Topic: Financial Planner
mommalika, kenapa ga pakai financial planner yang independent aja? jadi ga tergantung sama merk tertentu?
soalnya agak gemes juga liatnya investasi hari gini masih pake unitlink... :p
mommalika, kenapa ga pakai financial planner yang independent aja? jadi ga tergantung sama merk tertentu?
soalnya agak gemes juga liatnya investasi hari gini masih pake unitlink... :p
Meara, kebetulan aku udah jadi nasabah pru mau 6 tahun dan udah punya 4 polis, malah skrng tambah 1 lagi, jadi udah maleslah mau nutup n pindah ke tempat lain. Selain sayang dng uang yg udah kita tabung, kata agentku hasilnya juga nggak beda jauh. Apalagi kalau main investasinya ditempat yang sama. Ada beberapa alesan sih dulu milih pru :
1. Dulu tergiur banget cuma bayar 1, tapi yg aku dapet 2, maksudnya cuma bayar 500rb maka kita akan dapat asuransi dan hasil investasi. Walaupun nanti misalnya asuransinya tidak terpakai, kita juga gak ngerasa rugi karena uang hasil investasi yang didapat juga melebihi nilai kalau kita nabung biasa. Jadi misalnya perbulan nabung 500rb/perbulan, maka setelah 10 tahun yang kita dapat adalah 60jt plus hasil investasi. Jadi kalau asuransi gak kepakai ya kita gak ngerasa ada uang hilang, karena uang yg didapat adalah (60jt ++). Sedangkan kalau asuransinya terpisah, kalau kita tidak claim pasti uang kita hilang. Kalau misalnya kita mau dapat uang pertanggungan yg besar, tentu aja kita harus bayar preminya lebih besar, wah sayang banget kalau uang itu hilang gitu aja. Kalau di pru kan kalau kita bayarnya besar, pasti uang pertanggungan juga besar, dan otomatis hasil investasi juga besar… selain itu kalo di pru syariah yg baru aja aku buat untuk suami, kalau misalnya kita tidk melakukan claim kita akan dapat tambahan surplus sharing diluar hasil investasi, jadi kita merasa uang asuransi kita nggak total hilang.
2. Trus di pru juga ada fasilitas link term, jadi kita bisa menentukan mau berapa tahun kita di cover asuransi, misanya kita minta di cover sampai usia 65 tahun, nanti bisa diperpanjang sampai usia 75 tahun atau sampai 99 tahun, tp kyknya kecil kemungkinan deh kalau kita bisa hidup sampai usia 99 tahun…
3. Gak mau ribet, bisa jadi 1 account pembayaran, dan ada yg ngurusin. Kalau ada apa2 tinggal telpon agent, n dia yg akan ngurusin semuanya, dari claim, sampai pembahasan neraca keuangan tahunan kita, dan gratis selama kita jadi nasabah dia.
4. Intinya sih investasi dimana aja semua bagus apalagi kalau kita komit ngelaksanainnya.. sehingga tujuan keuangan keluarga kita seperti biaya sekolah anak, biaya ibadah, persiapan pension tercapai sesuai dengan perhitungan2 yg telah dilakukan sebelumnya. Yang gak bagus kan kalau udah tau harus melakukan apa, tapi nggak melakukan apa2..
Sorry ya kepanjangan nulisnya...
aQeela, setelah aku liat2 lagi, ternyata kalo di Pru malah kita gak mesti bayar premi asuransi lagi loh mba, karena gini , misalnya tiap bulan kita nabung 500rb rupiah, maka kita akan dapat asuransi plus investasi, berarti total setahun kita nabung 6jt.. Selama 10 tahun maka kita akan dapat hasil 60jt + XXX ya kira2 misalnya ditahun ke-10 kita akan dapat 75jt.. Berarti kita memang cuma nabung aja 500rb, tp dpt hadiah asuransi, ditahun ke-11 kita gak nabung juga gpp, kita tetep dpt asransi dan uang kita tetep bertambah, tapi selama kita masih bisa nabung dan tujuan keuangan keluarga kita belum tercapai, ya ngapain juga kan berenti nabung...
Terus setelah aku bandingkan laporan investasi bulanan Pru dengan ilustrasi investasi yg dibuat 5 tahun lalu, memang keliatan rugi kalau kita pakai unit link dibawah 5 tahun, karena memang unit link lebih cocok untuk jangka panjang, tapi setelah 5 tahun ke atas baru deh mulai keliatan, malah investasi yang punya anakku, walaupun baru nabung 4.5 tahun, hasil invest yg didapat di bulan Mei ini sudah sama dengan hasil ilustrasi bulan November ditahun ke 5... plus udah dapet asuransi juga..
tahun 1 dan ke 2 kan klo ga salah ga ada yg di investasikan y? itu uangnya kemana mba?
truz yg di tahun ke 10 dijanjikan dapet 60jt + xxx itu udah pasti? maksudku ada jaminannya?
Hime,, Maaf banget nih ya kalau jawabannya agak panjang, karena saling berhubungan jadi nggak bisa disingkat jawabnya..
Pertama-tama kita juga harus tau tujuan investasi kita, untuk jangka pendek, menengah atau panjang.. Kalau untuk jangka pendek (misalnya periode dibawah 5 tahun) unit link sangat tidak disarankan, karena memang untuk 5 tahun pertama, hasil investasi yg kita dapat benar2 rendah banget, karena dana kita akan habis untuk bayar komisi agent, admistrasi dan biaya asuransi.. tapi kembali ke tujuan investasi kita tadi, misalnya untuk biaya kuliah atau pensiun, gak mungkin kan kita cuma mau nabung 5 tahun tapi harus dapet hasil investasi 1M.. Kecuali memang uangnya banyak banget..Jadi memang selama 5 tahun aku sih tutup mata aja, tapi yang pasti namanya investasi kurvanya selalu naik ke atas. Sebenarnya analogi investasi itu sama dengan emas. Misalnya :
tahun 2000 harga emas 1 gram 100rb
tahun 2010 ternyata 1 gr emas sudah menjadii 400rb.
maka kalau kita beli emas 100 gr ditahun 2000, maka harga emas kita (100gr * 100rb = 10,000,000)
jika emas itu kita simpan sampai tahun 2000, maka harga emas kita akan menjadi (100 * 400rb = 40,000,000).
jadi keuntungan yg kita dapat kurang lebih 30,000,000..
begitu juga dgn unit link, harganya akan terus naik tiap tahun, walaupun terjadi gonjang ganjing, tetep aja kurvanya akan terus naik. aku inget banget waktu baru buka Pru tahun 2006 harga unit itu masih Rp 4000, sekarang harga 1 unit sudah Rp 11.000, jadi selama 5 tahun ini sudah naik 3 kali lipat, walaupun nabungnya tetap Rp 500 rb perbulan..
kembali lagi Ke Pru, memang selama awal tahun 1 - 5, uang kita kok gak berkembang ya, tapi jangan khawatir, krn selama kita invest di Pru, maka otomatis Pru akan memberikan perlindungn kepada nasabahnya, jadi jika terjadi musibah terhadap tertanggung, maka Prudential akan memberikan UP kepada keluarga tertanggung.
misalnya lagi :
A nabung 500rb, trus jika A meninggal atau cacat tetap total maka A akan mendapat uang pertanggungan jiwa sebessar Rp 145,000,000.
Misalnya lagi ditahun ke dua A meninggal, maka kalau dihitung2 harusnya A akan mendapatkan uang invetasi sebesar (500rb * 12 bulan * 2 tahun = Rp 12.000.000 + XXX hasil investasi) tapi ternyata hasil investasi yang didapat A cuma Rp. 4.000.000. Rugi dong... Iya rugi banget!. tapi karena A sudah otomatis ikutan asuransi jiwa, maka A akan mendapat uang santunan lagi sebesar (40% * Rp145.000.000 = Rp. 58.000.000). Berarti total A akan mendapat (Rp 58.000.000 + Rp 4.000.000 = Rp 62.000.000). padahal A baru nabung Rp 12.000.000 saja.. Jadi keluarga yg ditinggalkan akan memiliki dana cadangan untuk melanjutkan kehidupannya.
O iya kenapa asuransi jiwa yg di dapat baru 40% saja, krn A masih 2 tahun keikutsertaannya, kalau A sudah menabung di pru pas atau lebih dari 5 tahun, maka A akan dapat asuransi Jiwa total 145.000.000. dan memang asuransi jiwa biasanya baru tercover penuh setelah 5 tahun keikutsertaan..
Trus pertanyaan kedua apakah ada jaminan di tahun ke 10 akan dapat 60jt + XXX? Itu tidak ada yg bisa menjamin mba, sampai Manager Investasi sehandal apapun, dia tidak akan tau apa yg akan terjadi dengan invetasi 10 tahun mendatang, bahkan untuk besok harinya. Sudah banyak kan kejadian tiba-tiba saham A jatuh, saham B jatuh.. Apalagi kalau semua investor main investasinya di tempat yang sama. Misalnya Pru main saham Telkom, trus perusahaan X juga main saham di Telkom, jika misalnya saham Telkom lagi jatuh, yg jatuh bukan cuma unit link nya Pru aja, perusahann X juga hasilnya akan jatuh juga. Makanya Prudential tidak hanya main di satu saham saja. jadi untuk Nasabah yang mengambil instrument equity, Pru tidak cuma beli saham Telkom saja, mungkin beli saham B, C, D atau ada sedikit obligasi... makanya misalnya saham Telkom lagi jatuh, ya harga unit Pru tidak jatoh2 banget, krn dia msh menaruh saham di tempat lain.
Terakhir, Pru tidak pernah memberi jaminan kepada nasabahnya di tahun ke 10 akan dapat hasil invest sebesar RP 60.000.000 + XXX, tp Pru hanya memberikan ilustrasi atau gambaran kira2 nih 10 tahun lagi investasi yg kita dapat adaalah XYZ dengan asumsi tingakat hasil investasinya paling tinggi cuma 15 %. seperti kembali ke postingan aku sebelumnya, Investasi punya anakku aja yang masih 4.5 tahun sudah sama dengan hasil investasi ditahun ke lima di bulan November, berarti keuntungan hasil investasi anakku lebih dr 15% kan, padahal 5 tahun aja juga belum..?
semoga gak puyeng ya mba bacanya...
mommalika, pertanggungan asuransi jiwa sebesar 145juta itu kecil banget loh. harga mobil aja lebih dari itu.
misalnya A nabung 500rb itu maksudnya 500ribu per bulan?
kalau ikut asuransi jiwa termlife dengan 3-4 juta pertahun bisa dpt uang pertanggungan sampai 1 milyar atau lebih.
dengan cuma 145 juta, pihak yang mendapat uang pertanggungan gimana mau melanjutkan hidupnya atau biayain anak2 sekolah? hari ini aja segitu kecil gimana beberapa tahun ke depan? nilainya kan makin kecil
jadi pengen ikutan nih... masih ngebahas UL ya..
Saya juga sempet ikutan UL,lalu saya tutup bbrp bulan yang lalu. Kenapa saya tutup, karena menurut saya terlalu mahal dan kurang sesuai dengan kebutuhan saya. Cerita lengkap tentang UL saya tulis di sini.
meara saya setuju dengan kamu. UP 145 jt itu kecil sekali... UP dari UL emang sering kali terlalu kecil.. mungkin karena itu produk investasi dan asuransi sekaligus ya, jadi poin proteksi nya kurang maksimal.. cmiiww ya :)
mommalika beneer....keuntungan UL adalah ga ribet. simple dan mudah untuk berinvestasi dan proteksi. cuman, dalam urusan invest n proteksi, maupun untuk pendidikan anak yang lebih penting buat saya adalah dana yang CUKUP saat diperlukan.
selain itu, untuk saya mah UL rada mahal ya..karena ada jumlah rupiah yang hangus selama bbrp tahun..kalau itu diinvestasikan sendiri kan lumayan nambah-nambah ;). walaupun hanya 2 tahun dari 10 tahun, misalnya.. tetap aja itu uang euyyy...
selain itu, setiap kali top up (termasuk yg monthly top up) itu ada biaya sebesar 3-5% dari jumlah yang diinvestasikan. padahal kalo beli RD langsung biaya pembeliannya jauh lebih rendah.. bahkan ada yg 0%. Oya UL jg berinvestasi dgn sistem mirip RD, yaitu uang investor dikelola Manajemen Investasi/MI sehingga memiliki tingkat resiko juga..
tapi saya juga yakin, bahwa UL cocok untuk bbrp orang.. cuman bukan buat saya :)
Meara n Lilme.. O iya maap banget itu td dapet UP 145jt untuk pria usia 29 tahun, perokok dan sudah termasuk riders :
-sakit kritis,
-UP meninggal/cacat krn kecelakaan,
-santunan rawat inap rumah sakit termasuk ICU dan pembedahan dari tipe 1 sampai 4
-ditabungin kalau tiap tahun sebesar premi pertahun kalau terkena sakit kritis
-uang tunai hasil investasi
-surplus sharing (untuk pru syariah)
tambahan, sebetulnya di pru juga bisa kok kalau kita cuma mau ambil UP meninggal aja tanpa riders, ilustrasi kyk gini :
perempuan, usia 26, non smoker.
nabung perbulan 300rb, berarti setahun 3.6jt
dengan dia cuma bayar selama 11 tahun (3.6jt * 11thn = 39.6jt) dan dicover sampai usia 65 tahun, maka akan dia dapat :
UP meninggal : 635jt
hasil invest : 431 jt
surplus sharing : XXX (ini cuma ada di Pru syariah, kl Pru konvensional gak ada)
Total sekitar 1 M + XXX
Lumayan kan, cuma bayar 11 tahun tp bisa mengcover sampai usia 65 tahun.. nanti kalau ternyata usia 65 masih hidup ya tinggal dilanjutin aja nabungnya, gak pake underwriting segala.. kalau misalnya ortu meninggal usia 65 dan ternyata si anak udah mapan ya syukur banget, malah kita bisa ninggalin warisan tambahan buat dia dan cucu, kan gak tau juga nasib orang besok gmn..
Nah skrn skrng sih tinggal pilih aja, mau cuma dapet UP meninggal aja atau sekalian riders?
Mengenai Top Up di Pru paling strateginya gak top up tiap bulan karena memang ada biayanya. Biaya itu ada ketika kita top up, tapi ketika kita akan menarik uang tunai, kita sudah tidak dibebankan biaya lagi, selain itu harga jual unit = harga beli unit, jadi tidak kayak emas harga beli emas pasti lebih tinggi dibanding harga jual emas (selalu ada selisih), dan nasabah bisa memantau dana mereka setiap saat, krn kebetulan setiap nasabah mendapat fasilits Pru access...
Yang pasti semua produk ada + - nya, kembali kenyamanan masing2 orang..
aku juga punya dua produk UL, ikutnya uda lama, 7 tahunan. Sekarang lagi mikir2 ulang karena return-nya lambat sekali. Mau nutup UL kayaknya kok sayang karena uda lama dan uda lewat masa pembayaran premi (kalo gak salah, lewat 5 th dana uda 100% untuk investasi ya). Rencananya, aku mau tarik sebagian dana UL untuk beli RD. Jadi manfaat asuransi-nya aku masih bisa dapat. Mohon "pencerahan-nya" donk .. mamas ... ada yang punya pengalaman sama gak ya ... atau lebih baik sekalian aku tutup UL-nya dan beli produk murni insurance plus RD ?
eva linda , mau info aja, yang jualan unik link itu ada bayak, ada Prudential, Alianz, Manulfe (iya gak sih) gak paham soalnya, jadi tiap2 perusahaan punya kebijakan masing2..
Kalau di Prudential, semisal kita mau ganti manfaat itu sangat bisa. Misalnya sekarang manfaat asuransi saya selain dapat manfaat UP meninggal saya juga dapat tambahan riders seperti sakit kritis, kecelakaan dan lainnya, nah pas dilihat2 kok kyknya ridersnya belom penting deh, ya udah ridersnya langsung diilangin aja jadi cuma dapet UP meninggal aja, itu bisa dilakukan di Pru, begitu juga jangka waktu perlindungan, tadinya kan perlindungan kematian sampai 99 tahun, nah ini mau diganti sampai 55 atau 65 tahun aja, itu juga bisa, otomatis iuaran asuransinya jd lebih kecil (misalnya dari 750rb turun jadi 500rb), nah ini terserah nasabah mau iurannya jadi 500rb tiap bulan atau tetep aja 750rb tapi kelebihannya secara otomatis akan langsung masuk ke hasil investasi kita dan otomatis hasil invest kita jadi bertambah lagi..
Ujung-ujungnya kembali lagi sih ke masing2 individu tujuan beli asuransinya buat apa?
lilme, thanks infonya
mommalika, salah satu UL yang aku punya emang Prudential sih ... thanks for info
eva linda
Kalo aku sih akhirnya memutuskan untuk nutup 2 UL yg aku punya. Ikut asuransi jiwa murni (yg hangus kl gak ada claim), invest di emas dan RD. Tetapi balik lagi, keputusan itu semua ada ditangan mamas2 :) You'll know what's best 4 u :D
eva linda
iyya, sama ky aqeela aq jg nutup UL yang aq punya, krn emg tidak sesuai dgn tujuan keuangan aq. krn dgn BTID hasil yg kita dapet lebih optimal, UP lebih besar, premi lebih sedikit, dan investasi jg lgsg bisa mulai dari hari pertama kita setor uang alias tidak hangus untuk biaya biaya, dgn risk yg sama antara investasi di UL dan RD tentunya aq milih yg memberi return lebih besar... akhirnya aq ikut asuransi jiwa term life dan invest di RD (riset dl, jd tidak cm ikut2an), maupun t4 lain.
menurut aq ketahuilah dan kenalilah benar2 apapun produknya. riset sendiri jd lebih mantep, tidak asal ngikut pendapat orang :)
ur money ur responsibility :)
btw..inikan OOT ya... duh maaf bu mods....
lilme, aQeela, hime ... thanks ya ..
aku memang uda lama nimbang nimbang, sembari baca-baca sana sini. Setelah review2 lagi, menghitung-hitung kebutuhan masa depan; memang banyak alasan kuat buat nutup UL. Sekarang lagi menyimak thread sebelah yang ngebahas asuransi murni .... tfs mamas ..
Moms di bandung, ada yang tertarik ikutan trainig Basic Financial Planning dari IARFC ga? Kebetulan ada jadwalnya di bandung untuk bulan Juli ini..
Aku tertarik karena pengen belajar bikin plan sendiri, kayaknya mah lebih hemat sekaligus dapet ilmu finplan ;). Lagipula biayanya jauh lebih murah daripada training yg sama di Jakarta.
Biayanya 2,5 jt rupiah untuk 4 x sabtu pertemuan. Kalo yang diadain di jakarta biasanya sekitar 4,5 jt. Udah gitu, waktu aku daftar dibilangin bahwa jika ada 5 orang yang daftar bareng, dapet diskon jadi 10 jt berempat (@2 jt) lumayan banget kan ;)?
Ini bukan iklan ya... gw cuman cari temen, kali aja bisa dapet yg diskon itu kalo borongan heuheu.. info lainnya di sini
lilme,
serius 2,5jt? setau aku IARFC rada mahal sekitar 4jt-an. makanya lg ngecengin (nabung-red) buat ikutan QMPC yg lebih murah.. kalo 2,5jt mah pingiiin..
Riri iya 2,5 jt.. mangkanya aku juga ngiler heuheuu.. sayang jadwalnya belum pasti, tadinya setiap sabtu mulai 2 juli tapi karena pendaftarnya belum memenuhi kuota jadi diundur. Kata mbak Kannya nya mah bakal diadain mulai 23 juli kalo pendaftar udah memenuhi kuota..
yuuuk ikutan ;) *nyari temen
Gw pikir si planner cuma cek keuangan gw sehat / ga, cek asuransi dan produk investasi gw udah bener ato belom. Itu yg tadinya bikin gw agak berat pake finplan krn ngerasa bisa. Eh bgitu mantap dengan rencana nambah anak dan ambil master jadi panik sndiri mengingat bukan biaya skolah 2 anak lg yg kami siapkan, tapi biaya skola emak - bapaknya. Hhm...akhirnya gw putusin pake finplan dr QM
Alhamdulillah it seems I made a right decision. Gw tau harus punya bbrp produk investasi lagi tapi gw ga sanggup baca sana sini ttg produk A B C, apalagi none of us punya background ekonomi, jadi bener2 belajar dr awal. Dulu nentuin 2 produk RD yg gw punya sekarang aja pelajarinnya lama. Kalo sama planner dia punya data riset mana produk yg well performed.
Trus gw pengen banget punya macam franchise gituuu, tp ga kebayang gimana caranya. Pokoknya pengen uang gw aktif padahal gw ga bakat bisnis. Si planner kasi bbrp alternatif hasil riset ttg bisnis. Bisa juga kita tertarik suatu bisnis dan meminta pihak ketiga yg presentasi bisnis itu, nanti si planner mempelajari, beneran bagus ato ga.
oia, tadinya gw pengen ikutan yg sertifikasi, tapi di websitenya gw liat ada level 1, level 2. Kayanya gw bakal penasaran klo cuma iku satu level, takutnya ada bbrp level yg klo diitung2 ikut smua sama dgn hire finplan setaun.
Hi Mommies,
Saya juga denger tentang Financial Planning thn 2008, semenjak denger Ligwina di Hard Rock FM. Trus di tahun yg sama, saya ikutan QM Financial Training dan asli GAK NYESEL! Hehehe bukan promosi atau apa ya, tapi memang bener gak nyesel. Sekarang saya bisa bikin plan sendiri, menghitung dana pensiun, dana pendidikan anak, dll. Hehehehe
Saran saya sih untuk ibu2 atau bapak2 yg doyan numbers/hitungan, ikutan deh... Trus rajin2 baca majalah INVESTOR yg terbit bulanan. Disitu suka ada peringkat2 Reksadana berdasarkan jenisnya (RD Saham Terbaik, RD Campuran Terbaik, dll). Jadi setelah ikutan trainingnya + tau produk yg bagus dari majalah INVESTOR, bisa bikin plan & memutuskan produk yg tepat sendiri :)
Yah, Sepi banget threadnya. Sayang, padahal bisa saling share niy. Kapan lagi yah ada pelatian training basic financial planner. wkatu itu sempet nanya ke QM, katanya bisa aja di bandung pelatiannya, tapi saya harus siap jadi panitia and cari yang mau ikutnya. Kalo ada yang mau, hubungi diriku yah, kali aja bisa bikin pelatiannya.
-edited-