Mari ke Museum!
Urban mama-papa ada rencana mengajak si kecil jalan-jalan di akhir pekan? Mengunjungi museum adalah salah satu kegiatan liburan yang menyenangkan. Tidak hanya untuk berwisata saja, urban mama-papa juga dapat mengajarkan pengetahuan alam, seni, budaya, dan sejarah bangsa kepada anak dengan berkunjung ke museum.
Selama ini image museum adalah tempat penyimpanan benda purbakala yang tampak suram dan sepi. Jangankan anak-anak, mungkin orang dewasa pun bosan membayangkannya. Padahal minat dan kecintaan anak akan museum justru dibangun dari antusiasme orangtua dalam mengenalkannya kepada anak. Sekarang pun sudah banyak museum (terutama di daerah ibukota) yang berbenah jadi menarik untuk dikunjungi.
Mengunjungi museum bersama anak-anak ada tantangannya tersendiri. Namun tidak jadi penghalang untuk dapat menikmati dan mengenalkan museum sejak dini kepada anak-anak. Berikut beberapa hal yang urban mama-papa dapat persiapkan sebelum mengunjungi museum:
1. Mau ke museum yang mana? Mulai dari subjek favorit atau hobi kegemaran anak, sesuaikan dengan minat anak. Anaknya suka segala sesuatu tentang transportasi, bisa mama-papa ajak ke museum transportasi dan museum kendaraan tempur. Si kecil suka segala sesuatu tentang alam, bebatuan, atau makhluk hidup? Asyik juga mengajaknya ke museum sains atau natural history museum. Diajak ke museum tekstil atau museum seni dan sejarah? Tak masalah, Urban mama-papa malah dapat bercerita tentang sejarah bangsa atau seni tradisional yang berlatar belakang kisah atau dongeng menarik.
2. Survei, survei, survei. Sebelum berkunjung ke museum, cari tahu hari dan jam bukanya, jam tutupnya, alamatnya, harga tiket masuk, serta kapan saja peak hours-nya. Urban mama juga dapat mencari tahu koleksi apa saja yang dipamerkan di museum, apakah sesuai dengan minat si kecil. Mudah kok, cukup ketik nama museum dalam kolom pencarian di internet, nanti akan tampil semua informasi tentang museum tersebut. Cari tahu juga apakah museum tersebut ramah anak, boleh bawa stroller atau tidak, apakah ada kids section, kafetaria, dan sebagainya yang dapat mengakomodir kebutuhan anak.
3. Pilih jam kunjungan yang pas. Kapan waktu paling pas untuk mengajak si kecil ke museum? Saya pribadi lebih suka mengajak Alma ke museum di pagi hari saat baru buka. Biasanya pagi hari itu antusiasme dan mood anak masih bagus, badan masih segar, belum terlalu capek atau bosan. Begitu selesai mengunjungi museum, sudah masuk waktu makan siang, tinggal keluar ajak anak untuk makan siang. Biasanya peak hours museum adalah sekitar dua jam setelah buka hingga dua jam setelah jam makan siang. Pertimbangkan juga durasi waktu untuk mengantre masuk, apalagi kalau berencana mengunjungi museum-museum di luar negeri yang antrean masuknya bisa mengular. Urban mama-papa dapat juga mengunjungi museum sekitar satu atau dua jam sebelum tutup, tetapi saya pribadi tidak menyarankan karena biasanya sudah terlalu sepi, beberapa bagian exhibition sudah ditutup duluan, atau si kecil sudah terlalu lelah & minta pulang.
4. Beri sneak-peek kepada anak, untuk membangun antusiasmenya. Saat urban mama melakukan pencarian lewat internet, tunjukkan beberapa koleksi yang kira-kira anak sukai. Tunjukkan gambar tersebut, dan tanyakan ‘’Bagaimana kalau akhir pekan kita lihat ke museum?’’. Kalau ternyata museum yang dikunjungi cukup luas, Urban mama-papa dapat mengajak si kecil untuk melihat koleksi-koleksi utama atau koleksi yang si kecil minati saja.
5. Jelaskan terlebih dahulu peraturan museum kepada anak, seperti hanya boleh melihat tetapi tidak boleh menyentuh benda-benda koleksi museum, tidak boleh mengambil foto dengan kamera (atau kalau diperbolehkan, sebelum masuk ke museum matikan terlebih dahulu fitur lampu flash kamera), hati-hati berjalan agar tidak menyenggol barang koleksi di museum, dan tidak berteriak ribut. Namun bila di museum terdapat alat peraga, ajak anak-anak untuk menyentuh atau menggunakan alat peraga tersebut. Biasanya di museum sains disediakan banyak alat peraga yang dapat anak-anak coba untuk mempelajari koleksi yang dipamerkan.
6. Saat tiba di lobby museum, ambil brosur dan peta museum yang tersedia (cari yang disediakan gratis). Urban mama-papa pelajari di mana letak pintu keluar, toilet, dan kafetaria. Lalu baca bersama anak sambil anak menentukan koleksi yang hendak ia lihat. Saat menikmati koleksi di museum, ajak anak memperhatikan detil-detil yang menarik, tanyakan pendapatnya. Atau boleh juga mengunjungi semua bagian, namun perhatikan tanda-tanda kalau anak mulai bosan diajak berkeliling.
7. Nikmati koleksi yang utama saja, atau bagian yang paling disukai si kecil. Kalau tujuannya untuk mengenalkan kepada si kecil asyiknya mengunjungi museum, Urban mama-papa dapat mulai dengan menikmati koleksi-koleksi utama saja agar anak tidak lekas bosan. Kalau ternyata si kecil suka, Urban mama-papa dapa merambah ke bagian koleksi lainnya yang diminati si kecil. Misalnya ke museum sains, si kecil paling suka segala hal tentang fosil dinosaurus, ajak duluan saja ke bagian pameran fosil tersebut. Kalau setelahnya ternyata si kecil masih mau jalan-jalan di museum tersebut, arahkan ke bagian lain yang Urban mama-papa tahu si kecil pasti suka juga. Tak perlu memaksakan diri untuk melihat semua koleksi yang dipamerkan.
8. Beri kegiatan kecil-kecilan selama mengunjungi museum. Bisa dengan membuat kuis atau membiarkan si kecil menggambar sambil mengamati koleksi pameran. Kalau di museum yang dituju ada kids corner, Urban mama-papa dapat coba mengajak si kecil ke sana setelah berkeliling melihat isi koleksi museum. Jika anak menyukai kegiatan art & crafting, di museum tekstil dan beberapa museum seni disediakan kids corner di mana anak-anak dapat berkreasi membatik, melukis, serta menggambar. Kalau hendak membekali si kecil dengan kamera, tanyakan terlebih dahulu ke petugas museum apakah pengunjung diperbolehkan untuk memotret, karena tidak semua museum memperbolehkan pengunjung untuk memotret benda-benda koleksinya. Kalau diperbolehkan untuk memotret, ingat ya Urban mama-papa: selalu matikan fitur lampu flash sebelum kameranya dipakai oleh anak.
9. Jangan lupakan waktu istirahat. Kalau anak tampak mulai lelah, ajak duduk istirahat sejenak di bangku yang disediakan dalam museum. Tanyakan juga ke anak, apakah butuh ke toilet atau tidak. Kalau anak lapar atau haus, ajak untuk keluar dan makan. Kalau misalnya salah satu dari Urban mama atau papa ada yang masih ingin menikmati isi museum, bergantian saja untuk menjaga si kecil. Dulu saat Alma masih kecil, biasanya sambil makan siang kami temani Alma sampai tidur di strollernya. Setelah Alma tidur, barulah kami berdua masuk lagi ke museum sambil mendorong Alma dalam stroller.
Saat ke museum bersama si kecil, perlu diingat ini adalah acara jalan-jalan santai sekeluarga. Jadi dinikmati saja ya Urban mama-papa, yang penting si kecil senang dan antusias. Oh ya, saat di museum pastinya anak akan penasaran bertanya ini-itu dan rasa ingin tahunya membuncah. Beri respon positif dengan berusaha menjawab pertanyaan anak dan ajak untuk membaca (atau Urban mama-papa membacakan) papan keterangan di koleksi-koleksi yang menarik perhatiannya. Boleh juga Urban mama-papa memberikan reward kepada si kecil usai mengunjungi museum. Kalau saya biasanya mengajak Alma memilih satu-dua kartu pos bergambar atau pin lucu di giftshop museum, Alma suka sekali mengoleksinya. Semoga tipsnya bermanfaat untuk Urban mama-papa yang hendak berwisata ke museum bersama si kecil. Selamat menikmati museum!
Krucils juga lagi suka ke museum nih, mereka suka liat-liat dan belajar sesuai sama kemampuan menangkapnya. Kayak the boys lebih belajar hal yang lebih dalam dibanding adeknya yang baru belajar dasar-dasarnya atau malah belajar mengenal tanaman yang ada di pojok museum :D
Seruu ai. Enzodante juga sukanya ke.museum yg ada dinosaurus sama tank dan alat2 perangnya.
tfs mama aini:)
pengen banget bawa azani ke museum..foto terakhir, gaya duduk Alma lucu banget hihi:*
Belum lama ini aku juga bawa anak2 museum di Jkt kota, tapi sayang Ai anak2 sedikit kecewa karena isi museumnya terlalu sedikit dan 'biasa aja' buat mereka. Tapi bulan kemarin mereka ke museum Satria Mandala dan sangat senang dan puas, sih..