1

Topic: Mekanisme sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh Ibu merupakan alat pertahanan yang lengkap dan terus menerus berkembang. Memiliki fungsi utama yang penting untuk melindungi tubuh ibu dari serangan mikro organisme pembawa penyakit seperti bakteri, jamur, protozoa, virus dan sejumlah penyebab lain yang selalu mengancam kesehatan tubuh.
Secara umum, mekanisme sistem kekebalan tubuh dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Mekanik
2. Kimia
3. Biologis
4. Imunologi

Sistem ini mampu membedakan subtansi yang berasal dari dalam tubuh Ibu dan yang asing / dari luar tubuh. Subtansi asing memiliki molekul yang disebut antigen pada permukaanya. Antigen dapat dikenal oleh sistem kekebalan ibu untuk diserang.

Semua komponen sistem kekebalan tubuh ibu didapat sejak lahir, tapi hanya beberapa saja yang dikembangkan tubuh. Oleh karena itu bayi lebih mudah terserang infeksi selama beberapa tahun pertamanya, maka bayi ibu membutuhkan pengukuran spesial untuk mendukung dan melindunginya

Kematangan sistem kekebalan tubuh membutuhkan kontak dengan subtansi yang asing bagi tubuh (anti gen). Dalam rahim sistem kekebalan tubuh jarang bertemu dengan antigen oleh karena itu sistem ini akan berkembang setelah kelahiran.

Pada saat kelahiran, buah hati ibu berpindah dari lingkungan steril ke non steril. Di lingkungan non steril ini kulit, selaput lendir dan lumen usus menjadi populasi bakteri. Awal kontaknya terjadi dari usus ibu, mikrobiota di vagina ibu, putting susu dan kulit.

Bakteri ini merubah bentuk dasar mikrobiota di usus buah hati ibu yang baru dilahirkan dan memainkan peran penting dalam pengembangan sistem kekebalan tubuh bayi.

Organ-organ sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh ibu terdiri dari berbagai jenis organ dan sel dengan spesialiasasi khusus, didistribusikan ke seluruh tubuh, bekerja sama dalam perannya masing-masing untuk pertahanan tubuh.

Kelenjar getah bening dan pembuluh limfa bersama menuju saluran peredaran khusus mengangkut getah bening, yaitu cairan transparan yang berisi sel darah putih bernama limposit. Fungsi ini tampak seperti stasiun dimana sel sistem kekebalan dapat direproduksi saat dibutuhkan untuk melawan perantara penyakit dari luar tubuh.

Limpa kecil, pada bagian atas kanan dari perut adalah tempat pengumpulan lainnya, dimana sel getah bening mengangkut organisme asing yang dibawa oleh sistem getah bening. Jaringan getah bening dapat ditemukan di bagian lain pada tubuh ibu, seperti di sumsum tulang, timus, amandel dan usus buntu.

Sel kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh ibu beraksi melalui sel khusus yaitu limposit dan fagosit. Mereka mampu mengenali perantara penyebab penyakit lalu menyerangnya. Terdapat dua jenis limposit yaitu B-Limposit yang dikembangkan di sumsum tulang dan T-Limposit yang dimatangkan di timus.

Sel B adalah sel yang dimatangkan oleh proses penciptaan sumsum tulang dan bekerja melalui hasil dari molekul kimia yang kemudian dikenal dengan antibodi. Antibodi ini mencoba untuk mengaitkan dirinya dengan antigen, dimana sel B akan mencoba mencari dan memusnahkannya lalu menandainya untuk dihancurkan melalui proses kimia.

Sel T berbeda dengan Sel B, karena ia diciptakan sebagai sel yang belum matang dan dikirim ke timus. Di timus Sel T diprogram untuk mengenali antigen secara spesifik. Perbedaan lainnya Sel T ini membunuh sel yang ia kenal dengan serangan langsung. Ia akan memulainya dengan mengaitkan dirinya ke sel yang dituju lalu menyuntikkan zat kimia.

Terdapat dua jenis Sel T yaitu regulator, mampu menyusun sistem kekebalan tubuh dengan mengkoordinasi beberapa jenis sel dimana setiap sel memiliki tugas khusus. Kedua adalah Cytotoxic , mampu berperan sebagai pembunuh sel dengan menyerang dan menghancurkan sel yang menginfeksi tubuh ibu.

Sel B dapat secara bebas beredar dalam aliran darah, namun ia tidak bisa masuk ke jaringan hidup. Sebaliknya Sel T dapat bergerak bebas ke seluruh bagian tubuh ibu. Sel T dapat juga mendampingi Sel B melalui reaksi berantai yang mengubah bentuk Sel B menjadi sel plasma.

Plasma sel ini kemudian mulai memproduksi Sel B hingga jumlahnya terus bertambah banyak. Sel T lainnya bertugas untuk memonitor produksi Sel B dan menghentikannya tatkala infeksi telah benar-benar dihancurkan.

Limposit B adalah bagian dari kekebalan tubuh humoral, sedangkan limposit T adalah bagian dari kekebalan tubuh mediated. Penengah ini diambil dari fungsinya yang mengatur dan mengkoordinasikan keseluruhan sel kekebalan tubuh.

Sel kekebalan mediasi ini diperantarai oleh Sel T dan secara langsung menghancurkan target berupa sel.
Sel kekebalan humoral diperantarai oleh antibodi yang diproduksi oleh Sel B.

source http://www.aksisadaralergi.org

2

Topic: Mekanisme sistem kekebalan tubuh

saya kira sistem kekebalan tubuh cuma berhubungan dengan biologi aja.