Perjalanan Toilet Training Ledi

Saat ini Ledi sudah berusia 28 bulan dan masih menggunakan popok. Sejak kecil Ledi terbiasa memakai celana saja di rumah, popok kain, atau popok-sekali-pakai hanya dipakai saat berpergian. Saat tidur malam, kami cukup mengandalkan perlak dan rela bangun malam untuk membersihkan dan mengganti popok. Hanya saja sebulan terakhir frekuensi buang air kecil Ledi semakin banyak dan polah tidurnya yang semakin lasak, sehingga kami mulai memakaikan popok saat tidur malam. Tanpa alasan ini memang suatu kemunduran.

Niat kami untuk melakukan toilet training dimulai setelah kami menemukan checklist tanda-tanda kesiapan toilet training. Checklist ini menyadarkan kami bahwa sudah saatnya Ledi belajar toilet training. Adapun untuk memulai toilet training bukan berarti harus menunggu semua poin dalam checklistnya terpenuhi ya. 

Untuk Ledi, bisa dilihat hampir semua poin pada daftar itu sudah tercentang. Sepertinya kendala utama Ledi tidak mau pipis di toilet karena kondisi toilet yang kurang menarik dan terlalu asyik pada suatu aktivitas sehingga enggan meninggalkannya untuk ke toilet.

Beberapa hal yang kami persiapkan untuk toilet training Ledi adalah sebagai berikut:

1. Membuat kamar mandi jadi child friendly

Selain dudukan tambahan di toilet, kami juga mempersiapkan aromaterapi agar kamar mandi wangi. Ada juga kursi kecil yang tidak licin agar Ledi dapat naik dan duduk sendiri di kloset. Dinding kamar mandi kami hias dengan sticker bergambar lucu agar proses toilet training semakin menarik.

2. Membuat sistem reward

Agar Ledi dengan sukarela mau ke kamar mandi, kami menyiapkan stiker yang akan diberikan saat Ledi buang air di toilet. Pada umurnya sekarang tidak sulit untuk menjelaskan mengenai sistem reward kepada Ledi. Papan dan stikernya sederhana saja. Saya buat dari potongan karton yang dipotong berbagai bentuk menarik seperti bintang, mobil, hati, dan diberi double tape.

Setelah seminggu kami coba sistem ini, Ledi menunjukkan kemajuan yang baik. Senang sekali sewaktu kami pulang kerja dan disambut oleh Ledi yang dengan bangga menunjukkan perolehan stikernya hari itu. Memang kecelakaan masih tetap ada tetapi jumlahnya sudah jauh berkurang.

Di minggu kedua Ledi sudah terbiasa meminta pipis di toilet, tetapi tampak malas-malasan untuk menempel stiker. Syukurlah, Ledi tidak jadi tergantung pada sistem reward seperti yang saya takutkan.

Setelah Ledi berhasil toilet training di rumah, target selanjutnya adalah toilet training saat berpergian dan saat tidur malam. Saya berharap semoga ini juga bisa berjalan dengan lancar.

Related Tags : ,,

10 Comments

  1. avatar
    Andini Gelar December 1, 2014 6:38 pm

    Ledi pinterrrrr!!! Msh berjuang dgn Langga niy...tp jd semangats baca cerita Ledi :)

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Eka Gobel December 1, 2014 4:10 pm

    ledi pinter bangeeet! aack gemes pipinyaaa *ciyum*

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    WiwiT December 1, 2014 10:45 am

    woooww.. keren... pantesan Ledi TTnya cepet lulus, mamanya cerdas! Bisa buat inspirasi mama yg masih berkutat dengan TT nih. TFS!

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Mel November 30, 2014 10:38 pm

    Terimakasih Mbak Rindangi untuk sharing toilet trainingnya Ledi di rumah. Ditunggu yaa sharing toilet training saat bepergian dan saat tidur malamnya :)

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Retno Aini November 30, 2014 12:02 am

    Yaay Ledi lulus toilet training! :D jadi ingat dulu waktu nyiapin anak buat toilet training, anaknya malah semangat pilih2 potty & bangku kecilnya hahaa. checklistnya berguna bgt ni buat para mama, tfs ya rindangi.

    1. avatar

      As .