mamabear8, anak gw skrg 2th3bln dan baru mulai terapi wicara.
Umur 18bln gw sempet bawa dia ke psikiater anak karena gw curiga ada gangguan speech delay (bahkan gw sempet parno anak gw autis). di umur 18bln itu dia belom ngeluarin kata2 yang berarti dan sulit diajak kontak mata/fokus. dari psikiater memang menunjukkan ada sedikit tanda2 gangguan, tapi terlalu dini untuk mendiagnosa apa pun, dia cuma menyarankan agar di rumah anak gw banyak distimulasi dgn diajak ngomong, cerita, denger musik/radio, dll. dalam bahasa ibu dan HARUS mengurangi (bahkan stop) nonton TV (anak gw seneng nonton TV, DVD brainy baby, barney, etc.). to be noted, gw dan suami bekerja all day, anak di rumah cuma sama pengasuh yang ga begitu cerewet juga, dan dia gak ada masalah pendengaran.
i may have started it too early but i never regret, at least i know what to expect.
1 - 2 bulan ga ada perkembangan yg berarti, akhirnya disarankan terapi. awalnya play therapy, di mana dia dibiarkan main sambil kita dampingi (mainannya diarahkan spy merangsang motorik halus - kasar). 2 - 3 bulan ikut terapi (bolong2 dan ga rutin), perkembangannya gak terlalu signifkan.
Masuk umur 2th, gw semakin parno, jumlah kata yg dikuasai bisa diitung pake jari dan dia masih sulit fokus dan ga bisa berkomunikasi secara efektif. dia pun dinyatakan mengalami speech delay dan akhirnya anak gw disarankan terapi okupasi.
dari sudut pandang orang awam kaya gw, gak banyak beda terapinya, hanya memang lebih terarah dan tidak sebebas saat play therapy, khususnya pelatihan motorik halus dan kasar. dsini gw niatin rutin terapi 1x seminggu, dan bener2 STOP nonton TV. alhamdulillah 3 bulan terakhir perkembangannya sangat pesat, kosakata meningkat tajam, interaksi meningkat (sebelumnya relatif cuek dan asik sendiri) dan lebih ekspresif. hanya memang dia baru bisa bicara sekata-sekata aja, belum bisa merangkai 2 kata. baru 2 mg terakhir dia mulai terapi wicara, belum tahap terapi sih, masih observasi kemampuannya gimana dan terapi macam apa yg tepat buat dia.
*waduh jadi panjang ya*
anyway, IMO, kalau memang lo khawatir utk terapi wicara karena kendala bahasa, saran gw sih perbanyak aja stimulasi di rumah, quality time/floor time ditingkatkan. sebenernya sampai umur 3 tahun, stimulasi masih bisa dilakukan sama ortu aja. gw memutuskan memakai terapis karena gw dan suami kerja, jadi kurang percaya aja kalau full menyerahkan upaya stimulasi ke pengasuhnya...
HTH..maaf kepanjangan...
a mother of energizer bunnies