1

Topic: Breath-Holding Spells

Pagi ini jantungku rasanya mau lepas dan sempet berpikir hari ini Abdullah (11m25d) akan kembali kepada pemiliknya. Sebelum kejadian, pagi tadi abdullah dua kali nangis kejer, pertama karena dilarang entah apa (pagi-pagi abdullah selalu dipegang yandanya), kedua karena diledek (disapa omanya, terus didadah-dadahin, ditinggal).

Puncaknya, sesaat sebelum mandi abdullah lagi main pisang, dibejek-bejek. Pisang itu aku ambil, dia marah, terus ancang-ancang nangis kejer. Biasanya kalo udah ancang-acang nangis, aku peluk dan nyanyi dia diem dengerin, tapi kali ini beda. Abis kupeluk parasnya masih di ancang-ancang mau nangis kejer, sampe aku sadar abdullah ngga ngeluarin tangisannya, berhenti di ekspresi ancang-ancang nangis kejer.

Aku langsung keluar kamar mandi, panik manggilin yandanya. Saat itu kami cuma kepikiran heimlich maneuver, kami tepuk-tepuk punggungnya, tetep ga ada respon. Malah terkulai, tatapan kosong, dan bibir membiru. Makin panik, yandanya lari niatan ke puskesmas. Sampe di pintu rumah, tiba-tiba kedengeran suara merengek, kemudian nangis.

Langsung kupeluk abdullah terus kususuin sampe dia tenang dan tertidur. Ya Allah, ibu mana yang ngga lemes liat anaknya tiba-tiba terkulai begitu. Setelah akunya tenang, aku coba browsing-browsing dan dapet info tentang "Breath-Holding Spells", gejalanya persiisss banget sama yang abdullah alamin tadi: nangis kejer-berhenti napas-bibir biru-ga sadarkan diri-sadar kembali dalam 1 menit.

Tadinya mau ke DSA, tapi baca-baca pengalaman orang jadi urung. Salah satu pengalaman ada yang dari DSA dirujuk ke neurologi. Di bagian neurologi bilang serangan ini tergolong ga bahaya, ga ada obatnya, ilang sendiri.

Adakah mama-mama di sini yang anaknya mengalami BHS? SUdah ilang belum BHS-nya? Kapan? Gimana cara penanganannya sehari-hari? Share dong mamas. Aku baca-baca artikelnya, ada yang bilang "tantang terbesar bukan melihat si kecil menghadapi serangannya, tapi mendisiplinkan si kecil tanpa membuatnya marah"

Ini salah satu sumber ttg BHS yang aku baca:
http://kidshealth.org/parent/growth/growing/spells.html

2

Topic: Breath-Holding Spells

Aslm, Mom, kalau menurutku sebaiknya mom ke DSA, ada koq DSA yg ahli neurologi.

Di link yg mom kasi, aku quote ya,,

When to See the Doctor
If this is your child's first breath-holding spell, seek medical care. Although breath-holding spells are not harmful, they can sometimes be a sign of an underlying medical condition and should be checked out.


Most spells are a response to strong emotions (like being angry, scared, or frustrated), but some are caused by more serious medical conditions, like a seizure disorder, heart arrhythmia, or iron deficiency anemia. Treating these conditions may help reduce the frequency of breath-holding spells.

Once underlying conditions are ruled out, a doctor can help parents determine what triggers a spell in their child, how to prevent future spells, and how to deal with them if they do happen.

Takutnya BHS yg dialami Abdullah disebabkan oleh kondisi medis yg harus diobati (mudah2an enggak). Jadi ga ada salahnya periksa ke DSA, dan dicek juga apakah benar BHS atau kondisi lain. Mudah2an Abdullah diberikan kesembuhan olehNya, mom diberikan kekuatan dlm menghadapi cobaan ini.

3

Topic: Breath-Holding Spells

Anakku 21m juga suka nangis kejer gitu, nendang2, bibirnya agak ungu biru, trus badannya dibanting ke kiri kanan.
Biasanya klo udah gitu lgs aku peluk sambil aku ajak bicara berbisik / nyanyi pelan di telinganya. Tapi nangisnya biasa tdk berlangsung lama dan tiba2 langsung mendadak berhenti dengan mata terbuka diam total ato kadang jg tertutup seperti tidur.

Tapi aku selalu berusaha gendong dan ajak bicara biar dia tetap sadar. Sejauh ini sih tdk pernah sampe tidak sadarkan diri, hanya saja nangisnya yg model kayak gini sangat membuat aku cemas dan jd pengen ikutan nangis.

Aku sangat kuatir sekali, karena kakaknya dulu kalo pun nangis teriak2, tapi tdk pernah sampe gini. Hanya saja mertua dan suami suka menganggap remeh hal ini.
Katanya, halah kayak gini ini hanya akal2an anak kecil saja biar diturutin maunya.
Tapi instingku sebagai seorang ibu gak bisa menganggap remeh hal ini, takutnya ini bukan hal yg normal.

Aku harus gimana ya moms?

Being a mom is worth every stretch mark, wrinkle and sleepless night

4

Topic: Breath-Holding Spells

mrswibowo,
Wa'alaikumussalam. Aamiin, thanx bun :) insyaAllah ke DSA kalo ada serangan lagi dalam satu minggu ini. Aku ga biasa langsung ke DSA kalo sakit, observasi dulu biar ga salah diagnosa, hehe. Mudahan-mudahan sih ga ada serangan lagi, kalopun ada mudah-mudahan aku tenang ngadepinnya dan bisa rekam saat serangan biar videonya bisa dibawa ke DSA. Pastinya penyebabnya bukan karena ADB, tiap ke DSA ga pernah ada omongan yang menjurus ke sana, dan ga direkomendasi skrinning apalagi sampe kasih tambahan Fe krn pertumbuhan abdullah tergolong normal. BHS sendiri bisa nyerang anak sehat sekalipun. Kemarin baca-baca di grup RFC di FB, DSA cuma nyaranin pinter-pinter jaga stabilitas emosi anak (tantangan banget nih).

oll3y
aku kurang tau kalo sampe nendang-nendang bun. Abdullah kemarin langsung plek ga sadar aja gitu, bibirnya biru. Coba liat di youtube deh, banyak video BHS. Ada juga yang setelah serangan selesai anaknya langsung tidur.

5

Topic: Breath-Holding Spells

hai phiy,, sedih ya ngeliat BHS ini :( (aku baru liat video2nya di youtube)..
dulu anakku pas dalam kurun waktu usia 2-6bulan pernah nangis mirip2 BHS.. mukanya sampe item nahan napas, gak keluar suara, badannya agak melengkung dan mengejang.. gak sampai pingsan atau tidur gitu sih.. langsung aku angkat dan gendong sambil diajak ngobrol pelan-pelan, lalu anaknya mulai tenang..
aku gak mengira apa2, kirain ini anak emang tabiatnya begitu..jadi gak pernah konsul ke dokter juga..
karena tiap nangis sering end up seperti itu, kita langsung ketakutan tiap dia nangis.. sebisa mungkin buat suasana yang nyaman dan gak bikin dia kesel.. nangis dikit, langsung dicari apa penyebabnya dan kita turutin.. jadi peka banget sama kebutuhan dia..
Entah cara ini sesuai atau tidak ya..
Dulu anakku pas begini belum bisa duduk, kalau anakmu udah bisa duduk / berdiri sebisa mungkin di belakangnya ada alas yang cukup empuk.. supaya support badan dia pas sindrom BHS ini muncul..
Coba konsultasi juga ke DSA nya..

Ehh iyaa... Sepertinya bener kata salah satu artikel yang kamu sebut "tantang terbesar bukan melihat si kecil menghadapi serangannya, tapi mendisiplinkan si kecil tanpa membuatnya marah"