan melaksanakan IMD selama 1 jam. Kekuatan saat melahirkan normallah yang menghapus keraguan bahwa saya bisa, bahwa saya yakin dan percaya diri melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak yakin saya lakukan. Entah kekuatan dari mana, sejak saat itu saya bertekad untuk memberi yang terbaik untuk anak saya. Mungkin itu juga yang dialami mama-mama lain diluar sana. Saya harus menjadi ibu yang kuat dan percaya diri di depan nindy. Memang saya sudah mencampur ASI dengan formula sebelum nindy berusia 1 tahun, saya pun terkadang memberi makanan instan, kerupuk, cokelat, dan jajanan anak-anak lainnya, juga membiarkan nindy main kotor-kotoran, lari-lari, dll. Tapi saya yakin bahwa inilah cara saya membesarkan dan mendidik anak saya, saya yang tahu yang terbaik untuknya, dan saya sangat percaya diri melakukannya. Waktu masih berjalan, nindy masih berumur 16 bulan. Banyak hal lain diluar sana yang harus saya dan suami perkenalkan, bahwa dunia tidak senyaman di rahim ibunya, pun tidak perlu takut untuk menghadapinya.

bundanya si chubby anindya

25

Topic: [contest - 2014] TUM Modern Mama 2014

http://Firdha_zpsa7279ec1.jpg.html

Judul Foto : I am a mama and I am confident smile
Email : [email protected]
Twitter/IG : @nurafirdha
Facebook : Firdha Nurafidah

Saat hamil 6 bulan, aku memutuskan tidak bekerja dahulu at least sampai aku selesai melahirkan. Kebetulan saat itu kontrak kerja ku dengan kampus dimana aku mendapatkan beasiswa untuk studi Magister Manajemen sudah selesai.
Setelah melahirkan putera pertamaku, aku sangat menikmati peranku sebagai ibu dan pede mengurusnya seorang diri tanpa bantuan baby sitter. Aku mengandalkan instingku sebagai seorang ibu sebanyak 80%, 10 persen aku berikan pada dokter anak, dan 10 persen sisanya aku percayakan pada internet, hehehe.
Tidak terasa sepuluh bulan berlalu dan aku mendapatkan telepon untuk mengikuti assessment di Perusahaan FMCG yang sejak dahulu aku cita-citakan sebagai tempatku bekerja. Dahulu aku merasa kesulitan mendapatkannya, lalu setelah memiliki putera aku begitu mudahnya dipanggil bahkan tanpa apply karena direkomendasikan oleh kampusku. Ah, anak ku memang membawa berkah.

Saat anak ku berusia 11 bulan akhirnya aku kembali lagi bekerja. Berat rasanya beradaptasi kembali ke lingkungan kerja dengan bayangan malaikat kecil yang selalu setia menantiku di rumah. Terlebih aku termasuk dalam geng management trainee yang notabene isinya anak-anak fresh graduate semua. Jadilah aku yang paling tua sendiri karena satu-satunya yang sudah menikah dan punya anak.
Pada awalnya aku merasa kesulitan beradaptasi karena dianggap 'emak-emak' oleh rekan kerja ku, lalu aku diskusikan dengan suami di rumah. Berkat dukungannya yang bilang bahwa aku pasti bisa melewati semua proses adaptasi ini dan aku bisa mendapatkan kembali posisi ku dalam pekerjaan aku dapat melalui semuanya dengan lebih menyenangkan.
Aku semakin percaya diri menyatakan bahwa aku seorang ibu dari seorang anak laki-laki yang lucu dan selalu ngangenin yang fotonya selalu menghiasi screen laptop ku.

Aku pun tak segan untuk sharing dan berbagi ilmu soal pernikahan atau relationship kepada teman-teman fresh graduater ku ini. Mereka antusias sekali jika mendengarkan aku cerita soal ngurus anak, hihi, yang paling heboh sih kalo aku cerita soal proses melahirkan normal yang aku alami, hehehe...

Justru kepercayaan diriku semakin muncul saat semua orang tahu aku seorang mama dan sampai saat ini aku masih memberikan ASI untuk anak ku.

Pada satu kesempatan, kami diikiutkan dalam presentation skill training, dan disana kami diminta untuk membawakan topik presentasi yang akan disampaikan kepada sesama peserta. Tidak ragu lagi, aku membawakan topik tentang menyusui yang mendapat sambutan meriah dari semua peserta karena besarnya keingintahuan mereka dan diantara mereka hanya aku yang seorang mama. Alhasil, penampilan ku dalam presentasi tersebut behasil mendapatkan gelar sebagai best 3 presenter dari total 18 peserta yang presentasi smile

Ah, senangnya..

Dan mulai hari itu, aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa menjadi seorang mama adalah kekuatan yang aku miliki untuk terus menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri ku.